- Θгл ζи окοрι
- Ծулаዥο րоሺ гሲфጼյ зач
- Еμу хрኻժивсозв
- Щожα тխገипеβ ሥаፊарር жխቧωта
- Шοщакедጻнт ፒ
- Эζ ሰհօծαկок
- А прιхиፍи
- Βиχጴ ецоፗаսафա
🐵 Saluran Pencernaan Manusia Tersusun Sepanjang 9 Meter
Mengapasaluran percernaan tersusun sampai sepanjang 9 meter. Question from @Andreasvianus - Sekolah Menengah Pertama - Biologi. Search. Andreasvianus @Andreasvianus. October 2018 1 13 Report. Mengapa saluran percernaan tersusun sampai sepanjang 9 meter . syifajs Untuk memudahkan proses pencernaan makanan yang masuk ke dalam tubuh . PembahasanUsus halus merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti tabung dengan panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Usus halus berfungsi dalam proses pencernaan lemak protein serta absorbsi hasil-hasil pencernaan yang dibantu oleh vili atau jonjot usus . Selain itu, usus halus juga menghasilkan enzim yang berperan dalam proses pencernaan. Enzim-enzim tersebut adalah enzim sakarase, maltase, laktase, serta halus merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti tabung dengan panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Usus halus berfungsi dalam proses pencernaan lemak protein serta absorbsi hasil-hasil pencernaan yang dibantu oleh vili atau jonjot usus. Selain itu, usus halus juga menghasilkan enzim yang berperan dalam proses pencernaan. Enzim-enzim tersebut adalah enzim sakarase, maltase, laktase, serta erepsinogen. Mengapasaluran pencernaan manusia tersusun sampai sepanjang 9 meter Dapatkah kamu mengaitkan antara struktur dan fungsi yang dilakukan saluran pencernaan tersebut. Question from @Raidzr - Sekolah Menengah Pertama - Biologi PembahasanSaluran pencernakan manusia dimulai dari rongga mulut , diolah dan dihancurkan secara mekanik dicampur oleh lidah dengan cairan ludah, kemudian masuk ke kerongkongan menuju lambung. Pada lambung makanan kim bercampur cairan lambung diproses secara kimia dan mekanik, selanjutnya di angkut menuju usus halus meliputi usus dua belas jari duodenum, jejenum dan ileum terjadi penyerapan sari makanan nutrisi dan cairan kemudian selanjutnya menuju usus besar untuk proses penyerapan air, pembusukan okeh bakteri dan pemadatan hingga terakhir menuju saluran pembuangan yaitu mulut sampai dengan saluran terakhir terjadi proses yang saling berkaitan, apabila diukur panjang dari mulut sampai dengan anus mencapai ukuran 9,5 pencernakan manusia dimulai dari rongga mulut, diolah dan dihancurkan secara mekanik dicampur oleh lidah dengan cairan ludah, kemudian masuk ke kerongkongan menuju lambung. Pada lambung makanan kim bercampur cairan lambung diproses secara kimia dan mekanik, selanjutnya di angkut menuju usus halus meliputi usus dua belas jari duodenum, jejenum dan ileum terjadi penyerapan sari makanan nutrisi dan cairan kemudian selanjutnya menuju usus besar untuk proses penyerapan air, pembusukan okeh bakteri dan pemadatan hingga terakhir menuju saluran pembuangan yaitu anus. Dari mulut sampai dengan saluran terakhir terjadi proses yang saling berkaitan, apabila diukur panjang dari mulut sampai dengan anus mencapai ukuran 9,5 m. Unduhilustrasi vektor Saluran Pencernaan Manusia ini sekarang. Dan cari lebih banyak seni vektor bebas royalti yang menampilkan Sistem pencernaan - Sistem internal grafik yang tersedia untuk diunduh dengan cepat dan mudah di perpustakaan iStock.Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dimulai dari mulut. Di dalam mulut terdapat gigi yang berfungsi untuk memotong dan mengoyak makanan sehingga makanan menjadi halus dan berbentuk kecil. Pencernaan oleh gigi ini disebut dengan pencernaan dicerna dalam mulut, maka makanan akan masuk ke dalam tekak atau faring. Faring adalah saluran makanan yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan. Pada pangkal faring, terdapat katup pernapasan yang dinamakan epiglotis yang berfungsi untuk menutup ujung saluran pernafasan agar makanan tidak masuk ke saluran pernafasan. Makanan kemudian akan masuk ke dalam esofagus, suatu organ yang berbentuk tabung lurus, berotot lurik dan berdinding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi sehingga mendorong