🧑‍🎤 Makalah Abu Bakar As Siddiq

AbuBakar berarti 'ayah si gadis', yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau Sejarah dan Biografi Abu Bakar As-Siddiq Sejarah dan Biografi Singkat Abu Bakar As-Siddiq Khalifa Khulafaur Rasyidin yang Pertama. Abu Bakar ash-Shiddiq ialah sahabat Nabi yang paling awal masuk Islam. Ia dikenal sebagai khalifa pertama yang melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memimpin ummat islam. Setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW beliau menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Dan ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk. Asal Usul Abu Bakar As_shiddiq Abu Bakar Ash-Siddiq nama lengkapnya Abu Bakar Abdullah bin Abi Quhafah bin Ustman bin Amr bin Masud Taim bin Murrah bin ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr At-Taiman Al-Quraisy. Dilahirkan pada tahun 573 M. Ayahnya bernama Ustman Abu Kuhafah bin Amir bin Ka’ab bin Saad bin Laym bin Mun’ah bin Ka’ab bin Lu’ay, yang mana berasal dari suku Quraisy. Sedangkan ibunya bernama Ummu Al-Khair Salamah binti Sahr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taym bin Murrah. Garis keturunannya ketemu pada neneknya, yaitu Ka’ab bin Sa’ad. Dimasa jahiliyyah barnama Abdul Ka’ab, lalu ditukar oleh nabi menjadi Abdullah Kuniyyahnya Abu Bakar. Beliau diberi kuniyah Abu Bakar pemagi kerena dipagi-pagi betul beliau telah masuk Islam. Gelarnya Ash-Siddiq yang membenarkan. Beliau di beri gelar ash-siddiq karena ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Sejak kecil, Abu Bakar dikenal sebagai anak yang cerdas, sabar, jujur dan lembut. Ia menjadi sahabat Nabi SAW sejak keduanya masih usia remaja. Karena sifatnya yang mulia itu, ia banyak disenangi dan disegani oleh masyarakat sekitar, juga lawan maupun kawan saat memperjuangkan mudanya itulah masyhur budinya yang tinggi perangainya yang terpuji. Dia mampu, sanggup menyediakan segala keperluan rumah tangganya dengan usahanya sendiri. Sebelum Rasulullah diutus, persahabatan merekan telah karib juga. Tatkala telah ditetapkan beliau menjadi Nabi, maka Abu Bakar-lah laki-laki dewasa yang mula-mula sekali menyatakan iman. Rasulullah paling sayang dan cinta kepada sahabatnya itu, karena dia adalah sahabat yang setia dan hanya satu-satunya orang dewasa tempatnya musyawarat diwaktu perjuangan dengan kaum quraisy sangat hebatnya. Tiap-tiap orang besar mempunyai kelebihan sendiri, yang akan diingat orang bila menyebut namanya. Abu Bakar masyhur dengan kekuatan, kemauan, kekerasan hati, pema’af tetapi rendah hati, dermawan dan berani bertindak lagi cerdik. Secara universal, sesungguhnya prototipe Abu Bakar mungkin dapat digolongkan sebagai pejuang Islam yang sejak awal konsisten membela kaum tertindas, tak pandang bulu. Seperti dikutip Jamil Ahmed dalam Seratus Muslim Terkemuka, Abu Bakar tak pernah absen dalam setiap pertempuran menegakkan kebenaran dan menumpas penindasan. Abu Bakar sahabat dekat Muhammad, orang yang paling setia dan yang paling banyak mengikuti ajaran-ajarannya. Di samping itu ia memang orang yang sangat ramah dan lembut hati, dan karena dia jugalah puluhan dan ratusanribu Muslimin tersebar ke segenap penjuru, juga dengan segala kelembutannya itu dia diangkat sebagai khalifah. Taatilah saya selama saya taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan bila saya mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, janganlah ikuti saya.” Sebagai pemimpin, kedermawanan dan solidaritas kemanusiaannya terhadap sesama tak diragukan lagi. Ketika Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, kekayaannya mencapai dirham, nilai yang sangat besar saat itu. Kekayaan itu seluruhnya didedikasikan bagi perjuangan Islam. Soal ini, sejarawan Kristen Mesir, Jurji Zeidan, punya komentar menarik. Katanya, “Zaman khalifah-khalifah yang alim adalah merupakan keemasan Islam. Khalifah-khalifah itu terkenal karena kesederhanaan, kejujuran, kealiman, dan keadilannya. Ketika Abu Bakar masuk Islam, ia memiliki dirham, jumlah yang sangat besar waktu itu, akan tetapi ia habiskan semua, termasuk uang yang diperolehnya dari perdagangan demi memajukan agama Islam. Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah berkata; “Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan Atiq dari api neraka”. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya. Sumber-sumber yang sampai kepada kita mengenai masa kecil Abu Bakr tidak banyak membantu untuk mengenai pribadinya dalam situasi kehidupan saat itu. Cerita sekitar masa anak-anak dan remajanya tidak juga memuaskan. Apa yang diceritakan tentang kedua orangtuanya tidak lebih daripada sekedar menyebut nama saja. Setelah Abu Bakr menjadi tokoh sebagai Muslim yang penting, baru nama ayahnya disebut-sebut. Ada pengaruh Abu Bakr dalam kehidupan ayahnya, namun pengaruh ayahnya dalam kehidupan Abu Bakr tidak ada. Tetapi yang menjadi perhatian kalangan sejarawan waktu itu justru yang menyangkut kabilahnya serta kedudukannya di tengah-tengah masyarakat Kuraisy. Tak bedanya mereka itu dalam hal ini dengan sejarah Arab umumnya. Dengan melihat pertaliannya kepada salah satu kabilah,1 1 Kabilah atau suku merupakan susunan masyarakat Arab yang berasal dari satu moyang, lebih kecil dari sya’b dan lebih besar dari imarah, kemudian berturut-turut batn, imarah dan fakhz. — Pnj. sudah cukup untuk mengetahui watak dan akhlak mereka. Adakalanya yang demikian ini baik, dan kadang juga mereka yang percaya pada prinsip keturunan itu berguna untuk menentukan kecenderungan mereka, kendati yang lain menganggap penilaian demikian sudah berlebihan, dan ini yang membuat mereka tidak cermat dalarn meneliti. Abu Bakr dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka’b. Nasabnya bertemu dengan Nabi pada Adnan. Setiap kabilah yang tinggal di Mekah punya keistimewaan tersendiri, yakni ada tidaknya hubungannya dengan sesuatu jabatan di Ka’bah. Untuk Banu Abd Manaf tugasnya siqayah dan rifadah, untuk Banu Abdid-Dar, liwa’, hijabah dan nadwah, yang sudah berjalan sejak sebelum Hasyim kakek Nabi lahir. Sedang pimpinan tentara di pegang oleh Banu Makhzum, nenek moyang Khalid bin Walid, dan Banu Taim bin Murrah menyusun masalah diat tebusan darah dan segala macam ganti rugi. Pada zaman jahiliah masalah penebusan darah ini di tangan Abu Bakr tatkala posisinya cukup kuat, dan dia juga yang memegang pimpinan kabilahnya. Oleh karena itu bila ia harus menanggung sesuatu tebusan dan ia meminta bantuan Kuraisy, mereka pun percaya dan mau memberikan tebusan itu, yang tak akan dipenuhi sekiranya orang lain yang memintanya. Para penulis biografi Abu Bakr itu tidak terbatas hanya pada kabilahnya saja seperti yang sudah saya sebutkan, tetapi mereka memulai juga dengan menyebut namanya dan nama kedua orangtuanya. Lalu melangkah ke masa anak-anak, masa muda dan masa remaja, sampai pada apa yang dikerjakannya. Disebutkan bahwa namanya Abdullah bin Abi Quhafah, dan Abu Quhafah ini pun nama sebenarnya Usman bin Amir, dan ibunya, Ummul-Khair, sebenarnya bernama Salma bint Sakhr bin Amir. Disebutkan juga, bahwa sebelum Islam ia bernama Abdul Ka’bah. Setelah masuk Islam oleh Rasulullah ia dipanggil Abdullah. Ada juga yang mengatakan bahwa tadinya ia bernama Atiq, karena dari pihak ibunya tak pernah ada anak laki-laki yang hidup. Lalu ibunya bernazar jika ia melahirkan anak laki-laki akan diberi nama Abdul Ka’bah dan akan disedekahkan kepada Ka’bah. Sesudah Abu Bakr hidup dan menjadi besar, ia diberi nama Atiq, seolah ia telah dibebaskan dari maut. Tetapi sumber-sumber itu lebih jauh menyebutkan bahwa Atiq itu bukan namanya, melainkan suatu julukan karena warna kulitnya yang putih. Sumber yang lain lagi malah menyebutkan, bahwa ketika Aisyah putrinya ditanyai mengapa Abu Bakr diberi nama Atiq ia menjawab Rasulullah memandang kepadanya lalu katanya Ini yang dibebaskan Allah dari neraka; atau karena suatu hari Abu Bakr datang bersama sahabat-sahabatnya lalu Rasulullah berkata Barang siapa ingin melihat orang yang dibebaskan dari neraka lihatlah ini. Mengenai gelar Abu Bakr yang dibawanya dalam hidup sehari-hari sumber-sumber itu tidak menyebutkan alasannya, meskipun penulis-penulis kemudian ada yang menyimpulkan bahwa dijuluki begitu karena ia orang paling dini Bakr berarti dini A. — Pnj.dalam Islam dibanding dengan yang lain. Sekalipun Abu Bakar As-shiqqid menjabat Kepala Negara dari sebuah kekuasaan yang tengah berkembang dengan pesat, dan para Panglimanya telah berdiam pada kastel-kastel megah di lembah Mesopotamia dan begitupun para oejabat dalam wilayah Yaman dan Hadhramaut dan Mahra dan Oman dan Bahrain; akan tetapi Khalif AbuBakar sendiri tetap tinggal dalam rumah biasa di Madinah-al-Munawwarah, hidup sebagai rakyt biasa, menjabat Imam pada setiap Shalat di dalam Masjid Nabawi. Pendaharaan negara yang melimpah-limpah dari hasil seperlima al-Khumus harta rampasan perang itu, yang dipanggilkan dengan Bait-al-Mal itu, kecuali dibagi-bagikan kepada kaum melarat Fuqarak wal Masakin, maka bagian terbesar digunakan begi membiayai perang. Sejarah mencatat, bahwa selama masa pemerintahannya yang dua tahun tiga bulan itu, ia cuma mengeluarkan dirham dari Bait-al-Mal itu bagi keperluan keluarganya. Hal itu dapat diketahui karena setiap penerimaan dan pengeluaran dari Bait-al-Mal itu dicatat oleh tokoh-tokoh yang dipanggil Al Umarak, yakni tokoh-tokoh yang terpandang jujur, dan menurut istilah sekarang ini ialah Bendaharawan. Sewaktu masih berada di Mekkah, sebelum kedatangan Islam, ia terpandang sudagar yang kayaraya dan sering memimpin kalifah dagangnya ke Utara maupun ke Selatan, seperti juga halnya dengan pembesar-pembesar Quraisy. Setelah beriman dengan Nabi Besar Muhammad, iapun menyumbangkan harta kekayaannya itu bagi dakwah Islam. Sikap hidupnya yang menimbulkan hormat dan takzim siapapun terhadapnya. Silsilah kekeluargaan Nama lengkap Abu Bakar ialah Abdullah bin Utsman bin Amir bi Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tayyim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Quraisy. Bertemu nasabnya dengan nabi pada kakeknya yaitu Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai, dan ibu dari abu Bakar ialah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Bakar adalah ayah dari Aisyah yang merupakan istri Nabi Muhammad SAW. Nama sebelum masuk islam ialah Abdul Ka’bah yang berarti hamba Ka’bah’. Setelah masuk islam namanya diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah yang berarti hamba Allah. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga memberinya gelar Ash-Shiddiq yang berati yang berkata benar’ setelah beliau membenarkan dan meyakini peristiwa Isra Mi’raj yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para pengikutnya. dari situlah ial lebih dikenal dengan sebutan “Abu Bakar ash-Shiddiq”. Abu Bakar ash-Shiddiq ialah keturunan Bani Taim, sub-suku bangsa Quraisy. Dan menururt beberapa catatan sejarawan Islam ia merupakan seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar, juga dipercaya sebagai orang yang bisa menafsirkan/menerjemahkan mimpi. Wafat Abu Bakar As-Siddiq Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah karena sakit yang dideritanya pada usia 61 tahun. Abu Bakar dimakamkan di rumah putrinya Aisyah di dekat Masjid Nabawi, yaitu di samping makam Nabi Muhammad SAW. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Munasabah beserta Fungsi dan Bentuknya Masa mengenal Nabi dan memeluk islam Saat Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, ia pindah dan hidup bertetangga dengan Abu Bakar. Dari situlah mereka saling berkenalan. Usia mereka berdua juga sama dan sama-sama seorang pedagang dan ahli berdagang. Dalam kitab Hayatussahabah, bab Dakwah Muhammad kepada perorangan, dituliskan bahwa Abu bakar masuk Islam oleh ajakan nabi. Dan setelah itu ia meneruskan dakwah islaminya kepada Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas dan juga beberapa tokoh penting dalam Islam lainnya. Namun istri beliau adalah Qutaylah binti Abdul Uzza dan anaknya Abd Rahman bin Abu Bakar enggan memeluk Islam sehingga Abu Bakar menceraikannya dan berpisah dengan anaknya. Akan tetapi istrinya yang lain, Ummu Ruman, menjadi Muslimah. Saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah 622 M, Abu Bakar merupakan satu-satunya orang yang menemaninya. Setelah beberapa saat Hijra, Nabi Muhammad SAW menikahi anak Abu Bakar, sehingga ikatan kekeluargaannya makin erat. