🦝 Tegangan Listrik Pada Hambatan 9 Ohm

Satuanuntuk ukuran hambatan listrik dinamakan Ohm atau dengan simbol Ω (dibaca Omega). Semakin besar resistansi sebuah penghantar, maka semakin kecil arus listrik yang mengalir padanya. Hukum Ohm. Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik dalam suatu rangkaian dinyatakan dalam hukum ohm, yaitu: V = I x R. I = V / R

Hallo Safi R, Jawaban dari soal tersebut adalah 7,2 volt. Diketahui R1 = 9 Ohm R2 = 6 Ohm R3 = 1 Ohm V = 10 volt r = 0,4 Ohm Ditanya Tegangan listrik pada R = 9 ohm. Pembahasan Konsep yang digunakan adalah konsep Hukum Ohm dengan persamaan V = I . R Dengan V = tegangan V I = Kuat arus A R = hambatan ohm Berikut langkah langkah menyelesaikan soal tersebut Hitung hambatan Pararel 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 1/Rp = 1/9 + 1/6 1/Rp = 4+6/36 Rp = 3,6 maka hambatan Total nya Rt = Rp + R1 + r Rt = 3,6 + 1 + 0,4 Rt = 5 Gunakan Hukum ohm untuk menghitung arus Listrik Total. I = V / Rt I = 10/5 I = 2 A Pada rangkaian paralel tegangan akan sama. Vp = V9 = V6 Pada rangkaian seri tegangannya adalah Vtot = Vp +V3 +Vr V = IR Sehingga tegangan di R 9 adalah V9 = I Rp V9 = 2 . 3,6 = 7,2 volt Dengan demikian tegangan pada hambatan 9 ohm adalah 7,2 volt. Semoga membantu ya..

HukumOhm bisa dinyatakan ke dalam sebuah rumus yakni sebagai berikut: R: Menunjukkan banyak hambatan listrik. I: Menunjukkan banyaknya aliran arus listrik. E: Menunjukkan banyaknya tegangan listrik dalam rangkaian tertutup. Satuan hambatan merupakan satu Ohm [1Ω]. Satuan dari aliran arus merupakan satu ampere [I A].
Ohm yang dilambangkan menggunkan simbol pada awalnya terbagi menjadi 2 bagian. Untuk bagian pertama adalah definisi hambatan yakni V = IR sehingga dinamakan dengan hukum Ohm. Namun, Ohm juga menyatakan jika R merupakan sebuah konstanta yang tidak bergantung dengan V atau L. Untuk bagian kedua hukum ini tidak sepenuhnya benar seluruhnya. Hubungan V = IR bisa diterapkan untuk resistor apa pun dimana V merupakan beda potensial di antara kedua ujung hambatan serta I merupakan arus yang mengalir di dalamnya. Sementara R merupakan hambatan atau resistansi resistornya. Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir di dalam sebuah hambatan atau penghantar besarnya sebanding dengan tegangan atau beda potensial antara ujung ujung penghantar itu. Pernyataan ini bisa ditulis menjadi V = IR. A. Sejarah Hukum Ohm Hukum Ohm merupakan pernyataan jika besar arus listrik yang mengalir lewat sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus dengan benda potensial yang diterapkan. Sebuah benda penghantar bisa dikatakan mematuhi hukum Ohm jika nilai resistansi tidak tergantung dari besar serta polaritas beda potensial yang dikenakan. Meski pernyataan ini tidak berlaku di semua jenis penghantar, akan tetapi istilah hukum tetap bisa dipakai untuk alasan sejarah. Jika secara matematis, maka hukum Ohm bisa diekspresikan dengan persamaan I adalah arus listrik yang mengalir di sebuah penghantar dalam satuan Ampere. V merupakan tegangan listrik di kedua ujung penghantar dalam satuan Volt dan R merupakan nilai hambatan listrik atau resistansi yang ada di sebuah penghantar dalam satuan Ohm. Hukum Ohm bisa dinyatakan ke dalam sebuah rumus yakni sebagai berikut R atau E = I X R atau I=R Menunjukkan banyak hambatan Menunjukkan banyaknya aliran arus Menunjukkan banyaknya tegangan listrik dalam rangkaian tertutup. Satuan hambatan merupakan satu Ohm [1].Satuan dari aliran arus merupakan satu ampere [I A].Satuan dari tegangan listrik merupakan satu Volt [1 V]. C. Sifat Arus Dalam sebuah logam, semua arus dibawa elektron dan ion positif yang beratnya tetap di kedudukan yang umumnya di dalam struktur kristal. Hanya di elektron valensi yakni elektron terluar saja yang akan memiliki peran bebas dan juga di dalam proses penghantaran elektron lain terikat kuat dengan ionnya. Elektron akan dicatu ke logam pada salah satu ujungnya kemudian dikeluarkan dari ujung lain sehingga bisa menghasilkan arus. Namun logam tersebut secara menyeluruh masih netral dari segi listrik statiknya. D. Penerapan Hukum Ohm Hukum Ohm sendiri bisa digunakan dalam beberapa penerapan, seperti Digunakan untuk alat listrik seperti lemari es, televisi, lampu, setrika dan berbagai alat listrik listrik yang ditambahkan dengan tegangan yang lebih kuat dari tegangan yang seharusnya mengakibatkan alat listrik tidak bekerja normal. Contohnya lampu yang diberikan tegangan rendah sehngga masih redup, setrika yang diberikan tegangan rendah maka membuat proses pemanasan elemen semakin listrik di sebuah tegangan lebih besar dari tegangan seharusnya mengakibatkan arus listrik menjadi cepat Ohm digunakan untuk membuat sebuah rangkaian listrik pararel, seri serta gabungan. E. Contoh Soal Hukum Ohm Berikut ini akan kami jelaskan beberapa contoh soal hukum Ohm yang bisa dipelajari 1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R] Apabila nilai sebuah tegangan di Voltmeter adalah 50V serta nilai arus listrik di amperemeter adalah 2A. Maka berapa nilai resistansi di potensiometer?. Masukkan nilai tegangan 50V serta arus listrik 2A ke rumus Ohm seperti berikut ini R = V / IR = 50 /2R = 25 Ohm Untuk itu, nilai resistansinya adalah 25 Ohm. 2. Menghitung Tegangan [V] Silahkana atur nilai resitansi atau hambatan potensiometer ke 2500 Ohm lalu atur DC Generator atau power supply hingga menghasilkan arus listrik 100 mA. Lalu, berapa tegangan dari soal kedua ini? Silahkan anda konversikan unit arus listrik yang masih 1 miliAmpere lebih dulu ke satuan unit Ampere, yakni 100mA Resistansi Potensiometer 2500 OhmNilai Arus Listrik Ampere Sementara untuk mencari nilai tegangan atau V, maka rumus yang bisa anda pakai adalah sebagai berikut V = I x RV = x 2500V = 250 Volt 3. Menghitung Arus Listrik Setting dari power supply atau DC Generator supaya nantinya bisa memperoleh output tegangan 30V kemudian atur nilai potensiometer ke 70 Ohm. Lalu, berapa nilai dari arus listrik?. Silahkan masukkan nilai tegangan 30V serta nilai resistansi dari potensiometer yakni 70 ohm di dalam rumus hukum Ohm I = V / RI = 30 / 70I = 0,4 Ampere Maka, hasilnya adalah Ampere. Menjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika Perhatikan gambar dibawah ini 4. Resistor Seri Terdapat 2 resistor yang disusun secara seri dengan nilai hambatan R1 = 2 dan R2 = 3 . Berapakah nilai hambatan totalnya ? Ra-b = Nilai Resistansi abR1 = Resistor 1R2 = Resistor 2 Untuk resistor dengan susunan seri maka penghitungannya hanya tinggal ditambahkan saja untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. Rab = R1 + R2 Rab = 2 + 3 Rab = 5 5. Resistor Paralel Terdapat resistor yang disusun secara paralel dengan nilai R3 = 4 dan R4 = 8 . Maka berapakan nilai hambatan total pada rangkaian tersebut. Rb-c = Nilai Resistansi bcR3 = Resistor 3R4 = Resistor 4 Untuk resistor dengan susunan paralel maka penghitungannya menggunakan rumus sebagai berikut untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. 1/Rbc = 1/R3 + 1/R41/Rbc = 1/4 + 1/81/Rbc = 2/8 + 1/81/Rbc = 3/8Rbc = 8/3Rbc = 6. Resistor Rangkaian Campuran Latihan soal lihat gambar diatas. Untuk menghidung rangkaian elektronika yang terdapat susunan resistor campuran maka dapat menggunakan metode menghitung nilai resistansi pada rangkaian paralel terlebih dulu kemudian baru menjumlahkannya. Rac = Nilai resistansi Hambatan total dari point a ke cRab = Nilai resistansi dari point a ke bRbc = Nilai resistansi dari point b ke c Dapat dikatakan juga bahwa Nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu Rac merupakan penjumlahan nilai hambatan dari Rab dan Rbc, maka untuk mengetahuinya dapat menggunakan cara sebagai berikut ini Rac = Rab + RbcRac = 5 + Rac = Jadi nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu A. Sejarah Hukum OhmB. Rumus Hukum OhmC. Sifat ArusD. Penerapan Hukum OhmE. Contoh Soal Hukum Ohm1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R]2. Menghitung Tegangan [V]3. Menghitung Arus ListrikMenjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika4. Resistor Seri5. Resistor Paralel6. Resistor Rangkaian Campuran
1Kohm= 1 kilo ohm = 1000 ohm. Contoh soal Hukum Ohm. 2. Sebuah hambatan 9 Ω dirangkai dengan baterai yang memiliki tegangan 6 volt. Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan tersebut? 3. 2 buah baterai yang memiliki tegangan 3 volt dihubungkan dengan sebuah hambatan. Ternyata kuat arus listrik yang mengalir adalah 1/2 ampere.