makanan masuk ke lambung. Gerakan ini disebut dengan gerakan dalam lambung, makanan akan diaduk-aduk, memecahnya secara mekanis, dan mencampur dengan getah lambung. Getah lambung mengandung asam klorida, enzim pepsin, dan renin. Proses pencernaan dalam labung dinamakan pencernaan kimiawi. Pencernaan kimiawi akan menghasilkan kimus atau bubur melalui pencernaan kimiawi, maka kimus akan masuk ke dalam usus halus. Di dalam usus halus terjadi pemecahan zat-zat mulai dari pemecahan amilum, lemak, dan lainnya. Hasilnya akan diserap oleh vili usus halus dan masuk ke pembuluh darah, sedangkan asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak akan dibawa ke pembuluh getah bening dan pembuluh darah dari usus halus, maka akan masuk ke usus besar. Di sini, sisa makanan akan diserap kandungan airnya jika masih memiliki banyak kandungan air, jika kurang maka usus besar akan mengeluarkan air. Sisa-sisa makanan kemudian dibusukkan oelh bakteri dan dikeluarkan oleh saluran pencernaan dari mulut hingga anus kurang lebih 9 meter. Hal ini dikarenakan makanan yang masuk akan dicerna dalam pencernaan mekanik dan kimiawi. Hal ini untuk memastikan zat-zat penting yang dibutuhkan dalam makanan tersebut bisa diserap oleh tubuh dan ketika di buang melalui anus, sudah tidak memiliki kandungan yang penting untuk tubuh manusia lebih lanjutMateri mengenai Mineral mengenai Vit B1 jawabanKelas 8Mapel BiologiBab Sistem pencernaan pada manusiaKode 4Kata Kunci sistem pencernaan, manusia, makanan
Saluranpencernaan pada manusia tersusun sepanjang 9 meter (usus). Apakah kaitan antara struktur usus yang demikian dengan fungsi yang dilakukan oleh - 18405670. hanita60 hanita60 17.10.2018 Apakah kaitan antara struktur usus yang demikian dengan fungsi yang dilakukan oleh saluran pencernaan tersebut 1Saluran cerna atau traktus digestifus merupakan sistem organ yang berfungsi untuk mengambil berbagai zat dari luar tubuh air, mineral, nutrien, vitamin, memecah partikel-partikel besar menjadi partikel kecil, dan mentransfer partikel-partikel tersebut dari lingkungan luar ke dalam darah, untuk selanjutnya digunakan atau disimpan dalam sel. Secara umum, struktur anatomi sistem pencernaan terdiri atas saluran yang berkesinambungan dan terhubung satu sama lain rongga mulut, faring, esofagus, lambung/gaster, usus besar, usus halus, anus serta organ-organ aksesoris, yaitu kelenjar ludah, liver, pankreas, serta kelenjar empedu. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free HAL1Profesor Juffrie meraih gelar Doctor of Philosophy dari Vrije Universiteit di Belanda pada tahun 2002 serta meraih gelar guru besar di bidang kedokteran anak di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter anak pada tahun 1990 dan sepanjang kariernya beliau melakukan banyak penelitian di bidang gastrohepatologi, nutrisi, imunologi, virology, prebiotic, probiotik serta tropical medicine. Profesor Juffrie merupakan visiting professor di beberapa universitas ternama di luar negeri seperti Institut Tropical Medicine Antwerpen, Belgia dan University van Amsterdam, Amsterdam, Belanda. Sejak tahun 2016, Profesor Juffrie menjabat sebagai Direktur Program Doktoral sekaligus Presiden Senat di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Juffrie 1SALURAN CERNA YANG SEHATANATOMI DAN FISIOLOGIMohammad Juffrie HAL3Saluran Cerna yang SehatAnatomi dan FisiologiSaluran cerna atau traktus digestifus merupakan sistem organ yang berfungsi untuk mengambil berbagai zat dari luar tubuh air, mineral, nutrien, vitamin, memecah partikel-partikel besar menjadi partikel kecil, dan mentransfer partikel-partikel tersebut dari lingkungan luar ke dalam darah, untuk selanjutnya digunakan atau disimpan dalam sel. Secara umum, struktur anatomi sistem pencernaan terdiri atas saluran yang berkesinambungan dan terhubung satu sama lain rongga mulut, faring, esofagus, lambung/gaster, usus besar, usus halus, anus serta organ-organ aksesoris, yaitu kelenjar ludah, liver, pankreas, serta kelenjar empedu Gambar Secara mikroskopis atau histologis, dinding saluran cerna terdiri dari empat lapisan Gambar yaitu1. Tunika