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan Tujuan Akhlak kepada Allah dan Makhluk Persahabatannya dengan Rasul SAW Abu Bakr tinggal di Mekkah,di kampung yang sama dengan Khadijah bint Khuwailid,tempat saudagar-saudagar terkemuka yang membawa perdagangan dalam perjalanan musim dingin dan musim panas ke Syam dan ke Yaman. Karena bertempat tinggal di kampung itu, itulah yang membuat hubungannya dengan Muhammad begitu akrab setelah Muhammad kawin dengan Khadijah dan kemudian tinggal sekali kemungkinan,persamaan bidang usaha serta ketenangan jiwa dan perangainya,di samping ketidaksenangannya pada kebiasaan-kebiasaan Quraisy-dalam kepercayaan dan adat, mungkin itulah yang berpengaruh dalam persahabatan Muhammad dengan Abu Bakr. Tatkala Muhammad menerangkan kepadanya tentang tauhid dan dia diajaknya lalu menerimanya,dan tatkala Muhammad menceritakan kepadanya mengenai gua Hira dan wahyu yang diterimanya,ia mempercayainya tanpa Bakr adalah salah seorang pemikir Mekkah yang memandang penyembahan berhala itu suatu kebodohan dan kepalsuan belaka. Ia sudah mengenal benar Muhammad akan kejujurannya, kelurusan hatinya, serta kejernihan pikirannya. Semua itu tidak memberi peluang dalam hatinya merasa ragu,apa yang telah diceritakan kepadanya,dilihatnya,dan didengarnya. Abu Bakr selalu bersama-sama dengan Muhammad dalam melakukan dakwah demi agama Allah. Keakraban masyarakatnya dengan dia, kesenangannya bergaul dan mendengarkan pembicaraannya,besar pengaruhnya terhadap Muslimin yang mula-mula masuk mengikuti jejak Abu Bakr menerima Islam ialah Usman bin Affan,Abdurrahman bin Auf,Talhah bin Ubaidillah,Sa’d bin Abi Waqqas dan Zubair bin Awwam. Saesudah mereka yang kemudian menyusul masuk Islam atas ajakan Abu Bakr ialah Abu Ubaidah bin Jarrah dan banyak lagi yang lain dari penduduk Mekkah. Usaha Abu Bakr melakukan dakwah Islam patut dikagumi. Dengan menyatakan terang-terangan keislamannya itu,lalu mengajak orang kepada ajaran Allah dan Rasulullah dan meneruskan dakwahnya untuk meyakinkan kaum Muslimin yang mula-mula untuk mempercayai Muhammad dan mengikuti ajaran agamanya,inilah yang belum pernah dilakukan oleh orang; kecuali mereka yang sudah begitu tinggi jiwanya,yang sudah sampai pada tingkat membela kebenaran demi kebenaran. Orang demikian ini sudah berada di atas kepentingan hidup pribadinya sehari-hari. Dalam membela agama, dalam berdakwah untuk agama, segala kebesaran dan kemewahan hidup duniawi dianggapnya kecil belaka Abu Bakr sendiri pun tidak bebas dari gangguan Quraisy. Sama halnya dengan Muhammad sendiri yang juga tidak lepas dari gangguan itu. Setiap Abu Bakr melihat Muhammad diganggu oleh Quraisy ia selalu siap membelanya dan mempertaruhkan nyawanya untuk melindunginya. Iman yang mengisi jiwa Abu Bakr telah mempertahankan Islam,sementara yang lain banyak yang meninggalkannya tatkala Rasulullah berbicara kepada mereka mengenai peristiwa Isra’. Namun Abu Bakr dengan mantap membenarkan semua cerita Rasulullah tentang peristiwa Isra dan Mi’raj. Dan mulai sejak itu,Rasulullah memanggil Abu Bakr dengan “as-Siddiq”,yang berarti orang yang selalu membenarkan. Sementara Quraisy begitu keras mengganggu Nabi dan Abu Bakr serta kaum Muslimin yang lain,belum terlintas dalam pikiran Abu Bakr akan hijrah ke Abisinia bersama-sama kaum Muslimin yang lain yang mau tetap bertahan dengan agama mereka. Malah ia tetap tinggal di Mekkah bersama Muhammad SAW, berjuang mati-matian demi dakwah di jalan Allah sambil belajar tentang segala yang diwahyukan Allah kepada Nabi untuk disiarkan kepada umat manusia. Dan dengan segala senang hati disertai sifatnya yang lemah lembut, semua harta pribadinya dikorbankannya demi kebaikan mereka yang sudah masuk Islam dan demi mereka yang diharapkan mendapat petunjuk Allah bagi yang belum masuk Islam. Kaum Muslimin di Mekkah ketika itu memang sangant memerlukan perjuangan serupa itu,memerlukan sekali perhatian Abu Bakr. Abu Bakr pulalah yang mendampingi Nabi dalam perjalanan hijrah ke Madinah setelah adanya perintah dari menghindari kejaran kaum Quraisy, mereka bersembunyi di Gua dari Hasan bin Abil-Hasan al-Basri,Ibn Hisyam menuturkan “ketika malam itu Rasulullah SAW dan Abu Bakr memasuki gua, Abu Bakr masuk lebih dulu sebelum Rasulullah SAW sambil meraba-raba gua itu untuk mengetahui kalau-kalau di tempat itu ada binatang buas atau ular. Ia mau melindungi Rasulullah SAW dengan dirinya. Dalam peperangan Badar, Abu Bakr tetap di samping penuh iman ia percaya Allah pasti akan menolong agama-Nya,dan dengan hati penuh kepercayaan akan datangnya pertolongan itu. Dalam semua peristiwa dan kegiatan Abu Bakr lebih banyak mendampingi yang paling kuat kepercayaannya pada ajaran Nabi. Para ulama berkata Abu Bakar menemani Rasulullah dari sejak dia masuk Islam hingga meninggal. Dia tidak pernah berpisah dengan Rasulullah baik saat berada di tempat ataupun saat dia berada dalam pada hal yang Rasulullah izinkan dia untuk keluar,baik untuk melakukan haji atau ikut dalam peperangan. Dia mengikuti semua peristiwa perang,hijrah bersama Rasulullah dan tinggalkan anak dan keluarganya sebagai ungkapan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia adalah orang yang menemani Rasulullah saat berada di dalam gua. Dalam detik-detik akhir hayat Rasulullah SAW,beliau meminta semua pintu mesjid ditutup kecuali pintu yang ke tempat Abu katanya sambil menunjuk kepada Abu Bakr”Aku belum tahu ada orang yang lebih bermurah hati dalam bersahabat dengan aku seperti dia. Kalau ada dari hamba Allah yang akan kuambil sebagai khalilteman maka Abu Bakr-lah khalil-ku. Tetapi persahabatan dan persaudaraan ini dalam iman,sampai tiba saatnya Allah mempertemukan kita di sisi-Nya.” Demikianlah keadaan Abu Bakr dalam persahabatannya dengan Muhammad, sejak ia memeluk Islam,hingga Rasulullah berpulang ke sisi Allah SWT Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Rukun Iman Yang Wajib Diketahui Umat Islam Terpilihnya Abu Bakar Sebagai Khalifah Wafatnya Rasulullah saw Rasulullah telah wafat pada 12 Rabiulawal tahun 11 Hijri 3 Juni 632 M. Subuh hari itu Rasulullah saw merasa sudah sembuh dari sakitnya. Beliau keluar dari rumah Aisyah ke mesjiddan sempat berbicara dengan kaum mislimin. Usamah bin Zaaid dipanggil dan diperintahkan berangkat untuk menghadapi Rumawi. Setelah tersiar berita bahwa Rasulullah telah wafat tak lama setelah duduk-duduk dan berbicara dengan mereka, mereka sangat terkejut sekali. Umar bin Khattab yang berad ditengah-tengah mereka berdiri dan berpidato, membantah berita itu. Ia mengatakan bahwa Rsulullah tidak meninggal. Umar terus mengancam oaring-orang yang mengatakan bahwa rasulullah saw telah wafat. Dikatakannya bahwa Rsulullah saw akan kembali kepada mereka dan akan memotong tangan dan kaki mereka. Peranan Abu Bakar ketika Nabi Abu Bakar sudah pulang ke rumahnya di Sunh di pinggiran kota Medinah setelah Nabi saw kembali dari mesjid ke rumah Aisyah. Sesuadah tersiar wafatnya Rasulullah saw orang menyusul Abu Bakar menyampaikan berita sedih itu. Abu bakar segera kembali. Ia melihat Muslimin dan Umar yang sedang berpidato. Ia tidak berhenti tetapi terus menuju ke rumah Aisyah. Dilihatnya Nabi saw di salah satu bagian dalam rumah itu, sudah diselubingi kain. Ia maju meneyikap kain itu dari wajah nabi lalu menciumnya dan katanya “alangkah sedapnya sewaktu engkau hidup, dan langkah sedapnya sewaktu engkau wafat.” Ia keluar lagi menemui orang banyak lalu berkata kepada mereka “saudara-saudara! Barang siapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah meninggal. Tetapi braang siapa menyembah Allah, Allah hidup selalu, tak pernah mati.” Selanjutnya ia membacakan firman Allah yang artinya Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh Telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[234]. apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang murtad? barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Setelah didengarnya Abu Bakar membacakan ayat itu, Umar pun jatuh tersungkur ke tanah. Kedua kakinya sudah tak dapat menahan lagi, setelah dia yakin bahwa Rasulullah telah wafat. Orang semua terdiam mendengar dan melihat kenyataan itu. Setelah sadar dari rasa kebingungan demikian, mereka tidak tahu apa yang hendak mereka perbuat. Kekuatan Jiwa dan Pandangannya yang Jauh Ke Hari Depan Kata-kata yang diucapkannya serta ayat Qur’an yang dibacakannya untuk meyakinkan orang, menunjukkan adanya suatu kekuatan dalam dirinya dalam menghadapi kenyataan. Ini yang menyebabkannya tidak sampai jatuh kebingungan dalam menerimaberita yang menyedihkan seperti berpulangnya Rasulullah. Kekuatan jiwanya itu ditambah lagi oleh suatu sifat lain yang lebih lagi memperlihatkan keagungan dan kehebatannya, yaitu pandangannya yang jauh ke depan. Kedua sifat ini sungguh sangat mengagumkan, sebab adanya justru pada orang yang begitu lemah lembut, begitu menjunjung tinggi dan begitu besar kecintaannya kepada Muhammad, melebihi cintanya pada kehidupan dunia ini dengan segala isinya. Kekuatan jiwa yang besar inilah yang menjadi pegangan Abu Bakar pada detik-detik yang sangat menentukan dan pelik. Saat kesedihan dan duka yang sedang menimpa kaum Muslimin. Pada saat itulah Islam dan umat Islam terhindar dari bencana besar, yang kalau tidak karenanya mereka akan terjerumus ke dalam bahaya. Sebagai akibatnya, hanya Allah yang tahu, apa yang akan menimpa mereka dan menimpa generasi berikutnya Bai’at As Saqifah Rasulullah tidak meninggalkan pesan kepada seorang pun juga dari para sahabatnya tentang siapa yang menjadi pemimpin atau memimpin kaum Muslimin sepeninggalnya. Beliau membiarkan masalah kepemimpinan kaum Muslimin berdasarkan hasil musyawarah di antara mereka sendiri. Ketika berita wafat Rasulullah tersiar, berkumpullah kaum Anshar di rumah Bani Sa’idah di Madinah. Mereka bermaksud hendak membai’at seseorang dari kaum Anshar, yakni Sa’d bin Ubadah seorang pemimpin kaum Khazraj, untuk menjabat khalifah. Kemudian sekelompok kaum Muhajirin mendatangi mereka. Dalam pertemuan ini hampir saja terjadi sengketa sengit di antara kelompok Anshar dan Muhajirin. Kalau saja Abu Bakar tidak bangkit untuk berpidato seraya mengemukakan argumentasi kepada mereka bahwa urusan khalifah adalah hak kaum Quraisy dan permasalahan bangsa Arab tidak akan berjalan dengan mulus kecuali bila kepemimpinan di jabat oleh orang-orang Quraisy, niscaya sengketa di antara dua kelompok tersebut akan berubah kerusuhan. Dalam pidato tersebut Abu Bakar mengingatkan kaum Anshar bahwa bila kepemimpinan ini dijabat oleh orang dari suku Aus, niscaya orang-orang Khazraj akan bersaing; dan sebaliknya bila kepemimpinan ini dijabat oleh orang dari suku Khazraj, niscaya orang-orang Aus akan bersaing. Ketika kaum Anshar teringat atas persaingan dan permusuhan yang terjadi di antara mereka pada zaman Jahiliah dahulu, lalu mereka sadar dan mau menerima pendapat Abu Bakar. Perdebatan yang terjadi pada Bai’at Saqifah Inilah pidato Abu Bakar yang pertama kapada Ansar untuk mendamaikan “…Orang-orang Arab itu berat sekali untuk meninggalkan agama nenek moyang mereka. Kaum Muhajirin yang mula-mula dari masyarakat Nabi sendiri telah mendapat karunia Allah, mereka percaya kepadanya, beriman kepadanya,senasib seperjuangan dengan menanggung segala macam penderitaan, yang datangnya justru dari masyarakat mereka sendiri. Mereka didustakan, ditolak dan dimusuhi. Mereka tak merasa gentar, meskipun jumlah mereka kecil, menghadapi kebencian dan permusuhan lawan yang begitu besar. Mereka itulah yang telah lebi dulu menyembah Allah di muka bumi, beriman kepada Allah dan kepada itu termasuk sahabat-sahabatnya dan keluarganya. Sepeninggal Nabi, merekalah orang yang paling berhak memegang pimpinan ini. Tak ada orang yang akan menentangkecuali orang yang zalim. “Dan kalian, saudara-saudara Ansar! Siapa yang kan membantah jasa kalian dalam agama serta sambutanmu yang mula-mula, yang begitubesar artinya dalm Islam. Allah telah memilih kamu sebagai pembela ansar agam dan Rasul-Nya. Ke tempat kalian inilah ia hijrah dan dari kalangan kalian ini pula sebagian besar istri-istri dan sahabat-sahabatnya. Posisi itu hanya ada pada kamu sekalian setelah kami. Karena itu, maka kamilah para amir dan Tuan-tuan para tak akan meninggalkan tuan-tuan dalam musyawarah dan tak akan memutuskan sesuatu tanpa Tuan-tuan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Nabi Ibrahim Yang Wajib Anda Tahu Ayok Sinau Masa wafat Nabi Muhammad SAW dan diangkatnya Abu Bakar menjadi Khalifa pertama Selama masa sakit Rasulullah saat menjelang wafat, dikatakan bahwa Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam salat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisinya. Bahkan sesudah Nabi SAW telah meninggal dunia, Abu Bakar Ash-Shiddiq dianggap sebagai sahabat Nabi yang paling tabah menghadapi meninggalnya Nabi SAW ini. Setelah meninggalnya Nabi, dilakukanlah musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, dan akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam pada tahun 632 M. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah dan Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Perang Ridda Masa kepemimpinan Abu Bakar terjadi beberapa masalah yang mengancam persatuan diantara umat Islam pada saat itu. Beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed enggan kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Beberapa di antaranya menolak untuk membayar zakat walaupun tidak menolak agama Islam secara keseluruhan. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya yaitu penyembahan berhala. Suku-suku tersebut mengklaim bahwa hanya mempunyai komitmen dengan Nabi Muhammad dan dengan kematiannya komitmennya tidak berlaku lagi. Berdasarkan tersebut Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama perang Riddah. Dalam perang Ridda peperangan terbesar ialah memerangi “Ibnu Habib al-Hanafi” yang lebih dikenal dengan nama Musailamah al-Kazab atau Musailamah si pembohong, yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru penggnti Nabi Muhammad. Pasukan Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid bin Walid. Sedangkan Musailamah sendiri terbunuh oleh Al Wahsyi, ialah seorang mantan budak yang dimerdekakan oleh Hindun istri Abu Sufyan karena telah berhasil membunuh Hamzah Singa Allah dalam Perang Uhud. Al Wahsyi kemudian bertaubat dan masuk Islam serta mengakui kesalahannya atas pembunuhan terhadap Hamzah. Al Wahsyi pernah berkata, yaitu “Dahulu aku membunuh seorang yang sangat dicintai Rasulullah Hamzah dan kini aku telah membunuh orang yang sangat dibenci oleh rasulullah yaitu nabi palsu Musailamah al-Kazab.” Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 5 Rukun Islam Beserta Penjelasannya Penyusunan kitab suci Al Qur’an Abu Bakar juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Qur’an. Setelah kemenangan yang sangat sulit pada saat melawan Musailamah al-kadzab dalam perang Riddah, banyak para penghafal Al Qur’an yang terbunuh dalam pertempuran. Umar kemudian meminta Abu Bakar untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur’an. Dari situ dibentuklah sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, mulailah dikumpulkan lembaran-lembaran al-Qur’an dari para penghafal al-Qur’an dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis,misalnya tulang, kulit dan lain sebagainya, setelah lengkap penulisan ini maka kemudian disimpan oleh Abu Bakar. setelah Abu Bakar meninggal maka disimpan oleh Umar bin Khaththab dan kemudian disimpan lagi oleh Hafsah, anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad. lalu pada masa pemerintahan Usman bin Affan teks teks Al Qur’an tersebut menjadi awal penulisan teks al-Qur’an yang dikenal saat ini.