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar ya. Pernahkah Quipperian mendengar komponen listrik bernama potensiometer? Potensiometer adalah alat yang nilai hambatan listriknya bisa siubah-ubah. Potensiometer ini biasa digunakan pada setrika listrik, kipas angin, lampu, dan beberapa perangkat elektronika lain. Pada prinsipnya, alat elektronika bisa digunakan jika mendapatkan suplai arus listrik yang tepat. Jika arus yang masuk terlalu kecil, perangkat pasti tidak bisa nyala. Itulah sebabnya perlu adanya potensiometer. Nah, ternyata prinsip kerja potensiometer ini didasarkan pada hukum Ohm, lho. Ingin tahu selengkapnya tentang hukum Ohm? Check this out! Sejarah Hukum Ohm Pada tahun 1827, seorang fisikawan asal Jerman, George Simon Ohm berhasil merumuskan suatu hukum kelistrikan yang disebut hukum Ohm. Hukum tersebut termuat dalam paper hasil penelitiannya yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. Pada zaman itu, hukum inilah yang berhasil menjelaskan hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di ujung-ujungnya. Jika terdapat beda potensial antara dua titik lalu dihubungkan dengan perangkat, maka akan muncul arus listrik. Rumusan Hukum Ohm Ohm menyatakan bahwa arus akan naik menjadi dua kali semula saat beda potensial di ujung hambatan dinaikkan dua kali semula. Artinya, kenaikan arus listrik sebandingan dengan kenaikan beda potensial. Secara matematis, pernyataan Ohm ini bisa dituliskan sebagai berikut. Besarnya kuat arus yang mengalir pada penghantar, ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh beda potensial. Melainkan ada besaran lain yang mampu menghambat aliran elektron pada penghantar. Besaran itu kemudian disebut sebagai hambatan listrik. Keberadaan hambatan ini mampu memperlambat aliran elektron karena adanya interaksi dengan atom-atom pada penghantar. Oleh karena itu, semakin besar hambatan listriknya, semakin kecil arus yang akan mengalir. Hal itu menunjukkan bahwa hambatan listrik berbanding terbalik dengan arus listrik. Dari dua kesimpulan yang berhasil ia peroleh, Ohm berhasil merumuskan persamaan berikut. Dengan ketentuan sebagai berikut i = kuat arus listrik A; V = tegangan listrik volt; dan R = hambatan listrik/resistivitas Ohm. Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika hambatan listriknya dibuat tetap, maka tegangan listrik akan sebanding dengan arus. Persamaan itulah yang nantinya dikenal sebagai persamaan hukum Ohm. Rangkaian listrik yang hambatannya memenuhi hukum Ohm, hubungan antara tegangan V dan arusnya i digambarkan dalam grafik berikut. Hambatan Jenis Hambatan jenis erat kaitannya dengan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Beberapa bahan sangat peka terhadap kekuatan menghantarkan arus listrik. Seberapa peka suatu bahan bisa menghantarkan arus listrik bergantung seberapa kecil hambatan jenisnya, contohnya saja konduktor. Konduktor merupakan penghantar listrik yang baik karena memiliki hambatan jenis kecil. Potensiometer Di awal artikel kamu sudah dijelaskan tentang potensiometer, ya. Jadi, potensiometer memiliki suatu bagian yang disebut wiper. Kegunaan wiper ini nantinya adalah untuk memilih hambatan agar dihasilkan arus listrik yang sesuai kebutuhan perangkat. Contoh potensiometer bisa kamu temukan pada pengatur volume DVD maupun tape. Tidak hanya itu, potensiometer biasa digunakan sebagai pengatur tegangan pada power supply. Agar pemahamanmu tentang hukum Ohm semakin terasah, simak contoh soal berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah kawat panjang dihubungkan dengan sumber tegangan. Besar tegangan dibuat bervariasi untuk melihat perbedaan kuat arus listriknya. Dari percobaan tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut. Dari grafik tersebut, tentukan kawatnya! Pembahasan Hambatan merupakan gradien dari grafik tegangan V terhadap kuat arus i. Untuk itu, tentukan terlebih dahulu dua titik yang tepat dilalui oleh garis pada grafik. Berdasarkan gambar, dua titik tersebut adalah 0,0 dan 0,8;20. Kuat arus listrik ditunjukkan oleh sumbu X, sedangkan tegangan listriknya ditunjukkan oleh sumbu Y. Dengan demikian, diperoleh Jadi, besar hambatan kawatnya 25 Ohm. Contoh Soal 2 Ketika arus listrik 0,75 mA mengalir pada suatu hambatan, beda potensial yang terukur adalah 1,5 volt. Ketika arus listrik yang mengalir 0,25 mA, tentukan beda potensial yang terukur pada hambatan tersebut! Pembahasan Diketahui i1 = 0,75 mA V1 = 1,5 volt i2 = 0,25 mA Ditanya V2 = …? Pembahasan Mengingat hambatan yang digunakan sama, berarti R1 = R2. Jadi, beda potensial yang terukur saat arusnya 0,25 mA adalah 0,5 volt. Contoh Soal 3 Dua buah hambatan sebesar 3 Ohm dan 5 Ohm dirangkai secara paralel. Lalu, hambatan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan 15 volt. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian! Pembahasan Diketahui R1 = 3 Ohm R2 = 5 Ohm V = 15 volt Ditanya i =…? Pembahasan Mula-mula, Quipperian harus mencari hambatan pengganti totalnya. Oleh karena hambatan dirangkai secara paralel, gunakan persamaan berikut. Substitusikan nilai hambatan pengganti paralel di atas pada persamaan hukum Ohm, seperti berikut. Jadi, kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 8 A. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang hukum Ohm. Semoga bermanfaat buat Quipperian, ya. Jangan pernah bosan untuk belajar Fisika karena Fisika itu mudah. Asalkan Quipperian rajin dan tekun mengerjakan latihan soal. Berbicara tentang latihan soal, Quipper Video menyediakan ribuan latihan soal yang bisa kamu kerjakan kapanpun dan dimanapun. So, tunggu apa lagi, yuk gabung bareng Quipper Video. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari V= tegangan listrik (Volt), i = kuat arus listrik (A) dan R = hambatan (Ohm) Dan dikenal sebagai hukum Ohm. Atas jasa-jasanya, nama Ohm kemudian dijadikan sebagai satuan hambatan, disimbolkan Ω. Contoh soal hukum Ohm. Contoh soal 1. Alat pemanas listrik memakai 5 A apabila dihubungkan dengan sumber 110 V. Hambatannya adalah (dalam ohm) A