mukosa, terdiri dari lapisan epitel yang membatasi lumen saluran cerna, lamina propria, dan tunika muskularis mukosa yang memisahkan mukosa dengan submukosa. Berbagai segmen saluran cerna memiliki bentuk epitel yang berlainan, tergantung pada fungsinya masing-masing. Pada umumnya, sel epitel memiliki banyak fungsi, yaitu absorbsi pertukaran air, elektrolit, serta nutrien, sekresi enzim, serta sebagai barier yang banyak mengandung sel imun. Lamina propria merupakan lapisan dibawah lapisan epitel yang banyak mengandung saluran limfa, pembuluh darah, dan ujung-ujung saraf aferen maupun Lapisan submukosa yang terdiri dari jaringan ikat elastis serta pembuluh darah dan limfa. Pada lapisan ini, juga terdapat pleksus saraf Meissner yang berfungsi untuk mempersara lapisan epitel dan mukularis Tunika muskularis yang tersusun dari jaringan otot polos sirkuler dan longitudinal. Di antara lapisan otot sirkuler dan longitudinal usus halus, terdapat kumpulan sel ganglion yang disebut dengan plexus Auerbach’s4. Tunika serosa, yaitu jaringan ikat terluar yang menghasilkan cairan serous. Meskipun memiliki struktur umum yang serupa, masing-masing segmen saluran cerna memiliki karakteristik histologis tersendiri sesuai dengan fungsinya pada proses digestif, yaitu fungsi motilitas pergerakan makanan melalui traktus digestifus, sekresi pelepasan zat tertentu untuk membantu proses pencernaan makanan, digesti pemecahan makanan secara sik maupun kimia, atau absorpsi pemindahan berbagai zat ke lingkungan dalam tubuh. Pada bagian selanjutnya, akan dijelaskan mengenai siologi digesti secara umum dan struktur serta proses spesik yang berlangsung pada masing-masing segmen saluran cerna. ToungeEsophagusEsophagusStomachRectumAppendixCecumanusIleum small intestinePancreatic ductPharynxColonTransverse colonAscending colonDescending colonOral cavitySalivary GlandsParotidSubmandibularSublingual2111334556911107865443112MucosaMeissner’s Submucosal PlexuAuebach’s Myenteric PlexuEpitheliumLamina PropriaMuscularis MucosaCircular MuscleSubmucosaMuscularis PropriaSerosa or AdventitiaLongitudinal MuscleHAL4Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang Sehat1. Intestinal Villi2. Muscularis Mucosae3. Glands in the Submucosa4. Tunica Submucosa5. Tunica Muscularis Externa6. Lymphatic Nodulesin the Submucosa7. Myenteric Nerve Plexus8. Tunica Serosa Peritoneum1. Intestinal Crypts -> NO Villi!2. Muscularis Mucosae3. Tunica Submucosa4. Tunica Muscularis Externa5. Myenteric Nerve Plexus6. Tunica Serosa PeritoneumSMALL INTESTINE LARGE INTESTINEGambar histologis saluran cerna Diambil dari Digestive system project - histological structure [picture] Retrieved from on January 3rd 2013. General organization of the gastrointestinal tract. [picture] Retrieved from on January 3rd 2013Seperti telah dijelaskan di atas, fungsi saluran cerna dapat dibagi menjadi empat komponen, yaitu motilitas, sekresi, digesti, dan absorpsi. Fungsi motilitas melibatkan kontraksi otot polos yang bertujuan untuk mendorong makanan melalui saluran cerna dan mencampur makanan dengan jus digesti guna memfasilitasi proses digesti serta absorpsi. Secara berurutan, motilitas saluran cerna mencakup proses ingesti Gambar pencernaan manusia Fisiologi saluran cerna Digestive system diagram Gut anatomy [picture] Retrieved from on January 3rd 2013 HAL5Saluran Cerna yang SehatAnatomi dan Fisiologimemasukkan makanan ke dalam mulut, mastikasi mengunyah, deglutisi menelan, gerakan peristaltik gerakan ritmis saluran cerna, dan segmentasi proses pencampuran di dalam usus.Sekresi saluran cerna, disebut juga dengan jus digestif, terdiri atas enzim, garam empedu, mukus, cairan, serta elektrolit yang dihasilkan dan dilepaskan oleh kelenjar eksokrin ke dalam saluran cerna. Pada umumnya, molekul makanan terlalu besar untuk diserap secara langsung sehingga perlu diuraikan dengan bantuan enzim. Dalam menjalankan fungsinya, kerja enzim dapat dibantu oleh zat-zat lain, seperti asam klorida yang dihasilkan lambung, garam empedu ataupun natrium bikarbonat yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Sekresi asam klorida dan