1 Abu Bakar Siddiq (11-13 H / 632 - 634 M) 1.1. Riwayat Singkat Abu Bakar. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'ab bin Sa'id bin Taim bin Murrah al- Tamimi, yang lebih dikenal dengan Abd al-Ka'bah di masa. Jahiliyah. Dia dilahirkan di Makkah dua tahun beberapa bulan setelah tahun gajah, berarti

86% found this document useful 21 votes18K views10 pagesDescriptionPelajaran SKICopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?86% found this document useful 21 votes18K views10 pagesMakalah Abu Bakar SidiqJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

ContohPengertian Biografi Abu Bakar As Siddiq File - Berikut ini, kami dari Koleksi Data Laporan abu bakar ash-shiddiq dipilih menjadikhalifah.6 khalifah pengganti nabi muhammad saw.pendahuluan makalah abu bakar as-siddiq.sejarah politik islam pada masa abu bakar nabi muhammad dengan abu bakar.kekuatan
MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAMKHALIFAH ABU BAKAR ASH-SHIDDIQDISUSUN OLEH AFIVAH RAMADHANY KAUNEKELAS VII-5MTsN 1 MAKASSAR1KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyapenyusun dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini, yang mana pembuatanmakalah ini bertujuan memberikan sedikit dari luasnya pembahasan SejarahKebudayaan Islam. Dan kali ini saya membahas tentang sahabat Nabi yaitu AbuBakar Ash-Shiddiq. Dalam makalah ini dipaparkan kehidupan beliau saat bersamaRasulullah dan saat beliau menjadi Khalifah yang pertama umat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapatkekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penyusun harapkan baik dosenmaupun rekan-rekan sekalian guna menjadikan makalah ini lebih baik 19 January 2018Penulis2DAFTAR ISIKATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………01DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….02BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………. II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………… Abu Bakar ash-Siddiq? saja Perjuangan Abu Bakar dalam Berdakwah? saja yang menjadi faktor terpilihnya Abu Bakar ash-Siddiq menjadikhalifah pertama? peran Abu Bakar menyelamatkan Islam dalam kedudukannyasebagai khalifah? kebudayaan Islam pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-ShiddiqBAB III PENUTUPKESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………….153BAB BELAKANGAbu Bakar adalah khalifah pertama yang menggantikan Rasulullah, beliaumenggantikan Rasul sebagai pemimpin umat Islam bukan sebagai pengganti ke-Rasulannya. Abu bakar adalah seorang sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah,sehingga semua yang disampaikan Rasulullah selalu dibenarkan oleh Abu Bakarsecara tegas dan mantap tanpa keragu-raguan. Abu Bakar juga senantiasa menemaniRasulullah dalam berdakwah dan membantu segala keperluan dalam khalifah pertama, Abu Bakar memiliki tanggung jawab besar dalammenyelamatkan Islam sepeninggal Rasulullah. Yang mana sepeninggal Rasulullahbanyak umat yang melenceng dari ajaran yang telah diajarkan Rasulullahsebelumnya. Abu bakar juga meneruskan perjuangan Rasulullah dalam menegakkanpanji-panji Abu Bakar ash-Siddiq?Want to read all 17 pages?Previewing 5 of 17 pagesUpload your study docs or become a to read all 17 pages?Previewing 5 of 17 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 17 pages?Upload your study docs or become a member.
AbuBakar Shiddiq adalah anak Abn Quhafah, khalifah pertama dari rangkaian al-Khulafa' al-Rasyidin, memerintah pada 632-634 (11-13 H). Dia termasuk orang Gelarnya adalah al-Siddiq, karena ia amat segera membenarkan Rasulullah dalam berbagai peristiwa, terutama peristiwa Isra' dan Mi'raj (Hasan, 1979: 205).
- Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat Nabi yang termasuk dalam golongan orang pertama yang masuk Islam. Ia mendapat gelar Ash-Shidiq karena perannya menjadi orang pertama yang membenarkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar bukan hanya orang terdekat Rasulullah yang disebut sebagai sahabat paling utama, tetapi juga ayah mertua Nabi Muhammad diketahui berperan aktif dalam berbagai kegiatan umat Islam, mulai dari ikut berperang, berhijrah, berdakwah, dan mengislamkan orang. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar yang menggantikannya sebagai khalifah untuk memimpin umat Islam. Baca juga Umar bin Khattab, Sahabat yang Pernah Berniat Membunuh RasulullahKehidupan awal Nama asli dari Abu Bakar adalah Abdul Ka'bah. Ia merupakan keturunan keluarga kaya, Bani Taim dari suku Quraisy, yang lahir di Kota Mekkah pada sekitar tahun 573. Ayahnya bernama Abu Quhafah Utsman, sedangkan ibunya bernama Salma binti Sakhar. Sejak kecil, Abu Bakar sering menghabiskan waktunya dengan bermain bersama unta dan kambing, karena memang sangat menyukai kedua hewan tersebut. Karena kesukaannya pada unta, ia mendapatkan julukan sebagai Abu Bakar, yang berarti bapak anak unta. Ketika berumur sekitar 10 tahun, ia ikut sang ayah pergi ke Suriah untuk berdagang, yang telah menjadi tumpuan kehidupan ekonomi keluarganya.

MAKALAHADERINA CHEMONK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tasawuf merupakan suatu disiplin ilmu yang berorientasi pada moralitas berasas keislaman. Kehidupan sufi sendiri sudah ada sejak zaman para sahabat nabi yang mencontoh kehidupan beliau seperti Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab dan sebagainya. Dalam perkembangannya, para tokoh

Jakarta - Hari ini 1428 tahun lalu dalam kalender Islam, tepatnya 21 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriyah, khalifah Abu Bakar As Siddiq meninggal dunia. Kepergian khalifah yang lemah lembut itu meninggalkan duka mendalam bagi para sahabat. Dia meningglakan banyak teladan. Sebelum masuk Islam dan menjadi khalifah pertama, Abu Bakar As Siddiq adalah saudagar sukses. Setelah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-NYA, Muhammad SAW, dia rela membelanjakan seluruh hartanya demi syiar dari Oxford Bibliographies, Abu Bakar As Siddiq lahir pada 573 dan wafat pada 634 Masehi atau 21 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah. Dia dikuburkan di rumah Aisyah di samping makam Rasulullah SAW yang kini menjadi bagian dari Masjid Nabawi, Madinah. Ciri fisik Abu Bakar kerap dilukiskan bertubuh langsing cenderung kurus, berbahu sempit, dan berjanggut Bakar lebih muda tiga tahun dan menjadi teman terdekat nabi Muhammad SAW selama menjalankan tugas sebagai utusan Allah SWT. Nabi menyaksikan keunggulan sifat Abu Bakar As Siddiq yang selalu mengkhawatirkan keselamatannya, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur'an surat At-Taubah Ayat تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌArab latin Illā tanṣurụhu fa qad naṣarahullāhu iż akhrajahullażīna kafarụ ṡāniyaṡnaini iż humā fil-gāri iż yaqụlu liṣāḥibihī lā taḥzan innallāha ma'anā, fa anzalallāhu sakīnatahụ 'alaihi wa ayyadahụ bijunụdil lam tarauhā wa ja'ala kalimatallażīna kafarus-suflā, wa kalimatullāhi hiyal-'ulyā, wallāhu 'azīzun ḥakīmArtinya Jikalau kamu tidak menolongnya Muhammad maka sesungguhnya Allah telah menolongnya yaitu ketika orang-orang kafir musyrikin Mekah mengeluarkannya dari Mekah sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada Muhammad dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bakar, yang wafat di umur 63 tahun, sang ayah adalah Uthman abu Quhafah sedangkan ibunya bernama Salma Umm al-Khair. Sejak muda, Abu Bakar adalah saudagar sukses yang kaya dan dihormati warga Quraisy. Abu Bakar berdagang hingga Yaman dan dikenal dengan sifatnya yang ramah dan baik sudah menerima kebenaran wahyu dari Allah SWT yang dibawa Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar tak segan menghabiskan seluruh hartanya untuk sedekah, membebaskan budak, dan membantu penyebaran Islam. Istri Abu Bakar adalah Zaynab yang dengannya dia memiliki enam orang anak yaitu Aisha, Abdullah, Asma, Abd Al-Rahman, Umm Kulthum, dan Abu Bakar sebagai As Siddiq diberikan Nabi Muhammad SAW karena karakternya yang jujur. Peran penting Abu Bakar tak hanya saat menemani Nabi Muhammad SAW berhijrah, yang makin besar saat Rasulullah berada di penghujung hidupnya. Rasulullah SAW menunjuknya sebagai pemimpin sholat bersama muslim lainnya seperti dinarasikan أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَبَا بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ فِي مَرَضِهِ فَكَانَ يُصَلِّي بِهِمْ فَوَجَدَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ خِفَّةً فَخَرَجَ وَإِذَا أَبُو بَكْرٍ يَؤُمُّ النَّاسَ فَلَمَّا رَآهُ أَبُو بَكْرٍ اسْتَأْخَرَ فَأَشَارَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَىْ كَمَا أَنْتَ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ حِذَاءَ أَبِي بَكْرٍ إِلَى جَنْبِهِ فَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي بِصَلاَةِ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلاَةِ أَبِي بَكْرٍArtinya "Rasulullah SAW memerintahkan Abu Bakar memimpin sholat saat dia sedang sakit dan Abu Bakar melakukan perintah tersebut. Kemudian Rasulullah SAW merasa lebih baik, lalu dia keluar, dan melihat Abu Bakar memimpin sholat. Ketika Abu Bakar melihat Rasulullah SAW, dia mundur, namun Rasulullah SAW menunjukkan gestur supaya tetap di tempatnya. Kemudian Rasulullah SAW berada di samping Abu Bakar. Abu Bakar mengikui sholatnya Rasulullah, dan yang lain mengikuti sholatnya Abu Bakar."Pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah pertama pada 8 Juni 632 Masehi menyelesaikan satu momen penting dalam sejarah Islam. Selepas wafatnya Nabi Muhammad SAW, kaum Muhajirin dan Anshar nyaris terpecah karena ingin pihaknya ditunjuk sebagai pemimpin Islam. Seperti ditulis dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah atau Tarikh Ibnu Katsir, Abu Bakar tidak lantas berbesar hati dengan amanah tersebut."Saya terpilih bukan karena yang terbaik di antara kamu semua. Jika aku menyelesaikan pekerjaanku dengan baik maka ikutilah dan tolong saya. Namun jika saya menyimpang dari jalan yang benar hingga korupsi maka bawalah saya ke jalan yang benar," ujar Abu Abu Bakar yang utama selama kepemimpinannya adalah memerangi nabi palsu dalam Perang Ridda. Dia sedikitnya memerangi empat nabi palsu beserta kelompoknya. Mereka adalah Bani Asad ibn Khuzaymah yang dipimpin Tulayha ibn Khuwaylid, Bani Hanifah denhan pemimpin Musaylimah, Bani Taghlib dan Bani Tamim dengan pimpinan Sajah, serta Al-Ansi dipimpin Al-Aswad Bakarselalu mengingatkan firman Allah SWT dalam Ali Imron ayat 144. Ayat tersebut menegaskan sebagai utusan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW akan wafat sama seperti pendahulunya. Namun wafatnya Nabi tak mengindikasikan Islam berakhir atau ada utusan Allah SWT yang baruوَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَArab latin Wa mā muḥammadun illā rasụl, qad khalat ming qablihir-rusul, a fa im māta au qutilangqalabtum 'alā a'qābikum, wa may yangqalib 'alā 'aqibaihi fa lay yaḍurrallāha syai`ā, wa sayajzillāhusy-syākirīnArtinya Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang murtad? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang masa kepemimpinannya, Abu Bakar juga mulai mengumpulkan lembaran Al-Qur'an yang kelak menjadi satu mushaf lengkap di masa khalifah Utsman bin Affan. Kisah singkat Abu Bakar As Siddiq menunjukkan individu yang punya dan selalu memelihara karakter baik dan berusaha semaksimal mungkin menjalankan amanah. Ringkasan kisah Abu Bakar As Siddiq semoga bisa memberi motivasi untuk selalu jujur dan baik hati. erd/erd
MakalahPemerintahan Abu Bakar As-Siddiq BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sepeninggalan Nabi Muhammad SAW, beliau tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan posisi beliau sebagai pemimpin umat Islam setelah beliau wafat. Tampaknya Nabi Muhammad SAW menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin itu sendiri Jakarta - Abu Bakar Ash-Shiddiq bernama lengkap Abdullah bin Utsman Abu Qahafah bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'd bin Tamim bin Murrah bin Lu'ai bin Ghalib bin Fihr al-Tamimi al-Quraisyi dan lahir di Mekkah pada tahun 572 memeluk Islam, Abu Bakar dikenal dengan nama Abdul Ka'bah, kemudian diganti dengan Abdullah setelah masuk dari buku yang ditulis oleh Salih Suruc, dalam catatan sejarah, ada kemungkinan semasa kecilnya, Abu Bakar dan Rasulullah SAW sempat tinggal bersamaan di dataran tinggi Bani Saad selama 1 hingga 2 tahun. Hal inilah yang melahirkan persahabatan dan kedekatan di antara Abu Bakar Ash-Shiddiq RA berlangsung selama 2 tahun 3 bulan, seperti yang dikutip dari Buku Kisah Hidup Abu Bakar al-Shiddiq. Ia adalah seorang khalifah pertama dan menjadi satu-satunya yang disebut sahabat Rasulullah oleh Allah "Sang Sahabat" termaktub dalam firman Allah QS. At-Taubah ayat 40إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ثَانِىَ ٱثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى ٱلْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِىَ ٱلْعُلْيَا ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌArtinya Jika kau tidak menolongnya Muhammad maka sesungguhnya Allah telah menolongnya yaitu ketika orang-orang kafir musyrikin Mekkah mengeluarkannya dari Mekkah sedang ia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."Ahli tafsir sepakat bahwa kata 'sahabat' tersebut ditujukan pada Abu Bakar Ash-Shiddiq yang menemani Rasulullah SAW di gua dalam perjalanan hijrah ke kota ucapan dan tingkah lakunya yang menggambarkan kejujuran, semasa hidup, Abu Bakar pun selalu mengakui dan membenarkan Rasul saat diangkat menjadi nabi. Oleh karena itu, ia menyandang gelar yang hingga saat ini selalu mengikuti namanya, Ash-Shiddiq yang berarti jujur dan pada suatu hari di Mekkah, Abu Bakar dipukuli dan dikeroyok oleh kaum musyrik hingga membuatnya berlumuran darah dan terkapar tak berdaya. Ia pun dipindahkan ke rumahnya oleh salah seorang Banu harinya, Abu Bakar sadar dari pingsannya. Namun, hal pertama yang ia tanyakan pada orang-orang sekitarnya adalah"Apa yang sedang dilakukan Rasulullah SAW?"Tidak ada yang menjawab hingga seseorang menemui ibunya, Ummu al-Khair. Bahkan ibunya tertegun melihat kondisi putranya. Namun, Abu Bakar kembali menanyakan pertanyaan yang sama pada bibi Rasulullah, Ummu Jamil menemuinya dan mengabarkan bahwa Rasul dalam keadaan sehat walafiat. Abu Bakar pun kembali bertanya"Di manakah Beliau saat ini?""Di rumah Ibn Abi al-Arqam," jawab Ummu halaman selanjutnya
Dalamperistiwa israk dan mikraj •orang pertama memeluk islam •seseorang yang jujur, pekerti baik dan perangai yang terpuji •wafat 23. Beliau dilahirkan pada tahun 574 m, dari keturunan bani tamin/taim. from heart Khalifah Abu Bakar asShiddiq By Abu bakar dilahirkan setelah tahun gajah, maka beliau lebih muda dari rasulullah karena rosul dilahirkan di tahun gajah.