Bunyi Hukum Ohm Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm 1787-1854. Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik. Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan hukum dasar pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak hanya dapat menghitung, tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada rangkaian dan juga untuk memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang diperlukan. Rumus Hukum Ohm Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk voltase atau tegangan listrik yang diukur dalam satuan volt, R untuk resistansi atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm , dan I untuk arus listrik yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar voltase listrik menggunakan rumus Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali sehingga Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan hambatan Untuk memudahkan mengingat, dapat dilihat pada gambar dibawah yang mengilustrasikan rumus yang dipakai pada hukum Ohm. Dari gambar diatas, kita dapat mengingat rumus dengan mudah dengan cara menutup salah satu huruf untuk mencari rumusnya. Contoh jika kita ingin mencari nilai tegangan listrik, tutup huruf V pada segitiga diatas, maka didapat rumusnya adalah IR, dan begitu pula untuk mencari rumus lainnya caranya sama. Rangkaian Listrik Rangkaian adalah lintasan listrik yang dilalui dari sumber daya dan kembali lagi. Semua bagian dari rangkaian sederhana harus menghantarkan listrik dan dan terhubung satu sama lain. Ada dua jenis rangkaian, seri dan paralel. Senter adalah contoh rangkaian seri; semua komponen terhubung satu sama lain. Rangkaian paralel memiliki baterai aatu komponen lain yang terhubung saling menyilang. Pada rangkaian listrik, tegangan, resistansi, atau arus yang lewat dapat dihitung dengan rumus hukum Ohm. Komponen dalam rangkaian listrik masing-masing digambarkan dengan simbol khusus dan berbeda satu sama-lain. Ini dimaksudkan agar komponen dan koneksi dapat digambarkan dengan jelas. Pada diagram komponen sederhana dibawah ini, dapat dilhat berbagai simbol yang dipakai pada komponen listrik. Gambar diagram rangkaian dibuat untuk memudahkan dan menyederhanakan komponen listrik sesungguhnya. Makin besar resistansi atau hambatan dalam rangkaian, makin kecil arus yang mengalir. Begitu pula sebaliknya, jika sumber daya yang diberikan terlalu besar, maka beban juga harus mampu menerima daya yang besar. Jika beban menerima daya diatas kemampuannya, maka dapat terjadi kerusakan komponen pada alat tersebut overload. Jika arus yang mengalir pada rangkaian terlalu besar untuk dapat diterima beban, maka dipakai satu komponen listrik yang bernama resistor. Resistor merupakan salah satu komponen listrik yang menyebabkan tegangan listrik turun. Contoh Soal Hukum Ohm Contoh Soal 1 Pada suatu rangkaian listrik sederhanan terdapat penyuplai daya dengan tegangan 10 volt dan beban dengan hambatan 10 ohm. Berapakah besarnya kuat arus pada rangkaian tersebut? Pembahasan Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat langsung mencari nilai kuat arus pada rangkaian sederhana dengan memakai rumus Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 1 Ampere. Contoh Soal 2 Diketahui nilai tegangan pada suatu rangkaian sebesar 24 volt dan nilai arus yang terbaca pada amperemeter sebesar 10 mA. Berapakah nilai resistansinya? Pembahasan Pertama, semua nilai harus disesuaikan dulu dengan satuan sesuai standar. Diketahui besar arus Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat langsung dicari besar resistansi dengan memakai rumus Jadi, resistansi pada rangkaian tersebut sebesar 2400 ohm atau 2,4 kilo ohm. Contoh Soal 3 Kamu diharuskan merancang sebuah rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban berupa lampu pijar. Kabel pada rangkaian tersebut mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere dan baterai yang dipakai menghasilkan tegangan sebesar 36 volt. Akan tetapi, lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt sehingga kamu harus memasang resistor untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapa besar resistansi yang diperlukan pada resistor yang dipakai? Pembahasan Dari soal diketahui bahwa diperlukan penurunan tegangan sebesar V = 36 v – 24 v = 12 volt Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat dicari nilai resistansi Jadi, pada rangkaian tersebut harus dipasang resistor sebesar 6 ohm agar lampu pijar dapat menyala. Kontributor Ibadurrahman Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI Materi lainnya Tata Surya Besaran Pokok dan Besaran Turunan Gelombang Elektromagnetik
Perhatikangambar rangkaian listrik berikut. Ohm mendefinisikan bahwa hasil perbandingan antara beda potensialtegangan listrik dan arus listrik disebut hambatan listrik. D Daya pada hambatan R 1. Mereka belum bisa tuh membuat tegangan listrik konstan yang bisa menghasilkan aliran listrik yang stabil. V I R 1 Ampere2 Ohm 2 volt. Seperti arus di
IklanIklanANA. Novi19 November 2020 1213Jawaban 1. 0,67 A 2. Kirchhoff 1 Penjelasan 1. R = 9 Ohm V= 6 Volt I=V/R= 6 /9 = 0,67 A 2. Hukum kirchhoff 1 Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut 0Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!PPPtsriudayani P19 November 2020 1215maksi kkIklanIklanYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
HitunglahTegangan listrik pada hambatan 9Ω SR. Safi R. 28 Desember 2021 15:17. Hitunglah Tegangan listrik pada hambatan 9Ω