natrium bikarbonat terjadi melalui pertukaran ion antara sel dan lumen saluran cerna. Adapun mukus atau musin diproduksi oleh kelenjar ludah dan berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh non-spesik, asimilasi, dan sebagai pemicu pelepasan neurotransmiter asetilkolin, neuropeptida, dan digesti adalah pemecahan atau penguraian nutrien secara sik dan kimia menjadi bentuk atau unit yang dapat diserap. Digesti secara sik mencakup proses pengunyahann dan pencampuran, sedangkan digesti kimia adalah penguraian makanan dengan bantuan atau katalisasi enzim. Contoh proses digesti kimia adalah penguraian polisakarida menjadi monosakarida dengan bantuan enzim amilase dan disakaridase, pemecahan protein menjadi asam amino dengan bantuan berbagai enzim protease pepsin, tripsin, kemotripsin, dan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan lipase. Proses digesti akan dilanjutkan dengan absorpsi, yaitu proses pemindahan atau transfer zat makanan terdigesti dari lumen usus melalui epitel untuk selanjutnya masuk ke dalam pembuluh darah dan limfa. Selain fungsi terkait percernaan, saluran cerna juga memiliki peran besar dalam sistem kekebalan tubuh. Hal ini selanjutnya dijelaskan pada Bab 2 yang membahas struktur/fungsi saluran cerna terkait dengan kekebalan mulutSetelah seseorang melakukan seleksi makanan dengan bantuan indra penglihatan dan penciuman, proses pencernaan dimulai di dalam mulut dan diawali dengan ingesti, yaitu memasukkan makanan ke dalam rongga mulut. Pada saat makanan kontak dengan lidah, taste bud akan mendeteksi komposisi kimia zat makanan. Proses ingesti dilanjutkan dengan mastikasi atau gerakan mengunyah, yaitu digesti sik oleh gigi dan lidah serta proses digesti kimia oleh saliva. Gigi merupakan organ pertama yang melakukan digesti mekanis. Pertama, makanan digigit oleh gigi depan incisura, kemudian gigi taring kanina memecah makanan menjadi bagian kecil. Selanjutnya, makanan dipotong menjadi bagian lebih HAL6Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang Sehatkecil lagi oleh gigi premolar. Setelah itu, gigi molar menggiling makanan sebagai akhir dari proses digesti mekanis di rongga mulut. Gigi geligi sangat kuat, gigi depan yang memecah dan menggiling makanan bisa mengeluarkan kekuatan sampai 40 kg, sedangkan gigi molar mempunyai kekuatan menggilas hingga 50 - 125 kg. Kunyahan gigi meningkatkan luas permukaan makanan sehingga penetrasi enzim digesti yang terkandung dalam saliva menjadi lebih mudah. Selain itu, lidah turut membantu gerakan ke depan, belakang, dan samping untuk mengoptimalkan pencampuran makanan dengan saliva. Tidak hanya memecah makanan, digesti mekanis juga merangsang impuls saraf yang memicu sekresi cairan lambung dan mempersiapan proses dengan proses mengunyah, tiga pasang kelenjar ludah di mulut menghasilkan saliva. Dalam sehari, tubuh kurang-lebih menghasilkan 1-1,5 kuarta saliva yang berfungsi untuk menjaga kelembapan mulut, melarutkan makanan agar dapat dirasakan oleh indra pengecap, membilas gigi agar tetap bersih, dan melumasi makanan dengan musin agar mudah ditelan. Selain itu, saliva juga mengandung enzim amilase atau ptyalin yang berfungsi untuk memecah zat tepung menjadi maltosa serta mengandung lisozim lysozyme yang dapat mencerna dinding sel bakteri sehingga berfungsi dalam pertahanan tubuh terhadap kuman. Setelah proses digesti mekanis dan kimia di rongga mulut, lidah akan memindahkan bolus-bolus makanan ke dalam faring sebagai langkah awal dan EsofagusFaring merupakan saluran antara faring dan esofagus yang menjadi tempat transisi pergerakan makanan secara volunter di bawah kendali sadar menjadi gerakan involunter. Reeks menelan atau deglutisi yang terjadi di faring akan mendorong makanan melalui esofagus menuju lambung. Selain berfungsi untuk mentranspor makanan dan air ke dalam lambung, faring dan esofagus dan juga mensekresi pemindahan makanan sejak ditelan hingga mencapai lambung membutuhkan waktu kurang-lebih selama 8 detik. Sebagian besar waktu tersebut dihabiskan untuk proses turunnya makanan melewati esofagus, sedangkan cairan murni dapat turun ke esofagus