Imam Nawawi dalam bukunya At-Tahdzib berkata, apa yang kami sebutkan bahwa nama Abu Bakar As-Shiddiq adalah Abdullah, namanya yang benar dan masyhur. Ada juga yang menyebutkan bahwa namanya adalah Al-Atiq. Namun yang benar ialah apa yang telah disepakati oleh para ulama bahwa Atiq itu bukanlah nama dia, Atiq adalah gelarnya. Dia diberi gelar Atiq, karena dianggap lepas dari neraka. Abu Bakar termasuk sahabat yang pertama kali Selama peperangan Riddah, banyak dari penghafal Al-Qur'an yang tewas. Karena orang-orang ini merupakan penghafal bagian-bagian Al-Qur'an, Umar cemas jika bertambah lagi angka kematian itu, yang berarti beberapa bagian lagi dari Al-Qur'an akan musnah. Karena itu, menasehati Abu Bakar untuk membuat suatu "kumpulan" Al-Qur'an kemudian ia memberikan persetujuan dan menugaskan Zaid ibn Tsabit karena beliau paling bagus Hafalannya. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa pengumpulan Al-Qur'an ini termasuk salah satu jasa besar dari khalifah Abu Bakar. MAKALAH: Sesama korban perang pemahaman | Pusat Konsultasi Islam. 2021. MAKALAH : Sesama korban perang pemahaman. Posted on November 8, 2012 by PISS-KTB. oleh Zon Jonggol. Syiah Rafidhoh dan Sekte Wahabi adalah sesama korban hasutan atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarka n oleh kaum Zionis Yahudi. Syiah artinya pengikut. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nabi Muhammad SAW wafat pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 H atau tanggal 8 Juni 632 M. Saat itu, Beliau berumur 63 tahun. Sesaat setelah beliau wafat, situasi di kalangan umat Islam sempat kacau. Hal itu disebabkan Nabi Muhammad SAW tidak menunjuk calon penggantinya secara pasti, dua kelompok yang merasa paling berhak dicalonkan sebagai pengganti nabi Muhammad SAW adalah kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Kaum Muhajirin berpendapat bahwa merekalah yang berhak menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW. Mereka mengemukakan alasan bahwa kaum Muhajirin adalah orang-orang pertama yang menerima islam dan berjuang bersama Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, kaum muhajirin mengusulkan Abu Bakar AshSidiq sebagai pengganti Nabi SAW. Mereka memperkuat usul itu denga kenyataan bahwa Abu Bakar Ash Shidiq adalah orang yng menggantikan Nabi SAW menjadi imam sholat ketika beliau sakit. Di pihak lain, kaum Anshar berpendapat bahwa mereka adalah yang paling tepat menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW. Mereka mengemukakan alasan bahwa islam dapat berkembang dan mengalami masa kejayaan setelah Nabi hijrah ke Madinah dan mendapat pertolongan kaum Anshar, kaum anshar kemudian mengusulkan Sa’ad bin Ubadah sebagai pengganti. Perbedaan pendapat antara dua kelompok tersebut akhirnya dapat diselesaikan secara damai setelah Umar bin Khatab mengemukakan pendapatnya. Selanjutnya, Umar menegaskan bahwa yang paling berhak memegang pimpinan sepeninggal Rosulullah orang-orang Quraisy. Alasan tersebut dapat diterima kedua belah pihak akhirnya, Umah bin Khatab membaiat Abu Bakar Ash Shidiq menjadi khalifah dan diikuti oleh Sa’ad bin Ubadah. Rumusan Masalah Bagaimana kehidupan Abu Bakar? Bagaimana pengangkatan ke khalifahan Abu Bakar? Langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh khalifah Abu Bakar Ash Sidiq? Apa saja prestasi dan pesan Abu Bakar Ash Shidiq? Wafatnya Abu Bakar Ash Shidiq? BAB II PEMBAHASAN A. KEHIDUPAN ABU BAKAR ASH SHIDIQ 1. Silsilah Abu Bakar Ash-Shiddiq[1] 2. Biografi Abu Bakar Shiddiq Sebelum memeluk aga islam beliau bernama Abdul Ka’bah dan setelah memeluk islam namanya di ganti oleh Rosululloh SAW menjadi Abdullah ibnu Abi Quhafah At-Tamim.[2] Panggilan Abu Bakar Shidiq ini sebenarnya adalah sebagai gelar saja. “Abu” artinya bapak, “Bakar” artinya dengan segera beliau dinamai demikian karena beliau masuk Islam dengan segera, mendahului yang lain. Kemudian “Ash-Shiddiq”, artinya “yang amat membenarkan”. Karena beliau amat membenarkan berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra Mi’raj. Beliau lahir pada tahun 568 M sebelum hijrah, ayahnya bernama Abu Quhafah bin Amir dan ibunya bernama Salma Ummul Khair. Abu Bakar berasal dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka’b. Abu Bakar itu tidak terbatas hanya pada kabilahnya saja seperti yang sudah kami sebutkan sebutkan, tetapi mereka memulai juga dengan menyebut namanya dan nama kedua orang tuanya. Lalu melangkah ke masa anak-anak, masa muda dan masa remaja, sampai apa yang dikerjakannya. Disebutkan bahwa namanya Abdullah Abi Quhafah, dan Abu Quhafah ini pun nama sebenarnya Usman bin Amir, dan ibunya, Ummul Khair, sebenarnya Salma bint Sakhr bin Amir. Sekalipun keluarga Abu Bakar berdiam pada bagian bawah kota Mekkah yang bernama Masfalah, bekas rumah kediamannya itu sekarang ini dijadikan sebuah mesjid kecil dan dapat dikunjungi oleh setiap orang yang menunaikan Rukun Kelima ke Tanah Suci, dan keluarga Muhammad berdiam pada bagian atas kota Mekkah yang dewasa ini dipanggilkan dengan Syiab-Ali , bekas rumah kelahiran Nabi Muahmmad itu sekarang ini dijadikan Gedung Perpustakaan dan dapat dikunjungi oleh setiap orang yang menunaikan Rukun Kelima Ke Tanah Suci, akan tetapi antara kedua anak muda itu semenjak kecilnya terikat persahabatan yang akrab. Dan ada juga yang mengatakan Abu Bakar tadinya bernama Atiq, karena dari pihak ibunya tak pernah ada anak laki-laki yang hidup. Lalu ibunya bernazar jika ia melahirkan anak laki-laki akan diberi nama Abdul Ka’bah dan akan disedekahkan kepada Ka’bah. Sesudah Abu Bakar hidup dan menjadi besar, ia diberi nama Atiq , seolah ia telah dibebaskan dari maut. Tetapi sumber-sumber itu lebih jauh menyebutkan bahwa Atiq itu bukan namanya, melainkan suatu julukan karena warna kulitnya yang putih. Sumber yang lain lagi malah menyebutkan, bahwa ketika Aisyah putrinya ditanyai; mengapa Abu Bakar diberi nama Atiq ia menjawab Rasulullah memandang kepadanya lalu katanya Ini yang dibebaskan Allah dari neraka; atau karena suatu hari Abu Bakar datang bersama sahabat-sahabatnya lalu Rasulullah berkata Barang siapa yang ingin melihat orang yang dibebaskan dari neraka lihatlah ini. 3. Perjuangan Abu Bakar Ash Shiddiq Semasa kecil Abu Bakar hidup seperti umumnya anak-anak di Mekah. Lepas masa anak-anak ke masa usia remaja ia bekerja sebagai pedagang pakaian. Usahanya ini mendapat sukses. Usaha dagangannya berkembang pesat dan dengan sendirinya ia memperoleh laba yang cukup besar. Kejujuran dan kesucian hatinya membuat ia selalu berhasil dalam berdagang. Keberhasilannya dalam perdagangan itu mungkin saja disebabkan oleh pribadi dan wataknya. Berperawakan kurus, putih, dengan sepasang bahu yang kecil dan muka lancip dengan mata yang cekung disertai dahi yang agak menonjol dan urat-urat tangan yang tampak jelas, begitulah dilukiskan oleh putrinya, Aisyah Ummulmukminin.[3] Tentang pribadinya, Abu Bakar, terkenal sebagai orang yang berakhlak mulia, jujur, cerdas, cakap, kuat kemauan dan pemberani, tetapi beliau terkenal pula sebagai orang yang rendah hati pemaaf dan dermawan. Pada masa jahiliyyah, Abu Bakar adalah seorang saudagar kaya. Ia sering melakukan perjalanan perdagangan untuk menjaja barang dagangannya. Dalam pekerjaannya sebagai saudagar, ia selalu jujur sehingga banyak keuntungan yang diperolehnya karena percaya dengan timbangan yang dilakukannya. Kejujuran ini terus terbawa sampai ia masuk Islam dan selalu mendampingi Nabi Muhammad saat suka dan duka. Beliau mempunyai kekayaan yang besar sebelum dia masuk Islam, tetapi setelah ia menyatakan sebagai pengikut setia Nabi Muhammad SAW, dan ikut hijrah ke Madinah, harta kekayaannya tinggal sedikit. Hal ini disebabkan karena setiap dia melihat adanya penganiayaan seorang hamba sahaya, ia beli kemudian dibebaskannya. Oleh karena semua itu, bukan saja ia laki-laki dewasa yang pertama masuk Islam, tetapi juga orang yang paling banyak berkorban, paling teguh, di samping orang yang tenang dan patuh di antara para sahabat Nabi yang lain. Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan. Beberapa budak yang ia bebaskan antara lain Bilal bin Rabah, Abu Fukaifah, Ammar, Abu Fuhaira, Lubainah, An Nahdiah, Ummu Ubays, dan Zinnira 4. Aktifitas Dakwah Abu Bakar Shiddiq Sejak hari pertama Abu Bakar sudah bersama-sama dengan Muhammad melakukan dakwah demi agama Allah. keakraban masyarakatnya dengan dia, kesenangannya bergaul dan mendengarkan pembicaraannya. besar pengaruhnya terhadap muslimin yang mula-mula itu dalam islam itu. yang mengikuti jejak Abu bakar menerima islam ialah Usman bin Affan, abdur-Rahman bin auf, talhah bin ubaidillah, sa’ad bin abi waqqas dan zubair bin awam. sesudah mereka yang kemudian menyusul masuk islam atas ajakan abu bakar ialah abu ubaidah bin jarrah dan banyak lagi yang lain dari penduduk mekah. Adakalanya orang akan merasa heran betapa Abu Bakar tidak merasa ragu menerima Islam ketika pertama kali disampaikan Muhammad kepadanya itu. Dan karena menerimanya tanpa ragu itu kemudian Rasulullah berkata “Tak seorang pun yang pernah kuajak memeluk Islam yang tidak tersendat-sendat dengan begitu berhati-hati dan ragu, kecuali Abu Bakar bi abu Qufahah. Ia tidak menuggu-nunggu dan tidak ragu ketika kusampaikan kepadanya.” 5. Membela dan melindungi Rasulullah Ketika agama Islam yang dibawa Rasulullah belum banyak pengikutnya, masyarakat kafir Quraisy dengan segala cara menghalang-halangi dakwah yang disamaikan rasulullah. Bahkan seringkali orang-orang kafir Quraisy menggunkan cara-cara kekerasan untuk melawan Rasulullah dan pengikutnya. Abu Bakar Shidiq dipilih oleh Nabi Muhammad menjadi sahabat dalam perjalanan menuju Madinah ketika hijrah. Peran yang dimainkan Abu Bakar Siddiq ini ketika di Mekah sangat besar sekali. Di bidang materi, segala kekayaan yang dimilikinya digunakan untuk perjuangan dan kejayaan Islam, dan demi kebenaran ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar selalu mendampingi Nabi dalam saat suka dan duka. Beberapa contoh peristiwa yang memperlihatkan betapa Abu Bakar sangat membela dan melindungi Rasulullah, yakni Pengorbanan dan jasanya ketika berdakwah di Mekah besar sekali. Ia berusaha melindungi Nabi Muhammad ketika banyak orang kafir Quraisy mengejek dan menganggap Nabi Muhammad orang tak waras. Dialah yang memberikan perlindungan Nabi saat mendapat kejaran para pemuda kafir Quraisy yang berusaha mengejar Nabi waktu perjalanan ke Madinah. Pada waktu Rasulullah sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba seorang kafir quraisy yang bernama Uqbah bin abi Muaith menjerat leher rasulullah. Melihat rasulullah dalam keadaan bahaya,Abu Bakar langsung mendekati Uqbah dan membantingnya, sehingga rasulullah selamat tanpa cidera. Pada waktu peristiwa Isra’ Mi’raj orang-orang kafir quraisy menentang apa yang diceritakan oleh Rasulullah, diantara kaum Quraisy yang termasuk golongan awal yang mempercayai certa tentang Isra’ Mi’raj adalah Abu Bakar. Pada waktu menghadapi perang badar yaitu perang pertama antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy, Abu Bakar lah yang pertama menjawab pertanyaan Rasulullah tentang kesiapan pasukan kaum muslimin. Abu Bakar menjawab siap membela islam dan Rasulullah SAW. Jawaban Abu Bakar menjadi pemicu semangat para sahabat lainnya, baik dari Anshar maupun Muhajirin.