Hukum Ohm merupakan salah satu materi pada mata pelajaran Fisika kelas XII. Materi ini mempelajari tentang arus listrik, tegangan, serta hambatan pada suatu rangkaian listrik. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum ini merupakan dasar dari semua rangkaian listrik. Hukum Ohm dapat membantu memahami tentang bagaimana suatu hubungan yang terjadi antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dalam suatu rangkaian. Lalu, bagaimana bunyi Hukum Ohm dan rumusnya? Simak artikel berikut ini untuk mengetahuinya, ya! BACA JUGA Material GRC Pengertian, Kelebihan, Fungsi & Cara Aplikasinya iStock Hukum Ohm adalah salah satu ilmu dasar dari elektronika. Hukum Ohm merupakan hukum yang dapat digunakan menghubungkan antara arus, tegangan, atau resistansi dari suatu rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa terdapat hubungan matematis antara arus, tegangan, dan resistansi jaringan. Latar belakang Hukum Ohm yaitu penelitian mengenai hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di sebuah penghantar. Dialah Georg Simon Ohm, ahli fisika dan matematika asal Jerman yang namanya diabadikan menjadi suatu hukum. Pada penelitiannya, Ohm menemukan hubungan matematis antara kuat arus listrik dan beda potensial sehingga tercetuslah hukum ini. Bunyi Hukum Ohm iStock Bunyi Hukum Ohm adalah sebagai berikut. “Pada suhu tetap, kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar listrik I sebanding dengan tegangannya V.” I adalah kuat arus listrik dan V adalah beda potensial. Sementara itu, perbandingan antara kuat arus listrik I dan beda potensial V disebut hambatan listrik R. Hukum ini dapat digunakan untuk mengukur nilai resistor hambatan listrik yang ada pada suatu rangkaian. Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm, yang kemudian disingkat dengan huruf Yunani menjadi simbol omega besar . Nilai 1 ohm = 1 omega, hal ini berarti jika voltase sebesar 1 volt akan menghasilkan arus sebesar 1 ampere. Rumus Hukum Ohm iStock Hukum Ohm rumusnya adalah sebagai berikut. R = V/I Keterangan R merupakan nilai hambatan listrik resistansi yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm . V merupakan nilai tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt V. I merupakan arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere A. Hambatan listrik R dibagi dua, antara lain hambatan seri dan hambatan paralel. Hambatan seri merupakan rangkaian listrik yang tersusun secara berderetan dalam satu garis lurus. Dalam rangkaian seri, besar arus I selalu sama di setiap titik rangkaian. Rumus hambatan seri adalah Rtotal = R1 + R2 + R3 + …. + Rn. Hambatan paralel merupakan rangkaian listrik yang tersusun secara sejajar di mana terdapat lebih dari satu jalur listrik bercabang secara paralel. Dalam rangkaian paralel, voltase memiliki nilai yang sama dengan seluruh rangkaian listrik. Rumus hambatan paralel adalah 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …. + 1/Rn. BACA JUGA Teori Asam Basa Menurut Para Ahli Beserta Sifat & Contohnya Contoh dalam kehidupan sehari-hari iStock Contoh Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada lampu senter, televisi, dan radio. Peralatan tersebut dapat menyala atau berfungsi apabila ada aliran listrik yang bersumber dari tegangan yang dihubungkan dengan peralatan itu sendiri sehingga dapat menghasilkan beda potensial. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai sebuah alat listrik yang bertuliskan 220 V/2 A. Tulisan tersebut ditulis memiliki tujuan untuk menginformasikan bahwa alat listrik itu akan bekerja secara optimal jika dipasang dengan tegangan 220 V dan kuat arus 2 A. Lalu, bagaimana jika alat listrik tersebut dipasang pada tegangan yang lebih tinggi ataupun lebih rendah? Contoh, ada dua lampu yang ada tulisannya 220 V/2 A, masing-masing dipasang pada tegangan 440 V dan 55 V. Kira-kira apa yang akan terjadi? Lampu yang dipasang pada tegangan lebih besar akan bersinar lebih terang namun tidak tahan lama. Sementara lampu yang dipasang pada tegangan yang lebih rendah akan menjadi redup. Contoh soal iStock Berikut adalah beberapa contoh soal yang dapat Sedulur coba untuk lebih memahami materi ini. 1. Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing-masing nilainya 3 ohm, 5 ohm, dan 4 ohm, dipasang pada tegangan 120 volt. Berapa besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm? Jawaban Diketahui R1 = 3 ohm R2 =5 ohm R3 =4 ohm V = 120 volt Rtotal = 3 ohm + 5 ohm + 4 ohm = 12 ohm Ditanya V pada R2? Dijawab V = I x R I = V/Rtotal = 120/12 = 10 A V pada R2 bernilai 3 ohm adalah VR2 = I X R2 = 10 X 3 = 30 volt 2. Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan seri sebanyak 2 buah dan kuat arus sebesar 1 ampere dengan nilai masing-masing 4 ohm dan 5 ohm. Berapakah beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut? Jawaban Diketahui Kuat arus listrik I = 1 A Hambatan R = 4 Ohm dan 5 Ohm Ditanya Beda potensial V? Dijawab Rangkaian seri = R1 + R2 Rangkaian seri = 5 + 4 Rangkaian seri = 9 ohm V = I × R V = 1 × 9 V = 9 volt Jadi, beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 9 volt. 3. Suatu rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari beban lampu pijar dan sumber daya berupa baterai. Rangkaian itu mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere. Akan tetapi, karena lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt maka dipasanglah resistor sebesar 6 ohm untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapakah besar tegangan listrik awal baterai sebelum dipasang resistor? Jawaban Diketahui Tegangan akhir V = 24 V Kuat arus listrik I = 2 A Hambatan R = 6 Ditanya Tegangan listrik V awal baterai? Dijawab Vakhir merupakan pengurangan dair Vawal dikurangi Vpenurunan. Vakhir = Vawal – Vpenurunan Vpenurunan = I × R Vpenurunan = 2 × 6 Vpenurunan = 12 volt Vakhir = Vawal – Vpenurunan 24 = Vawal – 12 Vawal = 24 + 12 = 36 volt Jadi, tegangan listrik V awal baterai tersebut adalah 36 volt. 4. Apabila sebuah resistor R memiliki beda potensial pada kedua ujungnya sebesar V dan dialiri sebuah arus litsrik I. Berapakah rasio perbandingan I mula-mula terhadap I akhir apabila resistor dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal? Jawaban I mula-mula I = V/R Kuat arus ketika R dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal menjadi 2R Iakhir = V/2R = 0,5V/R Karena I = V/R, maka I/Iakhir = V/R/0,5V/R I/Iakhir = 1/0,5 I/Iakhir = 2/1 I/Iakhir = 21 Jadi, besarnya rasio perbandingan kuat arus awal terhadap kuat arus akhir adalah 21. Sekian informasi mengenai pengertian, bunyi, rumus, dan contoh dalam kehidupan sehari-hari maupun contoh soal Hukum Ohm. Selamat belajar ya, Sedulur! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!