hanya dalam waktu satu detik atau delapan kali lebih cepat dibandingkan makanan lunak. Makanan turun melewati esofagus dengan bantuan gerakan peristaltik. Peristaltik merupakan gelombang gerakan yang cukup kuat dan bekerja seperti gaya gravitasi. Bahkan, dalam kondisi tanpa gravitasi, manusia masih dapat menelan kurang-lebih setengah ons makanan. Hal ini menjadi alasan mengapa astronot dapat makan dalam posisi jungkir balik atau dalam gravitasi nol dan dalam kondisi tersebut mereka harus makan dalam jumlah kurang dari 0,5 ons per sekali telan. HAL7Saluran Cerna yang SehatAnatomi dan FisiologiLambungLambung merupakan organ muskular yang berbentuk seperti kantong. Secara anatomis, lambung dapat dibagi menjadi beberapa segmen, yaitu kardia yang membatasi lambung dengan esofagus, fundus, korpus, dan pilorus Gambar Makanan masuk ke dalam lambung dengan membukanya orisium kardia. Di dalam lambung, terjadi proses digesti sik dan kimia yang akan menghasilkan chyme atau kimus. Selain itu lambung juga berfungsi untuk menyimpan makanan sebelum dilepaskan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. Permukaan bagian dalam lambung dilapisi oleh rugae. Lapisan mukosa terdiri atas beberapa jenis sel Gambar yaitu1. Sel goblet, disebut juga denganmucous neck cell, yang berfungsi untuk mensekresi mukus. Mukus, bersama-sama dengan HCO3, membentuk sistem pertahanan nonspesik lambung gastric mucosal barrier yang berfungsi untuk melindungi epitel Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam klorida HCl. Asam ini berfungsi untuk membunuh bakteri dan denaturasi protein dan membuat suasana lambung menjadi asam dengan PH 1,5 sampai dengan Sel chief memproduksi pepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin. Pepsin berfungsi untuk memecah protein. Selain itu, sel ini juga memproduksi enzim lipase yang berperan dalam proses hidrolisis lemak dengan memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol dan enzim rennin yang berfungsi untuk mencerna Sel G yang menghasilkan hormon gastrin. Hormon dilepaskan segera setelah makanan masuk ke lambung dan berfungsi untuk memicu sekresi jus digesti oleh kelenjar Sel D yang berfungsi menghasilkan hormon somatostatin bekerja untuk menghambat asam.6. Enterochromafn-like cell, berfungsi memproduksi substansi mirip enzim yang terkandung di dalam cairan lambung gastric juice bercampur dengan makanan melalui proses mekanis, yaitu kontraksi dan relaksasi lambung. Normalnya, lambung mengalami kontraksi sebanyak tiga kali per menit dan mempunyai kapasitas untuk menampung kurang-lebih dua pertiga volume makanan. Pada saat puasa, volume aktual lambung kurang dari dua ons. Kontraksi dan relaksasi lambung ini diinisiasi oleh pikiran, penglihatan, penciuman, serta pengecapan makanan. Produksi cairan lambung dapat ditekan jika makanan tidak tampak menarik, memiliki bau tidak sedap, atau dikonsumsi dalam suasana tidak nyaman. Sekresi juga akan menurun dengan jumlah makanan yang besar, kandungan lemak tinggi, atau proses mengunyah yang kurang. Dalam keadaan sakit, takut, atau depresi, produksi cairan lambung dapat tertekan lebih dari 24 jam. Hal ini menerangkan mengapa konsumsi makanan dapat berkurang saat perasaan kecewa atau tidak senang. HAL8Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatPengosongan makanan dari lambung memerlukan waktu antara 2 – 6 jam. Setiap gerakan peristaltik dapat mengosongkan 3/100 ons isi lambung. Jika lambung berkontraksi dengan frekuensi tiga kali per menit, maka pengosongan satu kilogram makanan memakan waktu sekitar 5 jam. Proses digesti dan pengosongan lambung tergantung pada jenis makanan. Protein dicerna dalam suasana asam, sedangkan lemak membutuhkan suasana netral. Air dan cairan meninggalkan lambung paling cepat. Pengosongan karbohidrat paling cepat dibandingkan protein atau lemak, sedangkan protein meninggalkan lambung lebih cepat dibandingkan lemak. Dalam jangka waktu 5 menit setelah lemak masuk ke dalam lambung, hormon enterogastron masuk ke dalam darah dan kemudian menuju lambung. Hormon ini menghambat gerakan lambung dan menyebabkan pengosongan lambung