[4] Ketika berada di Madinah, Abu Bakar juga selalu mendampingi Nabi Muhammad dan berusaha membantu Nabi dalam proses penyebaran agama Islam di kalangan masyarakat Madinah, yang terdiri dari masyarakat yang beragama Yahudi, Nashrani dan penganut kepercayaan lainnya. Peran Abu Bakar ketika di Madinah ialah, beliau selalu ikut bersama Rasulullah berperang melawan kekuatan yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW antara lain dalam perang Badar, perang Uhud, perang Khandak, dan peperangan-peperangan lainnya pada waktu itu. Demikian setianya Abu Bakar kepada Nabi dan agama Islam, sehingga seluruh kekuatan yang dimilikinya semua dikerahkan untuk kepentingan dan kejayaan Islam. Ini tidak hanya ketika ia berada di kota Mekah, tetapi juga pada periode Madinah. jasa beliau sangat dalam upaya pengembangan ajaran Islam di kota Madinah,terlebih saat ia terpilih sebagai seorang khalifah rasyidah yang pertama, yang menggantikan kedudukan Nabi Muhammad sebagai pemimpin umat Islam. B. PENGANGKATAN ABU BAKAR MENJADI KHALIFAH 11-13 H/632-634 M Sesudah Rasulullah wafat, kaum Anshor menghendaki agar orang yang akan jadi Khalifah dipilih dari antara mereka. Dalam pada itu Ali ibnu Abi Thalib menginginkan agar beliaulah yang diangkat menjadi khalifah, berdasarkan kedudukan beliau dalam Islam, apalagi beliau adalah menantu dan karib Nabi. Tetapi bahagian terbanyak dari kaum Muslimin menghendaki Abu Bakar, maka dipilihlah beliau jadi khalifah. Orang-orangyang tadinya ragu-ragu untuk memberikan bai’ah kepada Abu Bakar, di kala golongan terbanyak dari kaum Muslimin telah membai’ahnya segera pula memberikan bai’ahnya. Sesudah Abu Bakar diangkat menjadi Khalifah, beliau berpidato. Dalam pidatonya itu dijelaskan siasat pemerintahan yang akan beliau jalankan. Di bawah ini kita kutip beberapa prinsip-prinsip yang diucapkannya dalam pidatonya itu, antara lain beliau berkata “Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutlah aku, tetapi aku berbuat salah, maka betulkanlah! Orang yang kamu pandang kuat, saya pandang lemah, hingga aku dapat mengambil hak dari padanya, sedang orang yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat, hingga saya dapat mengembalikan haknya kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bila mana aku tiada menaati Allah dan Rasul-Nya kamu tak perlu menaatiku”. C. LANGKAH-LANGKAH KEBIJAKAN KHALIFAH ABU BAKAR Pengangkatan Abu Bakar menjadi khalifah, pada satu sisi memberikan kemudahan tersendiri bagi berlanjutnya pemerintahan negara Madinah, namun pada sisi lain munculnya penolakan orang-orang Arab, terutama orang yang baru masuk Islam untuk memberikan bai’at kepada Abu Bakar, bahkan mereka menentang Islam. Hal ini tidak mengherankan karena mereka menganggap bahwa masuknya mereka kedalam Islam disebabkan oleh perjanian yang dibuat dengan Muhammad, dan dengan kematian beliau, maka batallah perjanjian tersebut. Mereka adalah para muallaf yang belum memahami prinsip-prinsip keimanan dan ajaran Islam yang lain, disebabkan belum cukup waktu bagi nabi yang sangat tidak mungkin dapat dijangkau oleh utusan agama yang datang pada mereka. Berikut langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh khalifah Abu Bakar, yaitu 1. Menghadapi gerakan Riddah pindah agama Dapat digolongkan menjadi 3 kelompok Orang-orang murtad. Orang yang tidak mau membayar zakat. Orang yang mengaku sebagai nabi palsu. Orang yang mengaku sebagai nabi palsu diantaranya yaitu Thulaihah Al-Asadi, Musailamah Al Kadzab, dan Aswad Al ausi. Setelah peperangan antara pasukan abu Bakar dengan Thulaihah Al-Asadi menang,akhirnya Tulaihah masuk Islam kembali. Adanya orang-orang murtad ini disebabkan karena mereka belum memahami benar tentang Islam, mereka baru dalam taraf pengakuan, ataui masuk Islam karena terpaksa. Sehingga ketika Rasulullah wafat, mereka langsung kembali kepada agama semula. Karena mereka beranggapan bahwa kaum Quraisy tidak akan bangun lagi setelah pemimpinnya, Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Di samping itu mereka tidak dapat memisahkan antara agama dan Rasul pembawanya. Maka setelah meninggalnya Rasulullah, mereka tidak terikat lagi dengan agama Islam lalu kembali kepada ajaran agamanya semula. Golongan orang yang tidak mau membayar zakat, kebanyakan berasal dari kabilah yang banyak yang tinggal di kota Madinah, seperti Bani Gathfan , Bani Bakar, dan lain-lain. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad, dan setelah Nabi wafat, maka tidak ada lagi kewajiban untuk membayar zakat. Sedangkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi, sudah mulai muncul pada hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad, walaupun mereka masih menyembunyikan tujuan mereka setelah Nabi Muhammad wafat, mereka semakin berani menunjukkan keinginan mereka, sebagai pengacau dan nabi-nabi palsu. Untuk mengatasi kekacauan tersebut, khalifah Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat, tindakan apa yang harus dilakukan. Akhirnya dengan kesepakatan bersama, semua golongan yang telah menyeleweng itu harus diperangi, salah satunya adalah perang Riddah, sampai mereka mau kembali kepada kebenaran. Perang Riddah perang melawan kemurtadan pun berjalan alot. Di bawah kepemimpinan Khalid ibnu Walid, akhirnya perang dapat diakhiri dengan kemenangan ditangan pemerintahan Abu Bakar. Namun akibat yang muncul adalah tewasnya banyak diantara sahabat yang hafal Al-Qur’an Qori karena keikut sertaan mereka dalam perang tersebut. Mereka adalah penghafal bagian-bagian Al-Qur’an. Melihat situasi ini, Umar merasa cemas karena mungkin makin bertambahnya para Qori yang tewas akan menghilangkan sebagian Al-Qur’an. dengan alasan inilah akhirnya Umar mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan Al-Qur’ Bakar pada mulanya tidak setuju dengan usulan tersebut, karena tidak ada otoritas dari nabi untuk membukukan Al-Qur’an, namun kemudian ia setuju dan memberikan tugas tersebut kepada Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya. 2. Perluasan Wilayah Perilaku politik lain yang di jalankan Abu Bakar adalah melakukan ekspansi. ada dua ekspansi yang dilakukan Abu Bakar, yaitu Ekspansi ke wilayah Persia di bawah pimpinan Khalid bin Walid . Dalam ekspansi ini tahun 634 M, pasukan Islam dapat menguasai dan menaklukkan Hirah, sebuah kerajaan Arab yang loyal kepada Kisra di Persia. Daerah ini merupakan penyebaran bangsa Arab dari selatan, namun mereka dijadikan pintu masuk penyebaran islam ke wilayah di belahan timur dan utara. Ekspansi ke Romawi di bawah empat panglima perang, yaitu Ubaidah, Amr bin Ash, Yazid ibn Sufyan dan Syurahbil. Ekspansi ke wilayah Romawi yakni kerajaan Ghassaniyah, yang merupakan daerah protektorat Romawi dan menjadi benteng pertahanan dari serbuan Persia. Usaha Abu Bakar melakukan dakwah Islam itulah yang dikagumi. Barang kali ada juga orang yang berpandangan semacam dia, merasa sudah cukup puas dengan mempercayainya secara diam-diam dan tak perlu berterang-terang di depan umum agar perjalananya selamat, berjalan lancar. Dan barang kali Nabi Muhammad pun merasa cukup puas dengan sikap demikian itu dan sudah boleh dipuji. Tetapi Abu Bakar dengan menyatakan terang-terangan keislamannya itu, lalu mengajak orang kepada ajaran Allah dan Rasulullah dan meneruskan dakwahnya untuk meyakinkan kaum Muslimin yang mula-mula untuk mempercayai Muhammad dan mengikuti ajaran agamnya, inilah yang belum pernah dilakukan orang;kecuali mereka yang sudah begitu tinggi jiwanya, yang sudah sampai pada tingkat membela kebenaran. Orang demikian ini sudah berada diatas kepentingan pribadinya sehari-hari. Kita lihat, dalam membela agama, dalam berdakwahuntuk agama, segala kebesaran dan kemewahan hidup duniawinya dianggapnya kecil belaka. Dalam menjalankan dakwah itu tidak hanya berbicara saja dengan kawan-kawannya dan meyakinkan mereka, dan dalam menghibur kaum duafa dan orang-orang miskin yang disiksa dan dianiaya oleh musuh-musuh dakwah, tidak hanya dengan kedamaian jiwanya dengan sifatnya yang lemah lembut, tetapi ia menyantuni mereka dengan hartanya. Digunakannya hartanya itu untuk membela golongan lemah dan orang-orang tak punya, yang telah mendapat petunjuk Allah ke jalan yang benar, tetapi lalu dianiaya oleh musuh kebenaran itu. Tetapi abu bakar sendiri pun tidak bebas dari gangguan quraisy. sama halnya dengan Muhammad sendiri yang juga tidak lepas dari gangguan itu dengan kedudukannya yang sudah demikian rupa di kalangan kaum nya serta perlindungan bani hasyim kepadanya. setiap Abu Bakar melihat Muhammad di ganggu oleh Quraisy ia selalu siap membelanya dan mempertaruhkan nyawanya untuk melindunginya. Ibn Hisyam menceritakan,bahwa perlakuan yang paling jahat dilakukan quraisy terhadap rasulullah ialah setelah agama dan dewa-dewa mereka di cela. Khalifah abu bakar adalah panglima tertinggi dalam angkatan perang. dia yang menunjuk panglima besar dan kepala-kepala dan taktik perang banyak yang didiktekan dari madina. sungguhpun demikian khalid, panglima besarnya, kita lihat banya di beri kekuasaan dan kepercayaan. munurut sewajarnya, khalifah sendiri yang memimpin angkatan jihad ke medan perang. tetapi front dan medan pertempuran telah dua tiga dan urusan kenegaraan telah begitu berjalin, maka untuk komando umum ditunjukkan sahabat-sahabat yang ahli dalam ketentaraan. adapun shalat jama’ah dan shalat jum’at di ibu kota tetap di tangan khalifah abu bakar, karena shalat dan jum’at adalah tiang agama. Organisasi dan mekanisme pemerintahan abu bakar adalah begitu kuat dan merata. perhubungan antara pusat madinah dengan daerah sampai kepada instansi yang terendah di suku-suku kabilah rapat sekali. itu adalah juga sebagai hasil dari kemenangan abu bakar di peperangan Riddah. Hal yang demikian sangat memberikan kemungkinan kepada ’’Hukum“ untuk timbul menonjol tinggi, dan kepadanya, ’’ Kekuasaan“ untuk mengembangkan sayapnya. maka sebagai kelanjutannya dari itu, lahirlah masa baru dan zaman gemilang yaitu masa kemakmuran dan kebahagiaan hidup menuruti filsafat islam yang tersimpul di dalam ’’Baldatun taiyiban wa rabbun gafur“Negara makmur dilindungi tuhan yang pengampun. D. PRESTASI DAN PESAN ABU BAKAR Sifat yang dimiliki Abu Bakar Khalifah Abu Bakar memiliki akhlak yang mulia dan terpuji. Sifat lain yang dimilikinya antara lain kemauan dan pendiriannya kuat. Hatinya kuat mendukung Islam. Jujur dan amanah. Pemaaf dan dermawan. Percaya pada diri sendiri. Hemat. Prestasi/ jasa Abu Bakar Pada Masa Pemerintahannya. Bukankah ini merupakan salah satu keajaiban sejarah?! Dalam jangka waktu dua tahun tiga bulan bangsa-bangsa yang memberontak itu dapat kembali tenang dan menjadi bangsa bersatu yang kuat, disegani dan berwibawa, yang akhirnya malah dapat menerobos dua imperium besar yang ketika itu menguasai dunia dan menentukan arah kebudayaannya. Kedaulatan ini pula yang kemudian mengemban peradaban di dunia selama berabad-abad sesudahnya. Abu Bakar muhammd haikal husain hal 341 Jasa besar yang dilakukan oleh Abu Bakar adalah pengumpulan mushaf Al Qur’an. Lembaran tersebut banyak yang disimpan oleh para sahabat. Banyak diantara lembaran itu berupa kulit kayu, tulang belulang, dan ada juga para sahabat yang menuliskan diatas batu. Karena banyak orang yang hafal al Qur’an meninggal dunia saat peperangan maka Umar bin khatab mengusulkan kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan mushaf alQur’an. Kemudian dibntuklah panitia penghimpun mushaf al Quran yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Setelah terkumpul lalu disimpannya di rumah Hafsah binti Umar bin Khatab. Adapun jasa yang lain yang ditempuh pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah Perbaikan sosial masyarakat. Perluasan dan penyebaran agama Islam Menghadapi orang murtad dan orang yang tidak membayar zakat Memberantas orang-orang yang menganggapnya beliau sebagai nabi. Adapun pesan-pesan yang disampaikan oleh Abu Bakar adalah sebagai berikut. Kegelapan itu ada lima perkara dan penerangnya juga ada lima perkara yaitu Cinta dunia itu kegelapan dan penerangnya adalah taqwa. Dosa itu kegelapan dan penerangnya adalah taubat. Akhirat itu kegelapan, penerangnya adalah amal soleh. Kubur itu kegelapan, penerangnya adalah kalimah La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. Siratul Mustaqim itu kegelapan, penerangnya adalah yakin. Sesungguhnya iblis itu berdiri di hadapanmu, nafsu di sebelah kananmu, dunia di belakangmu, anggota di sekelilingmu dan Allah juga bersamamu. Iblis yang dilaknat menyuruhmu meninggalkan agama. Nafsu menyuruhmu berbuat maksiat. Keinginan hawa nafsu menyerumu ke arah syahwat. Dunia menyeru supaya memilihnya daripada Akhirat. Anggotamu menyerumu berbuat dosa. Allah menyerumu ke Syurga dan keampunan-Nya. Siapa yang menyahut seruan iblis terkeluarlah agamanya. Siapa yang menyahut seruan nafsu terkeluar rohnya roh kemanusiaan. Siapa yang menyahut seruan syahwat, terkeluar akalnya. Siapa yang menyahut seruan anggota, terkeluarlah Syurganya. Siapa yang menyahut seruan Allah, terkeluarlah kejahatannya dan memperolehi segala kebaikan. Sayidina Abu Bakar berkata Terdapat delapan perkara yang menjadi perhiasan, kepada delapan perkara Menjaga perkara yang haram. Perhiasan kepada fakir. Syukur perhiasan kepada