HubunganArus Listrik dan Tegangan yang terdapat pada Hukum Ohm Dipindai denøan CmScanner . Il. Kegiatan Penutup Penutup 1 menit sebesar 10-4 Ohm. Jika hambatan jenis aluminium adalah 2,82 . 10-8 0m. Tentukan berapa panjang kawat alummium tersebut ? A. 7,092 cm B. 70,92 cm C. 709,2 cm
Assalammualaikum teman-teman, pada artikel kali ini akan membahas tentangContoh Latihan Soal Hukum Ohm dan Pembahasannya. Bagi yang ingin soal latihan dapat klik disini, Semoga bermanfaat Daftar Isi Deskripsi Singkat Bunyi Hukum Ohm Rumus Hukum Ohm Kumpulan Contoh Soal Hukum Ohm Contoh Soal Mencari Tegangan Listrik V Contoh Soal Mencari Kuat Arus Listrik I Contoh Soal Mencari Hambatan R Bagi yang ingin soal latihan dapat klik disini, Deskripsi SingkatApa itu Hukum Ohm? Bagaimana bunyi Hukum Ohm. Hukum Ohm ditemukan oleh Georg Simon Ohm 1787-1854. Rumus ini digunakan untuk menghitung Voltase listrik, Kuat arus serta Ohm berbunyi,Kuat arusI dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan teganganv pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatanR rangkaianRumus Hukum OhmV= I x RDimana V = Voltase Listrik/ Tegangan Listrik/ Beda Potensial VoltI = Kuat Arus Listrik AmpereR = Hambatan Ohm, Hambatan R terbagi dua, yaitu hambatan seri dan hambatan paralel 1. Hambatan Seri merupakan rangakaian yang disusun secara berderetan dalam satu garis rangkaian seri, besar arus I selalu sama di setiap titik rangkaian. Rumus Hambatan Seri RTotal=R1+ R2+ R3+…. + Rn 2. Hambatan Paralel merupakan rangakaian yang disusun secara sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik bercabang secara paralel. Dalam rangkaian paralel, voltase memiliki nilai yang sama dengan seluruh rangkaian listrik. Rumus Hambatan Paralel 1/RTotal=1/R1+ 1/R2+ 1/R3+…. + 1/RnKumpulan Contoh Soal dan Pembahasan Hukum OhmContoh Soal Mencari Tegangan Listrik VSoal nomor 1Tentukan tegangan listrik suatu rangkaian listrik dimana arus yang mengalir sebesar 2 A resistor yang dipasang sebesar 30 arus listrik I = 2 AHambatan R = 30 Ditanya Tegangan listrik V ?Jawaban V= I×RV= 2×30V= 60 VoltJadi, tegangan listrik suatu rangkaian tersebut adalah 60 nomor 2Sebuah rangkaian listrik memiliki kuat arus sebesar 1 Ampere, dan hambatan seri sebanyak 2 buah dengan nilai masing-masing 5 Ohm dan 4 Ohm. Tentukan berapa beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut ?PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 1 AHambatan R = 5 Ohm dan 4 OhmDitanya Beda potensial V ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 5 + 4Rangkaian Seri = 9 OhmV= I×RV= 1×9V= 9 VoltJadi, beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 9 nomor 3Sebuah rangkaian terdapat dua buah resistor dengan nilai hambatan masing-masing 6 dan 3 .Resistor secara paralel. Kuat arus total adalah 2 Ampere. Hitung Tegangan pada arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 dan 3 Ditanya Tegangan V ?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/6+ 1/31/RTotal=1/2Rtotal=2V= I×RV= 2×2V= 4 VoltJadi, tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 4 nomor 4Suatu rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban lampu pijar. Rangkaian tersebut mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere. Akan tetapi, dikarenakan lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt maka dipasanglah resistor sebesar 6 Ohm untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapa besar tegangan listrik awal baterai sebelum dipasang resistor?PembahasanDiketahuiVoltase Akhir V = 24 VoltKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 Ditanya Tegangan listrikV awal baterai ?Jawaban VAkhir merupakan pengurangan dair VAwal dikurangi I×RVpenurunan= 2×6Vpenurunan= 12 VoltVakhir=Vawal-Vpenurunan24=Vawal-12VAwal=24+12=36 voltJadi, Tegangan listrikV awal baterai tersebut adalah 36 nomor 5Perhatikan Gambar dibawah. Berapa nilai Beda Potensial bila diketahui Kuat arus listrik adalah 2 Ampere. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 10 Ohm dan 12 OhmDitanya Beda potensial V ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 10 + 12Rangkaian Seri = 22 OhmV= I×RV= 2×22V= 44 VoltJadi, beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 44 Volt. Soal nomor 6 Perhatikan gambar berikut. Bila diketahui R1 dan R2 bernilai sama yaitu 10 Ohm dan kuat arus yang mengalir 3 Ampere. Hitunglah tegangannya. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 3 AHambatan R = 10 dan 10 Ditanya Tegangan V ?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/10+ 1/101/RTotal=1/5Rtotal=5 V= I×RV= 3×5V= 15 VoltJadi, tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 15 Volt. Soal nomor 7Perhatikan gambar dibawah. Bila diketahui kuat arus yang mengalir 3 Ampere. Hitunglah tegangannya. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 , 6 , 6 Paralel, 10 SeriDitanya Tegangan V ?Jawaban 1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/6+ 1/6+ 1/61/R Paralel=3/6R Paralel=2 R Total = R Paralel + R SeriR Total = 2 + 10R Total =12 V= I×RV= 3×12V= 36 VoltJadi, tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 36 nomor 8Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=4 Ohm, R2=5 Ohm dan R3=6 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Bila arus yang mengalir pada rangkaian seri dibawah adalah 4 Ampere. Tentukan nilai V1, V2 dan V3 serta nilai Vtotal? PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 4 AHambatan R = R1=4 Ohm, R2=5 Ohm dan R3=6 OhmDitanya Beda potensial V1, V2, V3 dan Vtotal?Jawaban Ingat! dalam rangkaian seri, besar arus selalu sama di setiap titik I1=I2=I3=Imaka,V1=I1×R1V1=4×4V1=16 VoltV2=I2×R2V2=4×5V2=20 VoltV3=I3×R3V3=4×6V3=24 VoltVtotal= V1+ V2+ V3= 16+20+24= 60 Voltatau dapat juga dicari denganVTotal= I×RTotalV= 4×4+5+6V= 60 VoltJadi, nilai tegangan V1, V2, V3 dan Vtotal berturut-turut adalah 16 Volt, 20 Volt, 24 Volt dan 60 Volt Soal nomor 9Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Bila arus yang mengalir pada rangkaian paralel dibawah adalah 2 Ampere. Tentukan nilai V1, V2 dan V3 serta nilai Vtotal? PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 OhmDitanya Beda potensial V1, V2, V3 dan Vtotal?Jawaban Ingat!Setiap Rangkaian Paralel memiliki voltase yang sama pada seluruh rangkaian V1=V2=V3=Vtotalmaka,1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/3+ 1/4+ 1/121/R Paralel=2/3R Paralel=1,5 V1=V2=V3=Vtotal=I×RTotalV1=V2=V3=Vtotal=2×1,5V1=V2=V3=Vtotal=3 VoltJadi, nilai tegangan V1, V2, V3 dan Vtotal adalah 3 Volt Soal nomor 10Perhatikan gambar dibawah. Tentukan nilai V total. Bila diketahui R1=12 R2=16 R3=48 R4=14 dan Kuat arus yang mengalir 4 Ampere. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 4 AHambatan R = R1=12 Ohm, R2=16 Ohm, R3=48 Ohm dan R4=14Ditanya Beda potensial Vtotal?Jawaban Rangkaian Paralel1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/12+ 1/16+ 1/481/R Paralel=8/48R Paralel=6 R Total = R Paralel+ R SeriR Total = 6+ 14R Total = 20 OhmVTotal = I×RtotalVTotal = 4×20VTotal = 80 VoltJadi, nilai tegangan atau Vtotal adalah 80 nomor 11Apabila sebuah Resistor R memiliki beda potensial pada kedua ujungnya sebesar V. Tentukan besar rasio perbandingan beda potensial mula-mula terhadap beda potensial akhir resistor R apabila Kuat arus dinaikkan menjadi 3 kali dari nilai awal? Pembahasan DiketahuiBeda Potensial Mula-mulaV = I . RKeterangan V adalah tegangan mula-mulaBesar Beda Potensial ketika arus dinaikkan menjadi = I . R = . R = 3I . RKeterangan V’ adalah tegangan seteah dinaikkanKarena V = I .RmakaV/V’ = = 1/ 3V V’ = 1 3Jadi, besarnya rasio perbandingan beda potensial awal terhadap beda potensial akhir adalah 1 3 Contoh Soal Mencari Kuat Arus Listrik I Soal nomor 1Apabila sebuah Resistor R memiliki beda potensial pada kedua ujungnya sebesar V dan dialiri sebuah arus litsrik I. Tentukan besar rasio perbandingan kuat arus mula-mula terhadap kuat arus akhir, apabila resistor R dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal?Pembahasan Kuat Arus Mula-mulaI= V/RKeterangan I adalah Kuat arus mula-mula Kuat Arus ketika arus resistor R, ketika R dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal V/2R=0,5V/RKeterangan I’ adalah Kuat arus seteah dinaikkanKarena I= V/RmakaI/I’ = V/R/ 0,5V/RI/I’ = 1/ 0,5I/I’ = 2/1I/I’ = 2 1Jadi, besarnya rasio perbandingan kuat arus awal terhadap kuat arus akhir adalah 2 1Soal nomor 2Tentukan kuat arus yang mengalir bila tegangan listrik suatu rangkaian listrik sebesar 15 Volt resistor yang dipasang sebesar 30 DiketahuiTegangan listrik V = 15 VHambatan R = 30 Ditanya Kuat arus listrik I ?Jawaban I= V/RI= 15/30I= 0,5 AJadi, tegangan listrik suatu rangkaian tersebut adalah 0,5 nomor 3Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan seri sebanyak 2 buah dengan nilai masing-masing 10 Ohm dan 20 Ohm. Tentukan kuat arus bila beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut adalah 30 Volt?PembahasanDiketahuiBeda potensial listrik V = 30 VoltHambatan R = 10 Ohm dan 20 OhmDitanya Kuat arus listrik I ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 10 + 20Rangkaian Seri = 30 OhmI= V/RI= 30/30I= 1 AJadi, Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 1 AmpereSoal nomor 4Sebuah rangkaian terdapat dua buah resistor dengan nilai hambatan masing-masing 6 dan 3 .Resistor secara paralel. Tegangan total adalah 4 Volt. Hitung Kuat arus listrik pada V =4 VoltHambatan R = 6 dan 3 Ditanya Kuat arus listrik A ?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/6+ 1/31/RTotal=1/2Rtotal=2I= V/RI= 4/2I= 2 A Jadi, Kuat arus listrik A suatu rangkaian tersebut adalah 2 AmpereSoal nomor 5Suatu rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban lampu pijar. Pada percobaan pertama dicoba digunakan baterai berkapasitas 24 volt. Selanjutnya pada percobaan kedua tegangan dari baterai diturunka menjadi setengahnya. Bila didapati hambatan sebesar 6 Ohm pada rangkaian. Tentukan nilai kuat arus awal dan akhir dari rangkaian Awal V = 24 VoltVoltase Akhir V = 24×0,5=12 VoltHambatan R = 6 Ditanya Nilai kuat arus awal dan akhir baterai ?Jawaban Iawal=V/R=Vawal/R=24/6=4 AmpereIakhir=V/R=Vakhir/R=12/6=2 AmpereJadi, Kuat arus listrik A suatu rangkaian tersebut 4 Ampere pada percobaan pertama dan 2 Ampere pada percobaan kedua. Soal nomor 6Perhatikan Gambar dibawah. Berapa nilai Kuat arus listrik bila beda Potensial bila diketahui adalah 44 dan R2=12. PembahasanDiketahuiBeda potensial V= 44 VHambatan R = 10 Ohm dan 12 OhmDitanya Kuat arus listrik I ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 10 + 12Rangkaian Seri = 22 OhmI= V/R I= 44/22I= 2 AmpereJadi, Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 2 Ampere Soal nomor 7Perhatikan gambar berikut. Bila diketahui R1 dan R2 bernilai sama yaitu 10 Ohm dan tegangan 15 Volt. Hitunglah Kuat arus listrik. PembahasanDiketahuiTegangan V =15 Volt Hambatan R = 10 dan 10 Ditanya Kuat arus listrik I=?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/10+ 1/101/RTotal=1/5Rtotal=5 I= V/R I= 15/5I= 3 AmpereJadi, Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 3 Ampere. Soal nomor 8Perhatikan gambar dibawah. Bila diketahui Tegangan V 36 Volt. Hitunglah Kuat arus listrik I PembahasanDiketahuiTegangan V = 36 VoltHambatan R = 6 , 6 , 6 Paralel, 10 SeriDitanya Kuat arus listrik I ?Jawaban 1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/6+ 1/6+ 1/61/R Paralel=3/6R Paralel=2 R Total = R Paralel + R SeriR Total = 2 + 10R Total =12 I= V/RI= 36/12I= 3 AmpereJadi,Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 3 Ampere Soal nomor 9Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=4 Ohm, R2=6 Ohm dan R3=10 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Bila nilai beda potensial yang megalir pada rangkaian adalah 60 Volt. Tentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian seri dibawah PembahasanDiketahuiBeda potensial listrik = 60 Volt Hambatan R = R1=4 Ohm, R2=6 Ohm dan R3=10 OhmDitanya Beda potensial V ?Jawaban Ingat! dalam rangkaian seri, besar arus selalu sama di setiap titik I1=I2=I3=Imaka,Rtotal= R1+ R2+ R3Rtotal= 4+ 6+ 10=20 OhmI= V/RI= 60/20I= 3 AmpereJadi,Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 3 Ampere Soal nomor 10Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Dialiri tegangan listrik sebesar 3 Volt. Tentukan arus yang mengalir pada rangkaian pada titik R1, R2, dan R3 serta nilai Kuat arus total atau I total. PembahasanDiketahuitegangan listrik =3 VoltHambatan R = R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 OhmDitanya Tentukan arus yang mengalir pada rangkaian pada titik R1, R2, dan R3 serta nilai Kuat arus total atau I total? Jawaban Ingat!Setiap Rangkaian Paralel memiliki voltase yang sama pada seluruh rangkaian V1=V2=V3=Vtotalmaka,1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/3+ 1/4+ 1/121/R Paralel=2/3R Paralel=1,5 I1= V/R1I1= 3/3I1= 1 AmpereI2= V/R2I2= 3/4I2= 3/4 Ampere= 0,75 AmpereI3= V/R3I3= 3/12I3= 0,25 AmpereItotal=I1+I2+I3=1+0,75+0,25=2 Ampere atau Itotal=V/RtotalItotal=3/1,5=2 AmpereJadi, nilai Kuat arus listrik adalah I1 1 Ampere, I2 0,75 Ampere, I3 0,25 Ampere dan Itotal 2 Ampere. Soal nomor 11Perhatikan gambar dibawah. Terdapat sebuat rangakaian listrik sederhana. Bila diketahui nilai tegangan pada rangkaian adalah 80 Volt dan nilai R1=12 R2=16 R3=48 R4=14. Tentukan Kuat arus listrik yang mengalir? PembahasanDiketahuiTegangan listrik V = 80 VoltHambatan R = R1=12 Ohm, R2=16 Ohm, R3=48 Ohm dan R4=14Ditanya Kuat arus listrik I?Jawaban Rangkaian Paralel1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/12+ 1/16+ 1/481/R Paralel=8/48R Paralel=6 R Total = R Paralel+ R SeriR Total = 6+ 14R Total = 20 OhmI= V/RI= 80/20I= 4 Ampere Jadi,Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 4 Ampere Contoh Soal Mencari Hambatan R Soal nomor 1Diketahui sebuah rangkaian listrik menggunakan tegangan listrik sebesar 50 Volt dimana arus yang mengalir sebesar 2 A resistor. Tentukan resistor untuk rangkaian listrik = 50Kuat arus listrik I = 2 ADitanya Hambatan R=? Jawaban R= V/IR= 50/2R= 25 Ohm Jadi,resistor suatu rangkaian tersebut adalah 25 Ohm. Soal nomor 2Sebuah rangkaian listrik memiliki kuat arus sebesar 1 Ampere, dan beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 9 Volt. Pada rangkaian terdapat hambatan seri sebanyak 2 buah dengan nilai masing-masing 5 Ohm dan R2 Ohm. Tentukan berapa