menjadi lebih lambat. Waktu pengosongan lambung untuk berbagai jenis karbohidrat juga HalusUsus halus merupakan tabung yang memiliki panjang kurang-lebih 6 – 7 meter dan terdiri atas duodenum 20 cm, jejunum m, serta ileum. Sebagian besar proses digesti kimia dan absorpsi terjadi di dalam usus halus memiliki permukaan yang luas dengan adanya plika lipatan mukosa, vili tonjolan mukosa seperti jari atau jonjot usus, serta mikrovili atau brush border. Vili mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfa central lacteal yang memiliki peran sentral dalam proses absorbsi. Selain itu, vili juga bergerak seperti tentakel gurita yang membantu proses pergerakan zat makanan di dalam rongga usus Kimia Usus Halus dan PankreasBrush border banyak mengandung enzim yang berikatan dengan membran sel epitel dan berfungsi dalam proses digesti kimia. Enzim-enzim tersebut berperan dalam proses hidrolisis disakarida, polipeptida, dan lain sebagainya. Salah satu jenis enzim yang terdapat pada brush border adalah enterokinase. Enzim ini berfungsi untuk mengaktifkan enzim tripsin yang diproduksi oleh pankreas. Tripsin selanjutnya berfungsi dalam proses pemecahan polipeptida menjadi peptida rantai pendek dan asam amino. Adapun enzim disakaridase berfungsi untuk memecah disakarida menjadi monosakarida, seperti sukrase yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa serta laktase yang memecah laktosa menjadi glukosa dan eksokrin pankreas mensekresi jus pankreas ke dalam duodenum. Jus tersebut mengandung beberapa enzim dan elektrolit, yaitu 1 amilase yang berfungsi untuk memecah karbohidrat/zat tepung; 2 tripsinogen yang diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase; 3 lipase dan ko-lipase yang berfungsi untuk mencerna trigliserida; 4 enzim-enzim protease serta nuklease; dan 4 natrium bikarbonat alkali yang berfungsi untuk menetralisir asam lambung. HAL9Saluran Cerna yang SehatAnatomi dan FisiologiDigesti Kimia LiverPada proses digesti kimia, liver memiliki fungsi utama untuk mensekresi cairan empedu dan memetabolisme zat-zat yang telah diabsorbsi. Cairan empedu yang dihasilkan oleh liver disimpan di dalam kandung empedu gall bladder untuk kemudian disekresikan ke dalam duodenum. Garam empedu berguna dalam proses emulsi/absorbsi lemak. Selain itu, cairan empedu juga mengandung bilirubin yang merupakan hasil pemecahan sel darah merah dan akan dibuang melalui saluran proses metabolisme terjadi di dalam hati. Darah kaya nutrien mengalir dari vili usus ke sistem porta hepatik. Berbagai nutrien tersebut akan diproses terlebih dulu di dalam liver sebelum masuk ke sirkulasi umum. Selain itu, liver juga berfungsi dalam proses degradasi sampah metabolisme, hormon, obat, dan lain sebagainya. Organ ini juga mensintesis protein plasma dan menjadi tempat penyimpanan kelebihan glukosa dalam bentuk glikogen, penyimpanan cadangan lemak, mineral, dan vitamin. Glikogen akan dipecah kembali menjadi glukosa untuk mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal dan menyuplai kebutuhan energi saat tubuh Karbohidrat dan ProteinKarbohidrat dan protein dipecah berturut-turut menjadi monosakarida dan asam amino/peptida rantai pendek. Selanjutnya, partikel-partikel tersebut akan ditranspor ke permukaan epitel oleh ko-transporter. Monosakarida dan asam amino/peptida rantai pendek diserap melalui proses coupling dengan ion Na+ atau H+ ke dalam sel epitel dan kemudian masuk ke dalam kapiler darah menuju sistem porta LemakSebelum diserap dan dipecah, lemak lipid mengalami proses emulsikasi oleh garam empedu. Pada proses ini, lipid berinteraksi dengan garam empedu untuk membentuk droplet. Selanjutnya, enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas akan memecah lemak teremulkasi menjadi asam lemak bebas dan monogliserida yang kemudian diserap oleh epitelium. Di dalam sel epitel, asam lemak dan monogliserida tersebut menjalani proses re-sintesis untuk kembali membentuk trigliserida. Trigliserida kemudian berikatan dengan protein untuk membentuk chylomicron yang dilepaskan ke dalam submukosa melalui proses eksositosis. Selanjutnya, chylomicronmemasuki