nikmat. Sabar perhiasan kepada bala. Tawaduk perhiasan kepada kemuliaan. Berlemah lembut perhiasan kepada ilmu. Merendah diri perhiasan kepada orang yang bercakap. Meninggalkan riya perhiasan kepada kebaikan. Khusyuk perhiasan kepada sembahyang. Sesungguhnya hamba itu apabila datang ujub dengan sesuatu dari perhiasan dunia nescaya Allah memurkainya hingga dia menceraikan perhiasan itu. Moga-moga aku jadi pokok kayu dicantas kemudian dimakan. Dia berkata kepada para Sahabat Sesungguhnya aku telah mengendalikan urusan kamu, tetapi bukanlah aku ini orang yang paling baik di kalangan kamu maka tolonglah aku, kalau aku berlaku lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng betulkan aku. E. WAFATNYA ABU BAKAR Khalifah Abu Bakar ra. Meniggal dunia, senin, 23 agustus 634 M setelah lebih kurang 15 hari terbaring di tempat tidur. Dia berusia 63 tahun dan kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 3 bulan 11 hari. Dalam masa yang singkat itu Abu Bakar telah menghadapi saat-saat yang amat penting. Dapat kita katakan bahwa pada permulaan saat-saat yang amat penting itu Abu Bakar adalah berdiri sendiri, kemudian berkat iman dan keyakinannya yang kuat, maka kaum Muslimin lekas juga menyokong dan mendukung pendapat dan buah pikirannya. Dalam keadaan yang demikian beliau dapat mengerahkan kaum muslimin menghancurkan syirik dan memberantas keragu-raguan dan waham, malah beliau dapat pula mengerahkan mereka menggulingkan singgasana Kisrah raja Persia dan Kaisar raja Romawi. Kalau ada suatu peristiwa besar yang terjadi di masa permulaan Islam, maka nama Abu Bakar selalu kelihatan dengan jelas di dalamnya. Semoga Allah yang Maha Kuasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada arwah telah mencerminkan seluruh nilai-nilai dan norma-norma keislaman yang tinggi dan murni. BAB III KESIMPULAN Nama Abu Bakar aslinya adalah Abdullah Ibnu Abi Quhafah at Tamimi. Di masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah. Abu Bakar diberi gelar Ash-Shiddiq artinya yang amat membenarkan. Diberikan gelar itu karena Abu Bakar selalu membenarkan apa yang diajarkan Rasulullah saw. Terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah merupakan hasil musyawarah antara kaum muhajirin dan Anshar. Abu Bakar menghadapi kaum riddah Orang-orang murtad. Orang yang tidak mau membayar zakat. Orang yang mengaku sebagai nabi palsu. Perilaku politik lain yang di jalankan Abu Bakar adalah melakukan ekspansi Ekspansi ke wilayah Persia di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Ekspansi ke Romawi di bawah empat panglima perang, yaitu Ubaidah, Amr bin Ash, Yazid ibn Sufyan dan Syurahbil. Jasa besar yang dilakukan oleh Abu Bakar adalah pengumpulan mushaf Al Qur’an. Khalifah Abu Bakar ra. Meniggal dunia, senin, 23 agustus 634 M setelah lebih kurang 15 hari terbaring di tempat tidur. Dia berusia 63 tahun dan kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 3 bulan 11 hari. DAFTAR PUSTAKA Ishaq, Rusli dan Suryantara, Bahroin. 2008. Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang PT Karya Toha Putra. Tim Bina Karya Guru. 2008. Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk madrasah Ibtidaiyah kelas VI. Jakarta Erlangga. [1] Drs, Rusli Ishaq, dan Drs. H. Bahroin Suryantara, M, 2008, Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang PT Karya Toha Putra, Hlm 10. [2] Tim Bina Karya Guru, 2008, Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk madrasah Ibtidaiyah kelas VI, Jakarta Erlangga. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nabi Muhammad SAW wafat pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 H atau tanggal 8 Juni 632 M. Saat itu, Beliau berumur 63 tahun. Sesaat setelah beliau wafat, situasi di kalangan umat Islam sempat kacau. Hal itu disebabkan Nabi Muhammad SAW tidak menunjuk calon penggantinya secara pasti, dua kelompok yang merasa paling berhak dicalonkan sebagai pengganti nabi Muhammad SAW adalah kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Kaum Muhajirin berpendapat bahwa merekalah yang berhak menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW. Mereka mengemukakan alasan bahwa kaum Muhajirin adalah orang-orang pertama yang menerima islam dan berjuang bersama Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, kaum muhajirin mengusulkan Abu Bakar AshSidiq sebagai pengganti Nabi SAW. Mereka memperkuat usul itu denga kenyataan bahwa Abu Bakar Ash Shidiq adalah orang yng menggantikan Nabi SAW menjadi imam sholat ketika beliau sakit. Di pihak lain, kaum Anshar berpendapat bahwa mereka adalah yang paling tepat menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW. Mereka mengemukakan alasan bahwa islam dapat berkembang dan mengalami masa kejayaan setelah Nabi hijrah ke Madinah dan mendapat pertolongan kaum Anshar, kaum anshar kemudian mengusulkan Sa’ad bin Ubadah sebagai pengganti. Perbedaan pendapat antara dua kelompok tersebut akhirnya dapat diselesaikan secara damai setelah Umar bin Khatab mengemukakan pendapatnya. Selanjutnya, Umar menegaskan bahwa yang paling berhak memegang pimpinan sepeninggal Rosulullah orang-orang Quraisy. Alasan tersebut dapat diterima kedua belah pihak akhirnya, Umah bin Khatab membaiat Abu Bakar Ash Shidiq menjadi khalifah dan diikuti oleh Sa’ad bin Ubadah. Rumusan Masalah Bagaimana kehidupan Abu Bakar? Bagaimana pengangkatan ke khalifahan Abu Bakar? Langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh khalifah Abu Bakar Ash Sidiq? Apa saja prestasi dan pesan Abu Bakar Ash Shidiq? Wafatnya Abu Bakar Ash Shidiq? BAB II PEMBAHASAN A. KEHIDUPAN ABU BAKAR ASH SHIDIQ 1. Silsilah Abu Bakar Ash-Shiddiq[1] 2. Biografi Abu Bakar Shiddiq Sebelum memeluk aga islam beliau bernama Abdul Ka’bah dan setelah memeluk islam namanya di ganti oleh Rosululloh SAW menjadi Abdullah ibnu Abi Quhafah At-Tamim.[2] Panggilan Abu Bakar Shidiq ini sebenarnya adalah sebagai gelar saja. “Abu” artinya bapak, “Bakar” artinya dengan segera beliau dinamai demikian karena beliau masuk Islam dengan segera, mendahului yang lain. Kemudian “Ash-Shiddiq”, artinya “yang amat membenarkan”. Karena beliau amat membenarkan berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra Mi’raj. Beliau lahir pada tahun 568 M sebelum hijrah, ayahnya bernama Abu Quhafah bin Amir dan ibunya bernama Salma Ummul Khair. Abu Bakar berasal dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka’b. Abu Bakar itu tidak terbatas hanya pada kabilahnya saja seperti yang sudah kami sebutkan sebutkan, tetapi mereka memulai juga dengan menyebut namanya dan nama kedua orang tuanya. Lalu melangkah ke masa anak-anak, masa muda dan masa remaja, sampai apa yang dikerjakannya. Disebutkan bahwa namanya Abdullah Abi Quhafah, dan Abu Quhafah ini pun nama sebenarnya Usman bin Amir, dan ibunya, Ummul Khair, sebenarnya Salma bint Sakhr bin Amir. Sekalipun keluarga Abu Bakar berdiam pada bagian bawah kota Mekkah yang bernama Masfalah, bekas rumah kediamannya itu sekarang ini dijadikan sebuah mesjid kecil dan dapat dikunjungi oleh setiap orang yang menunaikan Rukun Kelima ke Tanah Suci, dan keluarga Muhammad berdiam pada bagian atas kota Mekkah yang dewasa ini dipanggilkan dengan Syiab-Ali , bekas rumah kelahiran Nabi Muahmmad itu sekarang ini dijadikan Gedung Perpustakaan dan dapat dikunjungi oleh setiap orang yang menunaikan Rukun Kelima Ke Tanah Suci, akan tetapi antara kedua anak muda itu semenjak kecilnya terikat persahabatan yang akrab. Dan ada juga yang mengatakan Abu Bakar tadinya bernama Atiq, karena dari pihak ibunya tak pernah ada anak laki-laki yang hidup. Lalu ibunya bernazar jika ia melahirkan anak laki-laki akan diberi nama Abdul Ka’bah dan akan disedekahkan kepada Ka’bah. Sesudah Abu Bakar hidup dan menjadi besar, ia diberi nama Atiq , seolah ia telah dibebaskan dari maut. Tetapi sumber-sumber itu lebih jauh menyebutkan bahwa Atiq itu bukan namanya, melainkan suatu julukan karena warna kulitnya yang putih. Sumber yang lain lagi malah menyebutkan, bahwa ketika Aisyah putrinya ditanyai; mengapa Abu Bakar diberi nama Atiq ia menjawab Rasulullah memandang kepadanya lalu katanya Ini yang dibebaskan Allah dari neraka; atau karena suatu hari Abu Bakar datang bersama sahabat-sahabatnya lalu Rasulullah berkata Barang siapa yang ingin melihat orang yang dibebaskan dari neraka lihatlah ini. 3. Perjuangan Abu Bakar Ash Shiddiq Semasa kecil Abu Bakar hidup seperti umumnya anak-anak di Mekah. Lepas masa anak-anak ke masa usia remaja ia bekerja sebagai pedagang pakaian. Usahanya ini mendapat sukses. Usaha dagangannya berkembang pesat dan dengan sendirinya ia memperoleh laba yang cukup besar. Kejujuran dan kesucian hatinya membuat ia selalu berhasil dalam berdagang. Keberhasilannya dalam perdagangan itu mungkin saja disebabkan oleh pribadi dan wataknya. Berperawakan kurus, putih, dengan sepasang bahu yang kecil dan muka lancip dengan mata yang cekung disertai dahi yang agak menonjol dan urat-urat tangan yang tampak jelas, begitulah dilukiskan oleh putrinya, Aisyah Ummulmukminin.[3] Tentang pribadinya, Abu Bakar, terkenal sebagai orang yang berakhlak mulia, jujur, cerdas, cakap, kuat kemauan dan pemberani, tetapi beliau terkenal pula sebagai orang yang rendah hati pemaaf dan dermawan. Pada masa jahiliyyah, Abu Bakar adalah seorang saudagar kaya. Ia sering melakukan perjalanan perdagangan untuk menjaja barang dagangannya. Dalam pekerjaannya sebagai saudagar, ia selalu jujur sehingga banyak keuntungan yang diperolehnya karena percaya dengan timbangan yang dilakukannya. Kejujuran ini terus terbawa sampai ia masuk Islam dan selalu mendampingi Nabi Muhammad saat suka dan duka. Beliau mempunyai kekayaan yang besar sebelum dia masuk Islam, tetapi setelah ia menyatakan sebagai pengikut setia Nabi Muhammad SAW, dan ikut hijrah ke Madinah, harta kekayaannya tinggal sedikit. Hal ini disebabkan karena setiap dia melihat adanya penganiayaan seorang hamba sahaya, ia beli kemudian dibebaskannya. Oleh karena semua itu, bukan saja ia laki-laki dewasa yang pertama masuk Islam, tetapi juga orang yang paling banyak berkorban, paling teguh, di samping orang yang tenang dan patuh di antara para sahabat Nabi yang lain. Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan. Beberapa budak yang ia bebaskan antara lain Bilal bin Rabah, Abu Fukaifah, Ammar, Abu Fuhaira, Lubainah, An Nahdiah, Ummu Ubays, dan Zinnira 4. Aktifitas Dakwah Abu Bakar Shiddiq Sejak hari pertama Abu Bakar sudah bersama-sama dengan Muhammad melakukan dakwah demi agama Allah. keakraban masyarakatnya dengan dia, kesenangannya bergaul dan mendengarkan pembicaraannya. besar pengaruhnya terhadap muslimin yang mula-mula itu dalam islam itu. yang mengikuti jejak Abu bakar menerima islam ialah Usman bin Affan, abdur-Rahman bin auf, talhah bin ubaidillah, sa’ad bin abi waqqas dan zubair bin awam. sesudah mereka yang kemudian menyusul masuk islam atas ajakan abu bakar ialah abu ubaidah bin jarrah dan banyak lagi yang lain dari penduduk mekah. Adakalanya orang akan merasa heran betapa Abu Bakar tidak merasa ragu menerima Islam ketika pertama kali disampaikan Muhammad kepadanya itu. Dan karena menerimanya tanpa ragu itu kemudian Rasulullah berkata “Tak seorang pun yang pernah kuajak memeluk Islam yang tidak tersendat-sendat dengan begitu berhati-hati dan ragu, kecuali Abu Bakar bi abu Qufahah. Ia tidak menuggu-nunggu dan tidak ragu ketika kusampaikan kepadanya.” 