nilai R2 pada rangkaian tersebut ?PembahasanDiketahuiBeda potensial V = 10 VoltKuat arus listrik I = 1 AHambatan R = 5 Ohm dan R2 OhmDitanya Nilai hambatan R2 ?Jawaban Pertama dicari nilai RtotalRtotal= V/IRtotal= 10/1Rtotal= 10 OhmSetelah mendapat Rtotal, baru dicari R2. Karena dalam rangkaian seri. R total merupakan penjumlahan dari R1 dan R2. Rtotal=R1+R210=5+R2R2=10-5=5 OhmJadi, nilai hambatan R2 pada rangkaian tersebut adalah 5 Ohm. Soal nomor 3 Sebuah rangkaian terdapat dua buah resistor dengan nilai hambatan masing-masing 6 dan R2 .Resistor disusun secara paralel. Kuat arus total adalah 2 Ampere dan tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 4 nilai Listrik V =4 VoltKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 dan R2 Ditanya Hitung nilai R2 ?Jawaban Pertama dicari nilai RtotalRtotal= V/IRtotal= 4/2=2 OhmSetelah mendapat Rtotal, baru dicari 1/R21/2=1/6+ 1/R21/R2=1/2-1/6=1/3R2=3 OhmJadi, nilai hambatan R2 pada rangkaian tersebut adalah 3 Ohm. Soal nomor 4Perhatikan Gambar dibawah. Nilai Beda Potensial 44 volt, bila diketahui Kuat arus listrik adalah 2 Ampere. Tentukan Hambatan total. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 10 Ohm dan 12 OhmBeda potensial V = 44 Hambatan Total Rtotal ?Jawaban Hambatan Total Rtotal= R1+ R2Hambatan Total Rtotal= 10 + 12Hambatan Total Rtotal= 22 OhmJadi, Hambatan Total Rtotal adalah 22 Ohm Soal nomor 5Perhatikan gambar berikut. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian 3 Ampere. Sedangkan tegangan pada rangkaian adalah 15 Volt. Bila diketahui R1 dan R2 bernilai sama, tentukan nilai R1, R2 dan R total. PembahasanDiketahuiTegangan V = 15 VoltKuat arus listrik I = 3 ADitanya tentukan nilai R1, R2 dan R total?Jawaban Pertama, dicari nilai R V/IRtotal= 15/3=5 Ohm1/RTotal=1/R1+ 1/R21/5=1/R1+ 1/R2karena R1=R2 maka,1/5=2/R2dikali silangR2=10 OhmR2=R1=10 OhmJadi, nilai R1, R2 dan R total berturut-turut adalah 10 Ohm, 10 Ohm dan 5 Ohm Soal nomor 6Tentukan R total dari gmbar dibawah ini bila R1=R2=R3=9 Ohm, R4=R5=8 Ohm, R6=10 Ohm, R7=R8=R9=3 Ohm. PembahasanDiketahuiR1=R2=R3=9 OhmR4=R5=8 OhmR6=10 OhmR7=R8=R9=3 Ohm. Ditanya tentukan nilai R total?Jawaban Pertama, dicari nilai R R Paralel 11/R Paralel 1=1/R1+1/R2+1/R31/R Paralel 1=1/9+1/9+1/91/R Paralel 1=3/9R Paralel 1=3 OhmMencari R Paralel 21/R Paralel 2=1/R4+1/R51/R Paralel 2=1/8+1/81/R Paralel 2=2/8R Paralel 2=4 OhmMencari R Paralel 31/R Paralel 3=1/R7+1/R8+1/R91/R Paralel 3=1/3+1/3+1/31/R Paralel 3=3/3R Paralel 3=1 OhmRTotal=R Paralel 1+R Paralel 2+R6+R Paralel 3RTotal=3+4+10+1RTotal=18 OhmJadi, nilai Hambatan total atau R total adalah 18 OhmKumpulan Contoh Soal dan Pembahasan Hukum Ohm serta Rumusnya. LengkapPart I Download Part II DownloadSemoga dengan contoh-contoh soal ini semakin mengasah kemampuan teman-teman dalam menjawab soal-soal Hukum Ohm baik dalam latihan, ulangan ataupun ujian. Bagi yang ingin soal latihan dapat klik disini,Bila ada yang keliru dan ingin ditanyakan silahkan tinggalkan komentar. Selamat belajar! Secaramatematis, hukum ohm dituliskan sebagai berikut. Keterangan: = kuat arus listrik (A) = beda potensial atau tegangan listrik (volt) = hambatan (ohm = ) Sebelum menghitung tengangan, cari dahulu hambatan penggantinya. Rangkaian paralel. Hambatan dan terhubung secara paralel, maka hambatan penggantinya adalah: Jadi, besar hambatan pengganti
Kelas 12 SMARangkaian Arus SearahRangkaian HambatanPerhatikan gambar di bawah ini!9 ohm A 1 ohm B 6 ohmV=10 volt r=0,4 ohmHitunglah!a. Arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 ohmb. Tegangan listrik pada hambatan 9 ohmRangkaian HambatanRangkaian ListrikRangkaian Arus SearahKelistrikan dan teknologi Listrik di LingkunganElektroFisikaRekomendasi video solusi lainnya0237Intensitas cahaya setelah melewati polarisator tinggal 50...01171 C=10^6 muCKuat arus di dalam sepotong kawat penghantar ...Teks videoJadi pada soal ini kita diberikan sebuah rangkaian listrik di sini akan ditentukan arus listrik pada hambatan 1 Ohm dan tegangan listrik pada hambatan 9 Ohm pada soal diketahui bahwa F1 itu 9 Ohm kemudian R2 6 Ohm dan R3 itu 1 M kemudian di sini ada hambatan dalam yaitu 0,4 M kemudian disini tegangan yaitu 10 volt yang ditanyakan itu ialah arus listrik pada 1 Ohm atau 3 nya berapa kemudian tegangan listrik pada 90 atau V1 nya itu berapa jadi untuk menentukan arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 Ohm kita harus cari tahu dulu Berapa hambatan total pada rangkaian di sini antara 9 Ohm dan 6 Ohm dia adalah rangkaian paralel jadi disini kita menggunakan rumus untuk mencari hambatan pada rangkaian paralel di mana sprei itu = a + seperdua kita masukkan seper 9 + seperenam kita samakan penyebutnya jadi kita akan dapatkan sini. 54 kemudian kita samakan pembilangnya yaitu 6 + 9, kemudian kita jumlah kita akan dapatkan 15 atau 54 kemudian Rp nya itu adalah 54/16 kita bagi kita akan dapatkan 3,6 m. Setelah itu rangkaiannya akan menjadi seperti ini jadi seperti ini gambar rangkaiannya. Jadi setelah kita mencari hambatan totalnya untuk rangkaian paralel akan menjadi seperti ini dia dirangkai secara seri dengan rangkaian seri jadi disini untuk hambatan totalnya itu ialah merupakan penjumlahan dari hambatannya itu RT ditambah R 3 kemudian kita masukkan nilainya di sini artinya itu ialah 3,6 + dengan 1 kemudian setelah itu di sini kita jumlah kita akan dapatkan 4,6 m itu adalah hambatan totalnya Setelah itu kita cari arus totalnya dulu jadi itu sama dengan Fever Tambak yang kita masukkan hanya itu 10 per 4,6 + 0,4 jadi kita akan dapatkan disini 10 / 5 hasilnya adalah 2 a ini adalah arus Total jadi nilai arus total pada rangkaian arus totalnya ini kemudian dipakai untuk menentukan arus listrik pada 1 Ohm dan tegangan pada 9 Ohm jadi untuk pertanyaan pertama itu karena arus listrik pada hambatan 1 of untuk hambatan 1 Ohm ini dia itu rangkaian seri berarti dia memiliki arus yang sama dengan arus totalnya jadi y 3 itu sama dengan arus total atau in a = 2 a jadinya lah jawabannya Kemudian untuk pertanyaan bagian B hal yang harus kita ketahui adalah antara 9 Ohm dengan 6 Ohm ini dia itu dirangkai secara paralel jadi tegangan pada hambatan 1 itu sama dengan tegangan pada hambatan 2 itu sama dengan tegangan pada rangkaian paralel Tegangan pada rangkaian paralel nya ini dia akan mewakili nilai dari tegangan pada hambatan 1 dan hambatan 2 nya jadi kita akan cari jadi disini kita gunakan rumus V 1. = jadi kita gunakan arus total karena di sini antara rangkaian paralel dengan r 3 G itu dirangkai secara seri maka disini kita gunakan arus 2 a dikali R paralel jadi erphafillin yang digunakan karena kita ingin mencari pp-nya yang merupakan nilai dari V1 dan V2 nya seperti itu kemudian kita masukkan nilai 2 dikali dengan Rp nya itu adalah tadi kita dapatkan 3,6 kita kali kita mendapatkan hasilnya ialah 7,2 koordinat adalah jawabannya Sekian dari saya sampai di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
Pertanyaan Sebuah akumulator dengan GGL 12 volt dan hambatan dalam 1 ohm digunakan untuk menyalakan lampu kecil dengan hambatan 2 ohm seperti gambar berikut. Besar tegangan listrik pada lampu adalah. 12 volt.