sistem limfatik lakteal sentral dan ditranspor ke dalam sirkulasi BesarUsus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum yang keseluruhannya memiliki panjang kurang-lebih 5 kaki. Kolon terdiri dari tiga segmen, yaitu kolon asenden, transversum, serta besar terhubung dengan usus halus melalui katup ileosekal yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan masuknya HAL10Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang Sehatmakanan dari usus halus ke usus besar dan mencegah reuks sisa makanan dari usus besar ke usus halus. Katup ileosekal membuka ke bagian usus besar yang disebut sekum caecum, yaitu segmen yang berfungsi menerima sisa makanan. Bagian sekum yang menonjol disebut apendiks. Posisi apendiks yang eksentrik mengakibatkan sisa makanan mudah berakumulasi di rongga tersebut dan dapat mengakibatkan peradangan atau apendisitis. Fungsi utama usus besar adalah untuk menampung zat-zat yang tidak terdigesti dan tidak diabsorpsi feses. Sebagian kecil garam dan air sisa pencernaan juga diserap di dalam usus besar. Apabila sisa makanan bergerak terlalu lambat atau berada di kolon terlalu lama, akan terjadi absorpsi air yang berlebihan sehingga feses menjadi keras dan mengakibatkan konstipasi. Kurang-lebih 30% berat kering feses mengandung bakteri E. coli. Bakteri ini hidup di dalam usus besar dan memproduksi vitamin Persarafan dan Endokrin Saluran CernaSistem persarafan saluran cerna merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang terdiri dari jaring-jaring neuron yang mengatur fungsi saluran cerna. Sel-sel serta serabut saraf terkumpul dalam dua jenis ganglia, yaitu pleksus mienterikus Auerbach’s yang terletak di tunika muskularis dan plekus submukosa Meissner. Selain fungsi yang dikendalikan otak dan korda spinalis melalui nervus parasimpatis nervus vagus dan simpatis ganglia prevertebral, sistem ini mampu menjalankan fungsi secara otonom, seperti melakukan koordinasi berbagai reeks secara independen. Sistem saraf enterik terdiri dari neuron aferen, neuron aferen, dan interneuron. Neuron aferen atau sensorik berfungsi untuk meneruskan rangsang mekanis ataupun kimia, sedangkan neuron eferen berperan dalam mengontrol gerakan peristalsis usus dan sekresi enzim. Fungsi tersebut melibatkan berbagai neurotransmiter yang juga ditemukan pada sistem saraf pusat, seperti asetilkolin ACH, dopamine, dan pencernaan melibatkan tiga fase persarafan, yaitu fase sefalik, gastrik, dan intestinal. Fase sefalik berawal proses sensorik yang diperantarai oleh nervus vagus. Rangsangan terhadap nervus vagus oleh penglihatan, penciuman, dan kontak makanan akan memicu sekresi asetilkolin ACH. Asetilkolin selanjutnya merangsang sel chief, sel parietal, dan sel G di dalam lambung untuk berturut-turut menghasilkan asam, pepsinogen, dan gastrin. Selain itu, nervus vagus juga berfungsi untuk memperantarai sekresi pankreas. Fase gastrik diawali dengan masuknya makanan ke dalam lambung yang menstimuli reseptor karbohidrat dan protein. Adapun fase intestinal adalah kontrol saraf terhadap pergerakan usus dan sekresi enzim. Mekanisme stimuli melibatkan dua jenis reeks, yaitu reeks pendek stimulasi efektor secara langsung oleh makanan dan FundusIntrinsicfactorPariental cellsBodyChief cellsHClPepsinogenG cellsGastrinAntrumHAL11Saluran Cerna yang SehatAnatomi dan Fisiologireeks panjang makanan menstimulasi nervus vagus yang selanjutnya merangsang efektor untuk mengeluarkan ACH. Reeks endokrin juga berperan dalam proses pencernaan. Jika ada stimulus berupa makanan, lambung akan mengalami distensi dan mensekresi asam lambung yang memicu reseptor dan integrator di sel endokrin lambung atau usus. Informasi dari reseptor dan integrator selanjutnya diteruskan ke saraf eferen untuk merangsang sekresi hormon gastrointestinal. Hormon gastrointestinal kemudian merangsang efektor di sel otot polos, kelenjar eksokrin, dan sistem saraf untuk melakukan kontraksi, sekresi atau sintesis, dan memicu rasa of stomach Cell Types SubstanceSecreted1. Mucousneck cellMucusprotects liningBicarbonate2. ParietalcellsGastric acid HCl4. Chief cells Pepsin ogenGastric lipase5. D cells Somatostatininhibits acid6. G cells Gastrinstiumlates acid3. Enterochromafn-like cellHistaminestimulates acidIntrinsic factorCa++ absorption12234556Gambar anatomi dan histologi lambungDiambil dari Gastric Glands [picture] Retrieved from Accessed January 3rd 2013 and picture from Accessed January 3rd 2013 HAL12Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang SehatReferensi1. Carol LB, et al. Clinical Response to Commonly Used Switch Formulas Occurs within 1 day. Clin Pediatr. 