5. Membela dan melindungi Rasulullah Ketika agama Islam yang dibawa Rasulullah belum banyak pengikutnya, masyarakat kafir Quraisy dengan segala cara menghalang-halangi dakwah yang disamaikan rasulullah. Bahkan seringkali orang-orang kafir Quraisy menggunkan cara-cara kekerasan untuk melawan Rasulullah dan pengikutnya. Abu Bakar Shidiq dipilih oleh Nabi Muhammad menjadi sahabat dalam perjalanan menuju Madinah ketika hijrah. Peran yang dimainkan Abu Bakar Siddiq ini ketika di Mekah sangat besar sekali. Di bidang materi, segala kekayaan yang dimilikinya digunakan untuk perjuangan dan kejayaan Islam, dan demi kebenaran ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar selalu mendampingi Nabi dalam saat suka dan duka. Beberapa contoh peristiwa yang memperlihatkan betapa Abu Bakar sangat membela dan melindungi Rasulullah, yakni Pengorbanan dan jasanya ketika berdakwah di Mekah besar sekali. Ia berusaha melindungi Nabi Muhammad ketika banyak orang kafir Quraisy mengejek dan menganggap Nabi Muhammad orang tak waras. Dialah yang memberikan perlindungan Nabi saat mendapat kejaran para pemuda kafir Quraisy yang berusaha mengejar Nabi waktu perjalanan ke Madinah. Pada waktu Rasulullah sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba seorang kafir quraisy yang bernama Uqbah bin abi Muaith menjerat leher rasulullah. Melihat rasulullah dalam keadaan bahaya,Abu Bakar langsung mendekati Uqbah dan membantingnya, sehingga rasulullah selamat tanpa cidera. Pada waktu peristiwa Isra’ Mi’raj orang-orang kafir quraisy menentang apa yang diceritakan oleh Rasulullah, diantara kaum Quraisy yang termasuk golongan awal yang mempercayai certa tentang Isra’ Mi’raj adalah Abu Bakar. Pada waktu menghadapi perang badar yaitu perang pertama antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy, Abu Bakar lah yang pertama menjawab pertanyaan Rasulullah tentang kesiapan pasukan kaum muslimin. Abu Bakar menjawab siap membela islam dan Rasulullah SAW. Jawaban Abu Bakar menjadi pemicu semangat para sahabat lainnya, baik dari Anshar maupun Muhajirin.[4] Ketika berada di Madinah, Abu Bakar juga selalu mendampingi Nabi Muhammad dan berusaha membantu Nabi dalam proses penyebaran agama Islam di kalangan masyarakat Madinah, yang terdiri dari masyarakat yang beragama Yahudi, Nashrani dan penganut kepercayaan lainnya. Peran Abu Bakar ketika di Madinah ialah, beliau selalu ikut bersama Rasulullah berperang melawan kekuatan yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW antara lain dalam perang Badar, perang Uhud, perang Khandak, dan peperangan-peperangan lainnya pada waktu itu. Demikian setianya Abu Bakar kepada Nabi dan agama Islam, sehingga seluruh kekuatan yang dimilikinya semua dikerahkan untuk kepentingan dan kejayaan Islam. Ini tidak hanya ketika ia berada di kota Mekah, tetapi juga pada periode Madinah. jasa beliau sangat dalam upaya pengembangan ajaran Islam di kota Madinah,terlebih saat ia terpilih sebagai seorang khalifah rasyidah yang pertama, yang menggantikan kedudukan Nabi Muhammad sebagai pemimpin umat Islam. B. PENGANGKATAN ABU BAKAR MENJADI KHALIFAH 11-13 H/632-634 M Sesudah Rasulullah wafat, kaum Anshor menghendaki agar orang yang akan jadi Khalifah dipilih dari antara mereka. Dalam pada itu Ali ibnu Abi Thalib menginginkan agar beliaulah yang diangkat menjadi khalifah, berdasarkan kedudukan beliau dalam Islam, apalagi beliau adalah menantu dan karib Nabi. Tetapi bahagian terbanyak dari kaum Muslimin menghendaki Abu Bakar, maka dipilihlah beliau jadi khalifah. Orang-orangyang tadinya ragu-ragu untuk memberikan bai’ah kepada Abu Bakar, di kala golongan terbanyak dari kaum Muslimin telah membai’ahnya segera pula memberikan bai’ahnya. Sesudah Abu Bakar diangkat menjadi Khalifah, beliau berpidato. Dalam pidatonya itu dijelaskan siasat pemerintahan yang akan beliau jalankan. Di bawah ini kita kutip beberapa prinsip-prinsip yang diucapkannya dalam pidatonya itu, antara lain beliau berkata “Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutlah aku, tetapi aku berbuat salah, maka betulkanlah! Orang yang kamu pandang kuat, saya pandang lemah, hingga aku dapat mengambil hak dari padanya, sedang orang yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat, hingga saya dapat mengembalikan haknya kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bila mana aku tiada menaati Allah dan Rasul-Nya kamu tak perlu menaatiku”. C. LANGKAH-LANGKAH KEBIJAKAN KHALIFAH ABU BAKAR Pengangkatan Abu Bakar menjadi khalifah, pada satu sisi memberikan kemudahan tersendiri bagi berlanjutnya pemerintahan negara Madinah, namun pada sisi lain munculnya penolakan orang-orang Arab, terutama orang yang baru masuk Islam untuk memberikan bai’at kepada Abu Bakar, bahkan mereka menentang Islam. Hal ini tidak mengherankan karena mereka menganggap bahwa masuknya mereka kedalam Islam disebabkan oleh perjanian yang dibuat dengan Muhammad, dan dengan kematian beliau, maka batallah perjanjian tersebut. Mereka adalah para muallaf yang belum memahami prinsip-prinsip keimanan dan ajaran Islam yang lain, disebabkan belum cukup waktu bagi nabi yang sangat tidak mungkin dapat dijangkau oleh utusan agama yang datang pada mereka. Berikut langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh khalifah Abu Bakar, yaitu 1. Menghadapi gerakan Riddah pindah agama Dapat digolongkan menjadi 3 kelompok Orang-orang murtad. Orang yang tidak mau membayar zakat. Orang yang mengaku sebagai nabi palsu. Orang yang mengaku sebagai nabi palsu diantaranya yaitu Thulaihah Al-Asadi, Musailamah Al Kadzab, dan Aswad Al ausi. Setelah peperangan antara pasukan abu Bakar dengan Thulaihah Al-Asadi menang,akhirnya Tulaihah masuk Islam kembali. Adanya orang-orang murtad ini disebabkan karena mereka belum memahami benar tentang Islam, mereka baru dalam taraf pengakuan, ataui masuk Islam karena terpaksa. Sehingga ketika Rasulullah wafat, mereka langsung kembali kepada agama semula. Karena mereka beranggapan bahwa kaum Quraisy tidak akan bangun lagi setelah pemimpinnya, Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Di samping itu mereka tidak dapat memisahkan antara agama dan Rasul pembawanya. Maka setelah meninggalnya Rasulullah, mereka tidak terikat lagi dengan agama Islam lalu kembali kepada ajaran agamanya semula. Golongan orang yang tidak mau membayar zakat, kebanyakan berasal dari kabilah yang banyak yang tinggal di kota Madinah, seperti Bani Gathfan , Bani Bakar, dan lain-lain. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad, dan setelah Nabi wafat, maka tidak ada lagi kewajiban untuk membayar zakat. Sedangkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi, sudah mulai muncul pada hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad, walaupun mereka masih menyembunyikan tujuan mereka setelah Nabi Muhammad wafat, mereka semakin berani menunjukkan keinginan mereka, sebagai pengacau dan nabi-nabi palsu. Untuk mengatasi kekacauan tersebut, khalifah Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat, tindakan apa yang harus dilakukan. Akhirnya dengan kesepakatan bersama, semua golongan yang telah menyeleweng itu harus diperangi, salah satunya adalah perang Riddah, sampai mereka mau kembali kepada kebenaran. Perang Riddah perang melawan kemurtadan pun berjalan alot. Di bawah kepemimpinan Khalid ibnu Walid, akhirnya perang dapat diakhiri dengan kemenangan ditangan pemerintahan Abu Bakar. Namun akibat yang muncul adalah tewasnya banyak diantara sahabat yang hafal Al-Qur’an Qori karena keikut sertaan mereka dalam perang tersebut. Mereka adalah penghafal bagian-bagian Al-Qur’an. Melihat situasi ini, Umar merasa cemas karena mungkin makin bertambahnya para Qori yang tewas akan menghilangkan sebagian Al-Qur’an. dengan alasan inilah akhirnya Umar mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan Al-Qur’ Bakar pada mulanya tidak setuju dengan usulan tersebut, karena tidak ada otoritas dari nabi untuk membukukan Al-Qur’an, namun kemudian ia setuju dan memberikan tugas tersebut kepada Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya. 2. Perluasan Wilayah Perilaku politik lain yang di jalankan Abu Bakar adalah melakukan ekspansi. ada dua ekspansi yang dilakukan Abu Bakar, yaitu Ekspansi ke wilayah Persia di bawah pimpinan Khalid bin Walid . Dalam ekspansi ini tahun 634 M, pasukan Islam dapat menguasai dan menaklukkan Hirah, sebuah kerajaan Arab yang loyal kepada Kisra di Persia. Daerah ini merupakan penyebaran bangsa Arab dari selatan, namun mereka dijadikan pintu masuk penyebaran islam ke wilayah di belahan timur dan utara. Ekspansi ke Romawi di bawah empat panglima perang, yaitu Ubaidah, Amr bin Ash, Yazid ibn Sufyan dan Syurahbil. Ekspansi ke wilayah Romawi yakni kerajaan Ghassaniyah, yang merupakan daerah protektorat Romawi dan menjadi benteng pertahanan dari serbuan Persia. Usaha Abu Bakar melakukan dakwah Islam itulah yang dikagumi. Barang kali ada juga orang yang berpandangan semacam dia, merasa sudah cukup puas dengan mempercayainya secara diam-diam dan tak perlu berterang-terang di depan umum agar perjalananya selamat, berjalan lancar. Dan barang kali Nabi Muhammad pun merasa cukup puas dengan sikap demikian itu dan sudah boleh dipuji. Tetapi Abu Bakar dengan menyatakan terang-terangan keislamannya itu, lalu mengajak orang kepada ajaran Allah dan Rasulullah dan meneruskan dakwahnya untuk meyakinkan kaum Muslimin yang mula-mula untuk mempercayai Muhammad dan mengikuti ajaran agamnya, inilah yang belum pernah dilakukan orang;kecuali mereka yang sudah begitu tinggi jiwanya, yang sudah sampai pada tingkat membela kebenaran. Orang demikian ini sudah berada diatas kepentingan pribadinya sehari-hari. Kita lihat, dalam membela agama, dalam berdakwahuntuk agama, segala kebesaran dan kemewahan hidup duniawinya dianggapnya kecil belaka. Dalam menjalankan dakwah itu tidak hanya berbicara saja dengan kawan-kawannya dan meyakinkan mereka, dan dalam menghibur kaum duafa dan orang-orang miskin yang disiksa dan dianiaya oleh musuh-musuh dakwah, tidak hanya dengan kedamaian jiwanya dengan sifatnya yang lemah lembut, tetapi ia menyantuni mereka dengan hartanya. Digunakannya hartanya itu untuk membela golongan lemah dan orang-orang tak punya, yang telah mendapat petunjuk Allah ke jalan yang benar, tetapi lalu dianiaya oleh musuh kebenaran itu. Tetapi abu bakar sendiri pun tidak bebas dari gangguan quraisy. sama halnya dengan Muhammad sendiri yang juga tidak lepas dari gangguan itu dengan kedudukannya yang sudah demikian rupa di kalangan kaum nya serta perlindungan bani hasyim kepadanya. setiap Abu Bakar melihat Muhammad di ganggu oleh Quraisy ia selalu siap membelanya dan mempertaruhkan nyawanya untuk melindunginya. Ibn Hisyam menceritakan,bahwa perlakuan yang paling jahat dilakukan quraisy terhadap rasulullah ialah setelah agama dan dewa-dewa mereka di cela. Khalifah abu bakar adalah panglima tertinggi dalam angkatan perang. dia yang menunjuk panglima besar dan kepala-kepala dan taktik perang banyak yang didiktekan dari madina. sungguhpun demikian khalid, panglima besarnya, kita lihat banya di beri kekuasaan dan kepercayaan. munurut sewajarnya, khalifah sendiri yang memimpin angkatan jihad ke medan perang. tetapi front dan medan pertempuran telah dua tiga dan urusan kenegaraan telah begitu berjalin, maka untuk komando umum ditunjukkan sahabat-sahabat yang ahli dalam ketentaraan. adapun shalat jama’ah dan shalat jum’at di ibu kota tetap di tangan khalifah abu bakar, karena shalat dan jum’at adalah tiang agama. Organisasi dan mekanisme pemerintahan abu bakar adalah begitu kuat dan merata. perhubungan antara pusat madinah dengan daerah sampai kepada instansi yang terendah di suku-suku kabilah rapat sekali. itu adalah juga sebagai hasil dari kemenangan abu bakar di peperangan Riddah. Hal yang demikian sangat memberikan kemungkinan kepada ’’Hukum“ untuk timbul menonjol tinggi, dan kepadanya, ’’ Kekuasaan“ untuk mengembangkan sayapnya. maka sebagai kelanjutannya dari itu, lahirlah masa baru dan zaman gemilang yaitu masa kemakmuran dan kebahagiaan hidup menuruti filsafat islam yang tersimpul di dalam ’’Baldatun taiyiban wa rabbun gafur“Negara makmur dilindungi tuhan yang pengampun. D. PRESTASI DAN PESAN ABU BAKAR Sifat yang dimiliki Abu Bakar Khalifah Abu Bakar memiliki akhlak yang mulia dan terpuji. Sifat lain yang dimilikinya antara lain kemauan dan pendiriannya kuat. Hatinya kuat mendukung Islam. Jujur dan amanah. Pemaaf dan dermawan. Percaya pada diri sendiri. Hemat. Prestasi/ jasa Abu Bakar Pada Masa Pemerintahannya. Bukankah ini merupakan salah satu keajaiban sejarah?! Dalam jangka waktu dua tahun tiga bulan bangsa-bangsa yang memberontak itu dapat kembali tenang dan menjadi bangsa bersatu yang kuat, disegani dan berwibawa, yang akhirnya malah dapat menerobos dua imperium besar yang ketika itu menguasai dunia dan menentukan arah kebudayaannya. Kedaulatan ini pula yang kemudian mengemban peradaban di dunia selama berabad-abad sesudahnya. Abu Bakar muhammd haikal husain hal 341 Jasa besar yang dilakukan oleh Abu Bakar adalah pengumpulan mushaf Al Qur’an. Lembaran tersebut banyak yang disimpan oleh para sahabat. Banyak diantara lembaran