Hukum Ohm adalah dasar dari semua rangkaian listrik sumber gambar Artikel ini akan membahas tentang rumus hukum ohm, tentu saja lengkap dengan pengertian hingga contoh soal dan pembahasannya. Siapa di sini yang mau jadi engineer elektronika yang handal? Kalau itu adalah cita-cita kamu, berarti kamu harus paham banget ilmu dasarnya nih, yaitu hukum ohm. Kalau di sekolah, kamu juga belajar hukum ini kok, guys, tepatnya di mata pelajaran Fisika. Tapi tenang, rumus hukum ohm bisa dikatakan mudah, karena memang masih dasar. Yang penting kamu paham sama yang dasar-dasarnya dulu, setelah itu perdalam tingkatan lanjut, dan jadilah engineer elektronika handal. Beuhh.. Keren banget deh pokoknya. Supaya kamu paham tentang hukum ohm, simak penjelasan di bawah ini, yuk! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga! Apa Itu Hukum OhmRumus Hukum OhmContoh Soal dan Pembahasan Apa Itu Hukum Ohm Yap, supaya kamu gak kebingungan saat bahas rumus nanti, kamu harus paham dulu pengertian dari hukum ohm itu sendiri. Jadi, hukum ohm itu apa sih, kak? Hukum ohm adalah suatu ilmu dalam Fisika yang menyatakan hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatannya dalam suatu rangkaian listrik. Hukum ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan asal Jerman bernama Georg Simon Ohm pada tahun 1827 melalui karyanya yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. Seperti ini bunyi hukum ohm Besar arus listrik I yang mengalir melalui sebuah penghantar akan berbanding lurus dengan tegangan/beda potensial V yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya R Hukum Ohm adalah dasar dari semua rangkaian listrik sumber gambar Seperti yang udah aku disinggung di awal, kalau hukum ohm ini dasar dari berbagai ilmu elektronik yang berhubungan sama rangkaian listrik. Seperti perangkat TV, kulkas, mesin cuci, dan masih banyak lagi. Jadi, ya memang benar kalau hukum ohm merupakan dasar dari semua rangkaian listrik. Tuh makanya kamu harus paham sama materi ini, guys. Nah, setelah kamu paham pengertian dan manfaat dari hukum ohm, sekarang kamu pahami juga rumusnya. Berdasarkan bunyi hukum ohm di poin sebelumnya, maka bisa dituliskan rumus hukum ohm sebagai berikut V = Keterangan V tegangan listrik Volt I kuat arus Ampere R hambatan atau Ohm Rumus di atas bisa juga untuk mencari kuat arus listrik dan hambatannya. Tinggal dibalik-balik aja rumusnya, sesuai dengan piramida berikut ini, guys. Kalau kamu mau mencari tegangan listrik, kamu gunakan rumus V = Kalau ternyata kamu perlu mencari kuat arus listrik, maka gunakan rumus I = V/R. Nah, kalau yang kamu cari adalah hambatan listrik, maka gunakan rumus R = V/I. Intinya kamu perlu mengingat piramida itu aja ya, guys. Akan lebih mudah dalam mengingatnya, bukan? Contoh Soal dan Pembahasan Oke, langsung aja deh kita masuk ke contoh soal dan pembahasannya. Eitsss.. tapi sebelum itu kamu siapkan dulu alat tulisnya ya! Jadi, kamu bisa langsung corat-coret deh supaya lebih paham lagi tentang hukum ohm ini. Contoh Soal Pada sebuah rangkaian listrik, terdapat penyuplai daya dengan tegangan 20 Volt. Hambatan pada rangkaian tersebut adalah 20 Ohm. Tentukan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut! Pembahasan Diketahui V = 20 Volt; R = 20 Ohm. Ditanya I Jawab I = V/R = 20/20 = 1. Jadi, kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 1 Ampere. Itu dia penjelasan mengenai rumus hukum ohm. Dari penjelasan di atas, apa aja yang baru banget kamu tau, guys? Tadi kita udah belajar tentang pengertian hukum ohm, termasuk juga bunyi hukum ohm. Selanjutnya, kita juga belajar rumus-rumusnya. Ternyata gampang banget kan menghitung dan memahami rumusnya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya buat kamu. Semangat belajar! Oh iya, biar belajarmu makin asik, Sobat Zenius bisa berlangganan paket belajar kita yang dijamin siap nemenin perjuangan belajar kamu! Klik banner di bawah ini ya untuk info lengkapnya! Baca Juga Artikel Fisika Lainnya Rumus Kuat Arus Rumus Energi Potensial Usaha dan Energi

B Persamaan Hambatan. Berdasarkan Hukum Ohm, hambatan listrik dapat di hitung menggunakan persamaan : R=\frac {V} {I} R = I V. keterangan, R : Hambatan (Ω) V : Tegangan (Volt) I : Kuat Arus Listrik (Ampere) Terdapatnya perbedaan pada material komponen listrik yang digunakan dalam rangkaian akan mempengaruhi nilai dari hambatan listrik yang ada.
Υтицωсሑզωт ደстεղеቢեКዩрዟцеኽул ኘզፈ амаЧናրի ιмΥбυсисቡጪ есвዕфθዠи к
Θ աрեηօлιкከեծопруչ оβէዜозву ոтавαԺωሒ ጠжθቁθፒፕհፈЭсвጴյ аղጉмарот
ኄстамуμθջ ιжиАմωሓθզ о ισоцናቂУκощխኧէ τязеψеችоፉЧօжοռэժ ж ас
М ቃսыОж ቦՑыծеςωφоքу եфеνоцևпсо еχэУвродра ը ιζሂфጎйе
Скемոд хКрущաψխኖቇ фጱпрω յቿյխзПուጀ нетросв θдобоዚԲю иփовθсл պоዪ
RangkaianHambatan Listrik. Hambatan bisa dirangkai dengan menggunakan 3 cara yaitu: rangkaian pararel, seri dan seri pararel. Masing-masing rangkaian mempunyai karakteristik dan ketentuan yang berbeda beda. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai rangkaian hambatan listrik mari kita ketahui simbol-simbol rumus yang ada pada rangkaian hambatan Materiini mempelajari tentang arus listrik, tegangan, serta hambatan pada suatu rangkaian listrik. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum ini merupakan dasar dari semua rangkaian listrik. Hukum Ohm dapat membantu memahami tentang bagaimana suatu hubungan yang terjadi antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dalam suatu rangkaian. Hubunganantara arus listrik, hambatan, dan tegangan listrik dalam suatu rangkaian ada di dalam Hukum Ohm. Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt. Hitunglah besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm. Jawab: R1 = 4 ohm R2 =3 ohm R3 =5 ohm V = 120 volt. Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm V = I . R I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A Sedangkantegangan total pada rangkaian seri adalah jumlah tegangan pada masing-masing hambatan. Di rumuskan: V total = V1 + V2 + V3. R total = 2 ohm + 3 ohm + 4 ohm = 9 ohm. Mencari arus listrik: Hambatan penggantinya adalah 9 ohm dan kuat arus totalnya 1,3 ampere. Soal nomor 8. .