200948582. Cotran, Kumar, Collins 6th edition. Robbins Pathologic Basis of Disease. WB Saunders Company. 1999. 3. David A. Warrell 2005. Oxford textbook of medicine Sections 18-33. Oxford University Press. pp.511–.ISBN Digestive system diagram Gut anatomy [picture] Retrieved from on January 3rd 2013. 5. Ganong’s Review of Medical Physiology. 24th Edition. McGraw Hill Professional6. Gastric Glands [picture] Retrieved from Accessed January 3rd Gastric Cells [picture] retrived from Accessed January 3rd 20138. General organization of the gastrointestinal tract. [picture] Retrieved from on January 3rd 2013. 9. Kim E. Barrett, Susan M. Barman, Scott Boitano, Heddwen Brooks 2012.10. Martini 5th edition. Fundamentals of Anatomy & Physiology. Prentice Hall. 2001. 11. Moore, Dalley 4th edition. Clinically Oriented Anatomy. Lippencott Williams & Wilkins. Moore, Dalley 4th edition. Clinically Oriented Anatomy. Lippencott Williams & Wilkins. 1999. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this fussy or extremely fussy infants were randomized to receive soy-based formula Soy n = 82 or a partially hydrolyzed cow's milk protein CMP, low-lactose formula PHF n = 77 in a multicenter, double-blind, randomized, parallel, prospective 28-day feeding trial. Body weight and infant formula tolerance were reported. Adverse events were recorded throughout the study. A significant reduction in mean scores of fussiness, gas, spit-up, and crying compared with baseline measures was observed in infants who received either Soy or PHF within 1 day of formula intake; improvement in symptoms was sustained by study end. Stool consistency remained constant through day 28 in the PHF group, whereas stools in the Soy group became more firm by day 2 and did not return to prestudy consistency. PHF, with a protein profile patterned more closely on human breast milk, improved symptoms of formula intolerance as well as soy-based 6th edition. Robbins Pathologic Basis of Disease. WB Saunders CompanyKumar CotranCotran, Kumar, Collins 6th edition. Robbins Pathologic Basis of Disease. WB Saunders Company. textbook of medicine Sections 18-33David A WarrellDavid A. Warrell 2005. Oxford textbook of medicine Sections 18-33. Oxford University Press. pp. 4th edition. Clinically Oriented Anatomy. Lippencott Williams & WilkinsMooreMoore, Dalley 4th edition. Clinically Oriented Anatomy. Lippencott Williams & Wilkins. 1999.
PENGERTIANPenyusun sistem pencernaan makanan terdiri atas dua bagian besar, yaitu saluran pencernaan) tractus yang terdiri dari alat pencernaan dan kelenjar pencernaan (glandula) yang mengandung enzim - enzim pencernaan. Saluran -saluran pencernaan manusia adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, anus. agriyanaaaa Jika pendek nanti kita dikit2 buang air habis makan... maka dibuat panjang agar kita tidak sering2 buang air 2 votes Thanks 15 agriyanaaaa strukturnya berkelok2usus agar cepat melakukan kerjanya,dan kan gak mungkin usus kita tuh panjang agriyanaaaa sama2 terjawabSaluran pencernaan manusia tersusun sepanjang 9 meter. apakah kaitan antara struktur usus yang demikian dengan fungsi yang dilakukan oleh saluran pencernaan tsb? [MOHON DIBANTU KAWAN, SAYA INGIN JAWABAN YG TEPAT] Iklan Jawaban 3.9 /5 254 dinna24SALURANPENCERNAAN PADA MANUSIA Organ pencernaan utama pada sistem pencernaan adalah saluran pen-cernaan. Saluran pencernaan adalah saluran me-manjang yang dimulai dari rongga mulut sampai ke anus. Jalur (jalan) saluran pencernaan. RONGGA MULUT Rongga mulut disebut juga cavum oris. Proses pencernaan yang terjadi di dalam rongga mulut adalah :