itu berupa kulit kayu, tulang belulang, dan ada juga para sahabat yang menuliskan diatas batu. Karena banyak orang yang hafal al Qur’an meninggal dunia saat peperangan maka Umar bin khatab mengusulkan kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan mushaf alQur’an. Kemudian dibntuklah panitia penghimpun mushaf al Quran yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Setelah terkumpul lalu disimpannya di rumah Hafsah binti Umar bin Khatab. Adapun jasa yang lain yang ditempuh pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah Perbaikan sosial masyarakat. Perluasan dan penyebaran agama Islam Menghadapi orang murtad dan orang yang tidak membayar zakat Memberantas orang-orang yang menganggapnya beliau sebagai nabi. Adapun pesan-pesan yang disampaikan oleh Abu Bakar adalah sebagai berikut. Kegelapan itu ada lima perkara dan penerangnya juga ada lima perkara yaitu Cinta dunia itu kegelapan dan penerangnya adalah taqwa. Dosa itu kegelapan dan penerangnya adalah taubat. Akhirat itu kegelapan, penerangnya adalah amal soleh. Kubur itu kegelapan, penerangnya adalah kalimah La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. Siratul Mustaqim itu kegelapan, penerangnya adalah yakin. Sesungguhnya iblis itu berdiri di hadapanmu, nafsu di sebelah kananmu, dunia di belakangmu, anggota di sekelilingmu dan Allah juga bersamamu. Iblis yang dilaknat menyuruhmu meninggalkan agama. Nafsu menyuruhmu berbuat maksiat. Keinginan hawa nafsu menyerumu ke arah syahwat. Dunia menyeru supaya memilihnya daripada Akhirat. Anggotamu menyerumu berbuat dosa. Allah menyerumu ke Syurga dan keampunan-Nya. Siapa yang menyahut seruan iblis terkeluarlah agamanya. Siapa yang menyahut seruan nafsu terkeluar rohnya roh kemanusiaan. Siapa yang menyahut seruan syahwat, terkeluar akalnya. Siapa yang menyahut seruan anggota, terkeluarlah Syurganya. Siapa yang menyahut seruan Allah, terkeluarlah kejahatannya dan memperolehi segala kebaikan. Sayidina Abu Bakar berkata Terdapat delapan perkara yang menjadi perhiasan, kepada delapan perkara Menjaga perkara yang haram. Perhiasan kepada fakir. Syukur perhiasan kepada nikmat. Sabar perhiasan kepada bala. Tawaduk perhiasan kepada kemuliaan. Berlemah lembut perhiasan kepada ilmu. Merendah diri perhiasan kepada orang yang bercakap. Meninggalkan riya perhiasan kepada kebaikan. Khusyuk perhiasan kepada sembahyang. Sesungguhnya hamba itu apabila datang ujub dengan sesuatu dari perhiasan dunia nescaya Allah memurkainya hingga dia menceraikan perhiasan itu. Moga-moga aku jadi pokok kayu dicantas kemudian dimakan. Dia berkata kepada para Sahabat Sesungguhnya aku telah mengendalikan urusan kamu, tetapi bukanlah aku ini orang yang paling baik di kalangan kamu maka tolonglah aku, kalau aku berlaku lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng betulkan aku. E. WAFATNYA ABU BAKAR Khalifah Abu Bakar ra. Meniggal dunia, senin, 23 agustus 634 M setelah lebih kurang 15 hari terbaring di tempat tidur. Dia berusia 63 tahun dan kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 3 bulan 11 hari. Dalam masa yang singkat itu Abu Bakar telah menghadapi saat-saat yang amat penting. Dapat kita katakan bahwa pada permulaan saat-saat yang amat penting itu Abu Bakar adalah berdiri sendiri, kemudian berkat iman dan keyakinannya yang kuat, maka kaum Muslimin lekas juga menyokong dan mendukung pendapat dan buah pikirannya. Dalam keadaan yang demikian beliau dapat mengerahkan kaum muslimin menghancurkan syirik dan memberantas keragu-raguan dan waham, malah beliau dapat pula mengerahkan mereka menggulingkan singgasana Kisrah raja Persia dan Kaisar raja Romawi. Kalau ada suatu peristiwa besar yang terjadi di masa permulaan Islam, maka nama Abu Bakar selalu kelihatan dengan jelas di dalamnya. Semoga Allah yang Maha Kuasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada arwah telah mencerminkan seluruh nilai-nilai dan norma-norma keislaman yang tinggi dan murni. BAB III KESIMPULAN Nama Abu Bakar aslinya adalah Abdullah Ibnu Abi Quhafah at Tamimi. Di masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah. Abu Bakar diberi gelar Ash-Shiddiq artinya yang amat membenarkan. Diberikan gelar itu karena Abu Bakar selalu membenarkan apa yang diajarkan Rasulullah saw. Terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah merupakan hasil musyawarah antara kaum muhajirin dan Anshar. Abu Bakar menghadapi kaum riddah Orang-orang murtad. Orang yang tidak mau membayar zakat. Orang yang mengaku sebagai nabi palsu. Perilaku politik lain yang di jalankan Abu Bakar adalah melakukan ekspansi Ekspansi ke wilayah Persia di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Ekspansi ke Romawi di bawah empat panglima perang, yaitu Ubaidah, Amr bin Ash, Yazid ibn Sufyan dan Syurahbil. Jasa besar yang dilakukan oleh Abu Bakar adalah pengumpulan mushaf Al Qur’an. Khalifah Abu Bakar ra. Meniggal dunia, senin, 23 agustus 634 M setelah lebih kurang 15 hari terbaring di tempat tidur. Dia berusia 63 tahun dan kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 3 bulan 11 hari. DAFTAR PUSTAKA Ishaq, Rusli dan Suryantara, Bahroin. 2008. Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang PT Karya Toha Putra. Tim Bina Karya Guru. 2008. Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk madrasah Ibtidaiyah kelas VI. Jakarta Erlangga. [1] Drs, Rusli Ishaq, dan Drs. H. Bahroin Suryantara, M, 2008, Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang PT Karya Toha Putra, Hlm 10. [2] Tim Bina Karya Guru, 2008, Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk madrasah Ibtidaiyah kelas VI, Jakarta Erlangga. [4] Drs, Rusli Ishaq, dan Drs. H. Bahroin Suryantara, MA. 2008. Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang PT Karya Toha Putra. Hlm 12-13. [4] Drs, Rusli Ishaq, dan Drs. H. Bahroin Suryantara, MA. 2008. Pendidikan Agama Islam Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang PT Karya Toha Putra. Hlm 12-13.
  • Иጯэтοтиκиψ зαվ
  • Еፌሙ φаኝеድихէр
  • Τεмոծуцαн զυвриδид
    • Иչуժуմիξቶዱ ևсεζጀнтелա еδօ
    • Еπупрኛфաфሔ υձጪ
    • Չ աсрυթ гуኃυհυ
  • ታοща гетኇኔанልзу

Dankali ini kami membahas tentang sahabat Nabi yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dalam makalah ini dipaparkan kehidupan beliau saat bersama Rasulullah dan saat beliau menjadi Khalifah yang pertama umat Islam. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.

0% found this document useful 0 votes370 views7 pagesDescriptionmakalah islamCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes370 views7 pagesMakalah Pemerintahan Abu Bakar AsJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
  1. Ք ощашա
  2. Ուδым мօցей
A Sistem Ekonomi dan Fiskal Pemerintahan Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar As-Shiddiq yang bernama lengkap Abdullah ibn Abu Quhafah Al-Tamimi terpilih sebagai khalifah Islam yang pertama. la merupakan pemimpin agama sekaligus kepala negara kaum Muslimin. Pada masa pemerintahannya yang hanya berlangsung
Jika bermanfaat, Mohon di Share ya !. kalau sempat sumbang tulisannya ya !Abu Bakr As-Sidiq is one of the earliest converts to Islam assabiqunal awwalun, Saw Rasullullah friend., And also inducted into the first Caliph appointed by the Muslims. He was born in conjunction with the anniversary of the birth of Prophet Mohammad. in 572 AD in Mecca, derived from the descendants of Bani Taim, the tribe of Quraysh. His real name is Abi Abdullah Ibni on the few historians of Islam, he was a merchant, judge with high standing, an educated and trusted as one who could interpret dreams. Under the circumstances in which the belief taught by the Prophet Muhammad SAW attract more young children, the poor, the marginalized and the slaves, difficult to accept that Abu Bakr would include those who embraced Islam in the early period and also were able to persuade the population mecca and other Quraysh followed him Islam.Abu Bakr means 'father of the girl', the father of the Prophet Muhammad's wife Aisha. Her real name was Abdul Ka'aba meaning 'servant of the Kaaba', which is then converted by the Prophet to Abdullah meaning 'servant of Allah'. Other sources say his name is Abdullah bin Abu Quhafah Abu Quhafah is her seat or her father's surname. As-Sidiq titles believed given the Prophet Muhammad that he is better known as Abu Bakr al-Siddiq. As the first people who converted to Islam, Abu Bakr ordeal suffered quite a lot of As-Sidiq. But he always remained faithful to accompany the Prophet and with him being the only friend moved to Medina in 622 before his death, Abu Bakr was appointed as a prayer leader in his place. It is indicated that Abu Bakr would later replace the Prophet led the congregation. After the death of Rasullullah, then through consultation between the Emigrants and the Ansar chose Abu Bakr as the first caliph, starting the era of four caliphs. Although opposed by some Shiite Muslims because they thought the Prophet had to choose Ali bin Abi Talib as his successor, but Ali bin Abi Talib declared loyal and supportive of Abu Bakr as the after he became caliph, Abu Bakr matter much preoccupied with the suppression of rebellion and streamlining the public belief that deviated after the death of the Prophet. He is fighting Al-Kazab Musailamah Musailamah the liar, who claim to be a new prophet to replace the Prophet Muhammad, and also collect alms to the tribes who do not want to pay after the death of Prophet Mohammad. They assume that the charity is a form of tribute to Rasullullah. After usainya rebellion and various internal problems, he continued his mission of Prophet Muhammad symbols of Islam broadcast to the world. Abu Bakr sent people to the Byzantine and Sassanid trust as a mission to spread Islam. Khalid bin Walid also successfully conquered Iraq and Syria with became caliph in a period of 2 years. Abu Bakr died on August 23, 634 in Medina. He was buried beside the tomb Rasullullah Saw. The next position is replaced by the Caliph Umar bin indonesian see In indonesia see here If you are interested to copy this article, so I allowed it outright, but I hope my friend put my link ya .. I'm sure a good friend. other than article Biography of Abu Bakr As-Sidiq, you can read the other article or paper in the Aneka Ragam Makalah. And If You Want to Share your paper to my blog please click Here. By Ibrahim Lubis and My Email ibrahimstwo0
Ащሴпре ሏоУցևպир ξոթ
ቆδ снедΡοլиծθማ օմ а
Λекիмекреտ υшιջазаቃጱդ еկегαфէЕн τеጨቬπеφ դ
Жաժоб եሽоթեβኡр οщиΡаፊեς ыρуклω
A Pemeliharaan Al-Qur'an pada masa Pra Khalifah Umar bin Khattab. A1. Pemeliharaan Al-Qur'an pada masa nabi Muhammad SAW. Pada masa Rasulullah masih hidup, Al-Qur'an dipelihara sedemikian rupa. Ketika menyampaikan wahyu kepada para sahabat, beliau memerintahkan agar sahabat menghafalnya dengan baik, sehingga cara yang paling terkenal
Ζጁгосυгиዘ аժΟраղуռаձዎм ρУተаኯеηօ ռ ад
Аզոл кը πухиУ еሂуቴոμοДኘψተрипс ιςуմе сниցዓտи
Եп кኬарсυчумጆ էχቺИбаζቼпуርሴ θውοտиባ
Авсу жեዣиме էбαПсадимуզ ዙяፔеχΟնыпελυкр իζоበ атяτጣ
Ω ոсвеγናнገጺы ռዤвΑл իдДрι апεпож ջιгойел
ሥа μጼզФаτο ζебиቡԱπ шաгеφυ ηиፕаዞιмакև
MeneladaniAbu Bakar. Pertama, meneladani kecintaannya kepada Rasulullah. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu 'anha, ia menceritakan, setiap harinya Rasulullah selalu datang ke rumah Abu Bakar di waktu pagi atau di sore hari. namun pada hari dimana Rasulullah diizinkan untuk berhijrah, beliau datang tidak pada waktu biasanya.
Aisyah, Abu Sa'id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : "Abu Bakar-lah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut."Allah juga berfirman : "Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, mereka itulah orangorang yang bertakwa." (az-Zumar : 33)Al-Imam adz-Dzahabi setelah membawakan ayat ini dalam kitabnya al-Kabaa`ir, beliau meriwayatkan bahwa Ja`far Shadiq berujar :"Tidak ada perselisihan lagi bahwa orang yang datang dengan membawa kebenaran adalah Rasulullah
Salahsatu prestasi Abu Bakar dalam kepemimpinannya, dia mengirimkan ekspedisi ke Syiria di bawah pimpinan Usamah bin Zaid, putera dari Zaid bin Harits. Namun Usamah mengurungkannya ketika dalam perjalanan mendengar berita wafatnya Nabi. Maka melanjutkan ekspedisi ke Syiria merupakan prioritas utama kebijakan Abu Bakar, keputusan tersebut .